Senin, 23 Agustus 2010

- Blanc Pertanyakan Skorsing Anelka cs

Jakarta - Akibat kisruh di Piala Dunia 2010, beberapa pemain Prancis dijatuhi skorsing yang bervariasi. Laurent Blanc merasa tidak puas dan kecewa dengan keputusan tersebut.

Skandal itu bermula dengan percekcokan Nicolas Anelka dengan pelatih Raymond Domenech, yang berbuntut pada pengusiran terhadap pemain berusia 31 tahun itu. Setelah itu terjadi pemogokan latihan para pemain, dan kemudian Prancis gagal lolos dari babak grup.

Dalam perkembangan selanjutnya, Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengambil tindakan tegas. Sejumlah pemain yang terlibat dijatuhi skorsing. Anelka menjadi pemain yang paling berat dijatuhi hukuman dengan 18 laga.

Hukuman skorsing tersebut sontak bikin Blanc heran. Para pemain mendapatkan hukuman yang berbeda-beda padahal mereka semua melakukan aksi yang sama.

"Saya sedikit ragu dengan alasan hukuman itu - satu pemain (Patrice Evra) mendapat skorsing lima laga, yang lainnya (Franck Ribery) tiga laga, ada juga (Jeremy Toulalan) mendapat skorsing satu laga dan ada juga (Erick Abidal) yang bebas sanksi," ujar Blanc kepada AFP.

"Saya ingin sesorang menjelaskan kenapa ada hukuman 18 laga dan kenapa tidak 19 atau 20--itu butuh penjelasan," imbuhnya.

Blanc merasa tidak puas dengan putusan itu. Situasi ini mengganggu persiapan skuad Prancis yang dihadapkan dengan kualifikasi Euro 2012.

"Sungguh mengejutkan - komisi ini dipimpin oleh mantan ketua (FFF) di hari di mana dia (Jean-Pierre Escalattes) meletakkan jabatan untuk ketua yang baru (Fernand Duchaussoy) dan pelatih baru harus menderita dengan konsekuensi ini," keluh eks pelatih Bordeaux itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar