Sabtu, 29 Mei 2010

- Prancis Tuan Rumah Piala Eropa 2016

Jenewa - Prancis dipastikan menjadi tuan rumah untuk Piala Eropa 2016. Kepastian itu lahir menyusul kemenangan Prancis dari kandidat tuan rumah lainnya yaitu Turki dan Italia.

Disebutkan Reuters, peluang Italia menjadi tuan rumah terkikis setelah inspeksi dari UEFA terkait kesiapan negara tersebut mendapatkan tinjauan yang kurang mengesankan.

Sementara Turki belum pernah menjadi tuan rumah gelaran akbar semacam Piala Eropa sehingga UEFA mungkin enggan ambil risiko. UEFA memang telah belajar dari tersendat-sendatnya persiapan Polandia dan Ukraina yang jadi tuan rumah bersama Piala Eropa 2012.

Dengan keberhasilan ini, Prancis menjadi negara pertama yang bisa tiga kali menjadi tuan rumah Piala Eropa. Sebelumnya mereka sudah pernah menjadi tuan rumah di putaran final Euro 1960 dan 1984.

Gelaran Piala Eropa 2016 sendiri akan mengetengahkan 24 negara peserta yang memainkan total 51 laga selama sekitar satu bulan waktu penyelenggaran turnamen.

Untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016, Prancis sudah menggangarkan sekitar 1,7 miliar euro, yang 39 persen di antaranya datang dari investasi publik. Dari tinjauan UEFA terhadap bidding Prancis, sekitar setengah dari dana privat yang dibutuhkan sudah terpenuhi.

Kepastian menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016 ini jelas disambut gembira oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang hadir langsung dalam seremoni presentasi tersebut.

"Pemerintah Prancis mendukung dan menjamin semua yang kami janjikan bakal direalisasikan," kata Sarkozy di Yahoosports.

Ketua Federasi Sepakbola Prancis Jean-Pierre Escalettes menukas dengan berterima kasih kepada UEFA atas kepercayaannya. "Ini hari yang indah buat kami. Saya jamin kepercayaan ini takkan dikhianati."

Jumat, 28 Mei 2010

- Obama Saksikan Piala Dunia dari Ruang Oval

Presiden AS, Barack Obama tidak akan hadir di Piala Dunia 2010. Tapi, ia akan menyaksikan anak-anak Paman Sam berlaga di Afrika Selatan dari Ruang Oval, tempat kerjanya.

Obama bertemu seluruh anggota timnas AS di Gedung Putih, Kamis 27 Mei 2010. Kepada para pemain, Obama mengatakan bahwa Wapres Joe Biden yang akan menyaksikan langsung laga perdana AS pada 12 Juni 2010.

Mantan presiden Bill Clinton juga hadir dalam pertemuan itu. Ia datang sebagai presiden kehormatan panitia pencalonan AS sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022.

Selain terpesona dengan kemampuan pemainnya melakukan juggling di Gedung Putih, kostum timnas AS juga menarik perhatian Obama.

Obama mengatakan pemain harus terlihat menarik dalam berpakaian. Presiden AS berkulit hitam itu juga setuju pemain AS harus menggenakan sepatu yang enak dilihat.

Rabu, 26 Mei 2010

- Troussier Kecam Mentalitas "Bodoh" Jepang

Mantan pelatih Jepang, Philippe Troussier menyebut Takeshi Okada akan mengulangi kesalahan serupa seperti di Piala Dunia 1998. Itu jika Okada tidak mengubah filosofi permainan Jepang.

Troussier tak begitu yakin dengan buah penanganan Okada di timnas Jepang saat ini. Tim Samurai Biru baru saja mengalami kekalahan ketiga beruntun di kandang dari Korea Selatan, Senin 24 mei 2010. Jika tidak mengubah penampilan, Troussier khawatir Okada akan menuai tiga kekalahan di Piala Dunia.

"Sungguh situasi yang buruk buat Okada," ujar Troussier kepada Reuters. "Situasi saat ini sama seperti ketika Okada melatih di Piala Dunia 1998. Tim memiliki mentalitas bodoh yang sama."

"Senin kemarin merupakan pertandingan yang penting untuk menguji beberapa pemain atau mungkin strategi baru. Tapi, mereka malah kebobolan gol cepat dan para pemain tak tahu harus bagaimana. Mereka tak punya informasi yang cukup," lanjut Troussier yang melatih Jepang era 1998-2002 ini.

"Masih ada waktu 80 menit setelah gol Korea Selatan, tapi Jepang tak berbuat apa-apa," lanjutnya.

"Kalau tak punya kepercayaan diri, tak ada yang mau ambil risiko. Harus hati-hati, harus dipikirkan secara serius untuk mengubah filosofi permainan tim di tingkat tertinggi," tutur pelatih asal Prancis berjuluk Dukun Putih ini.

Jepang bergabung bersama Kamerun, Belanda dan Denmark di Grup E di Afrika Selatan nanti.

Selasa, 25 Mei 2010

- Tigana Suksesor Blanc di Bordeaux

Paris - Girondis Bordeaux akhirnya menunjuk Jean Tigana sebagai pelatih barunya musim depan. Ia didapuk untuk melanjutkan prestasi yang telah dibuat oleh Laurent Blanc.

Seperti diberitakan sebelumnya, pos pelatih Bordeaux praktis kosong setelah Blanc mengundurkan diri. Ia akan menjadi suksesor Raymond Domenech dengan melatih timnas Prancis seusai turnamen Piala Dunia 2010.

Sosok Tigana sendiri sebetulnya tidak asing buat kubu Bordeaux. Mantan pelatih Lyon, AS Monaco, Fulham dan Besiktas itu merupakan mantan pemain Les Girondins di era '80an.

Tigana akan dihadapkan pada ekspektasi tinggi di musim 2010/2011 mendatang. Mantan pemain internasional Prancis tersebut harus mampu meneruskan catatan bagus yang telah dibuat Blanc di antaranya menjuarai Liga Prancis musim lalu dan menembus perempatfinal Liga Champions, pertama dalam sejarah klub.

"Dia harus menulis sebuah lembaran baru dari sejarah Bordeaux. Klub menekankan bahwa kedatangan dia (Tigana) merupakan sebuah ambisi dan hasrat yang kuat untuk kelanjutan permainan yang offensif," bunyi keterangan di situs resmi klub.

Menurut informasi dari L'Equipe, Tigana rencananya akan dikontrak selama dua tahun. Pelatih yang lahir 54 tahun lalu tersebut akan diperkenalkan secara resmi hari ini waktu setempat.

Senin, 24 Mei 2010

- Toilet Mewah Khusus untuk Maradona di Afrika

Pelatih Argentina Diego Maradona akan mendapatkan toilet mewah di Piala Dunia Afrika. Federasi Sepakbola Argentina secara khusus sudah meminta hal ini kepada pihak hotel.

Semua dalam kamar mandi Maradona benar-benar dalam keadaan baru. Dan yang 'fenomenal' adalah toilet duduknya yang harganya mencapai US$ 450 atau Rp 4,1 juta.

Apa yang membuat toilet yang akan 'melayani' Maradona itu disebut spesial? Toilet itu punya pengering dengan menggunakan aliran udara hangat. Semacam hair dryer untuk rambut di kepala. Apa istilah dari pengering tersebut, Anda bisa pikirkan sendiri.

Tim Argentina akan tinggal di University of Pretoria's High Performance Centre. Kubu Argentina saat melakukan pengecekan merasa kalau toilet di kamar Maradona tidak memenuhi standar.

Minggu, 23 Mei 2010

- Reuni di 'Bekas Rumah', Duo Belanda Beda Nasib

Madrid - Wesley Sneijder dan Arjen Robben datang ke Real Madrid di waktu yang sama, sekaligus pergi di periode sama pula. Duo Belanda itu lantas pisah jalan, dengan yang satu baru meraih gelar juara Eropa usai mengalahkan yang lainnya.

Sama-sama kelahiran Belanda, Sneijder dan Robben diboyong Madrid pada periode waktu sama: Agustus 2007. Sialnya, kedua pemain tersebut juga memiliki garis tangan serupa di klub Spanyol itu.

Jarang diberikan kesempatan beraksi, Sneijder dan Robben akhirnya tergusur keluar dari Santiago Bernabeu. Tempat ini tak lagi menjadi "rumah" keduanya terhitung dari Agustus 2009.

Lepas dari Madrid, alur perjalanan keduanya tak lagi sama. Kalau Sneijder diboyong Jose Mourinho ke Inter Milan, Robben dipinang Bayern Muenchen untuk bernaung di bawah panji klub Jerman itu.

Dengan waktu relatif cepat, baik Sneijder dan Robben sama-sama menjadi salah satu pemain kunci di klub barunya. Di saat bekas klub mereka, Madrid, sudah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, si duo Belanda masih mantap melangkah bersama klub masing-masing.

Seiring dengan waktu, Sneijder dan Robben kembali dipertemukan takdir. Pentasnya adalah Santiago Bernabeu, bekas "rumah" keduanya, dengan mengetengengahkan lakon 'duel berburu treble'. Keduanya akan meraih tiga gelar musim ini jika bisa melengkapinya dengan titel Liga Champions, karena Inter dan Bayern sudah meraih dua gelar lain di kompetisi lokal.

Di atas lapangan Bernaebu, kedua pemain lagi-lagi menjalani alur berbeda. Jika Robben tampak kelimpungan karena berusaha menembus lini bertahan Inter praktis sendirian, Sneijder malah sukses membuat satu assist dalam kemenangan 2-0 Inter atas lawannya tersebut.

Pada akhirnya, kedua pemain itu menuntaskan pertandingan dengan nuansa berbeda. Jika Robben bersama Bayern sedang dirundung kecewa, Sneijder dan Inter malah pulang dengan berpesta pora.

"Dari awal mula aku bergabung dengan Inter, aku tak memikirkan treble, tapi ketika mulai bermain kami semua meyakininya karena kami punya tim luar biasa. Kami bertarung bersama, menang bersama dan memainkan sepakbola luar biasa," lugas Sneijder ceria, seperti dikutip Football Italia.

- BOLA DUNIA :

Cambiasso: Selamat Jalan, Mourinho

Madrid
- Rumor hijrahnya Jose Mourinho dari Inter Milan ke Real Madrid sudah kian santer. Esteban Cambiasso pun memberi pernyataan yang secara tak langsung seperti membenarkan spekulasi yang ada.

Usai mengantar Inter juara Liga Champions dengan menundukkan Bayern Muenchen di Santiago Bernabeu, Minggu (23/5/2010) dinihari WIB, spekulasi tentang kepindahan Mourinho kian santer.

Belum ada pernyataan gamblang dari Mourinho mengenai hal ini. Kubu Inter sendiri melalui Presiden Massimo Moratti menyebut bahwa pembicaraan serius dengan sang allenatore akan segera dilakukan dalam hitungan hari.

Nah, dalam euforia kemenangan atas Bayern, gelandang Inter Esteban Cambiasso malah seperti membenarkan bawah kebersamaan Mourinho dengan Inter akan berakhir musim ini.

"Kami mendoakan Mourinho yang terbaik di masa depan, tapi kami akan mulai lagi dengan seorang pelatih baru musim depan," aku Cambiasso di Football Italia.

Sementara itu selebrasi Interisti di kota Milan juga menjadi pesta dukungan buat Mourinho. Para pendukung Inter masih ingin si pria Portugal menukangi tim kesayangan mereka.