Senin, 09 Agustus 2010
Roma - Para pemain muda Italia kurang berkembang. Menurut pelatih timnas Cesare Prandelli, itu karena cara pandang yang keliru. Pemain muda dianggap sebagai anak kecil. Seharusnya mereka diperlakukan selayaknya orang dewasa.
Di Piala Dunia 2010, pelatih Italia saat itu yakni Marcello Lippi mengandalkan pemain-pemain yang sudah berumur. Alasan Lippi adalah ia ingin mengandalkan pengalaman. Namun hasilnya Azzuri gagal total.
Selepas South Africa 2010, tampuk kepemimpinan La Nazionale beralih ke Cesare Prandelli. Untuk debutnya tengah pekan ini yakni menghadapi Pantai Gading di laga persahabatan, eks pelatih Fiorentina itu memanggil sejumlah muka baru dan pemain muda.
Prandelli hendak memperbaiki sebuah pendekatan dan pemikiran yang selama ini terjadi terhadap para pemain muda. "Kita kerap kali berbicara tentang pemain muda yang kaya bakat yang kadang juga ingin membuktikan diri bahwa mereka sudah dewasa. Tetapi kita sering memperlakukan mereka seperti anak manja," tukas allenatore kelahiran 19 Juli 1957 itu di AFP.
Salah satu contoh pemain muda yang dipanggil Prandelli adalah Mario Balotelli yang selama ini sering bermasalah dengan klubnya Inter Milan.
"Bersama pemain seperti Balotelli, saya ingin membentuk atmosfer yang penuh empati. Saya mengatakan kepada dia dan pemain muda lain: saya berada di sini, saya akan mendengarkan kalian, dan apa yang bisa saya lakukan untuk kalian?" lugas Prandelli.
Pelatih yang juga pernah menukangi Parma dan AS Roma itu berniat memposisikan dirinya bukan sebagai bos yang otoriter, namun sebagai pelayan bagi para pemain. Hal tersebut menurutnya berguna untuk membuat suasana tim menjadi lebih santai dan itu bisa menjadi modal untuk meraih prestasi.
"Di lapangan, saya ingin melihat tim yang lebih rileks. Kami harus haus akan tantangan, tanpa rasa takut, dan menunjukkan sepakbola berkualitas," tuntas Prandelli.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar