Rabu, 30 Juni 2010

- 'Paraguay Lebih Sulit dari Portugal'

Cape Town
- Usai mengalahkan Portugal, Spanyol akan bersua Paraguay di babak 8 Besar. Meski di atas kertas lawannya itu masih di bawah Portugal, David Villa menilai Paraguay justru akan lebih sulit ditaklukkan. Alasannya?

La Furia Roja sukses menjejak perempatfinal usai menang tipis atas Portugal dengan skor 1-0. Villa tampil sebagai pahlawan dengan mempersembahkan satu-satunya gol di laga yang dihelat Rabu (30/6/2010) dinihari WIB itu.

Lawan Spanyol selanjutnya, Paraguay berhasil melangkah ke perempatfinal untuk pertama kalinya di dalam sejarah keikutsertaan mereka di Piala Dunia usai menghempaskan Jepang lewat adu penalti. Villa menilai dengan motivasi tersebut Paraguay pastinya akan menyulitkan timnya.

"Kami tahu apa yang terjadi di laga-laga sebelumnya seperti melawan Swiss. Paraguay akan menjadi lebih sulit ketimbang Portugal karena mereka telah mencapai babak delapan besar untuk pertama kali," tukas Villa kepada AS.

Villa mengaku sangat puas dengan performa timnya meski hanya bisa menang tipis atas Portugal. Pemain baru Barcelona ini berjanji akan terus mencetak gol untuk membantu timnya.

"Saya sungguh senang dengan kemenangan ini meski kami banyak menderita. Kami pantas menang jadi saya percaya hasil ini cukup fair," sambung eks bomber Valencia itu.

"Mereka (Portugal) tampil sangat bagus dan secara individu mereka memiliki dua bek tengah yang tangguh tapi beruntung kami bisa megambil satu dari kesemptan itu. Harapan saya adalah supaya bisa terus mencetak gol seperti ini, terutama di partai-partai besa jadi kami bisa terus melaju di turnamen," demikian Villa.

Satu gol yang dibuat Villa di laga tersebut membuat dia kini mengoleksi empat gol dan untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2010 bersama Robert Vittek (Slovakia) dan Gonzalo Higuain (Argentina). Pencapaian pemain berjuluk El Guaje ini juga menyamai rekor Telmo Zarra sebagai pemain Spanyol pertama yang berhasil mencetak tiga gol dalam tiga laga berturut-turut di laga Piala Dunia.
- Okada: Jepang Bikin Bangga Asia

Pretoria - Wakil Asia di Piala Dunia habis ketika Jepang disingkirkan Paraguay melalui adu penalti. Namun bagi Takeshi Okada, 'Samurai Biru' sudah membuat Asia bangga.

Kegagalan Jepang dalam adu penalti melawan Paraguay bermula dari tendangan Yuichi Komano yang membentur mistar gawang. Gagalnya Komano, membuat kedudukan saat itu tetap di angka 2-3.

Paraguay di atas angin ketika tendangan Nelson Valdez yang diarahkan ke tengah gawang gagal dihentikan oleh Kawashima yang bergerak ke arah kanan. Eksekusi Keisuke Honda yang berhasil pun hanya mampu mempertipis kedudukan menjadi 3-4.

Alhasil, ketika Oscar Cardozo sukses melesakkan penaltinya, Jepang pun tersingkir. Mereka pun angkat koper seperti wakil Asia lainnya, Korea Selatan, yang lebih dulu disingkirkan Uruguay.

Okada mengakui kekalahan Jepang, dan ia sendiri menyebut bahwa kekalahan itu adalah tanggung jawabnya. Namun, ia mengklaim bahwa apa yang dilakukan Jepang telah membawa kebanggaan untuk Asia.

"Dalam hal cara bermain, tim ini telah membuat saya bahagia. Tim ini telah membuat seluruh Jepang dan Asia bangga," tukasnya di ESPN Star.

Mengenai kekalahan dari Paraguay sendiri, Okada menyesali mengapa timnya tak bekerja lebih keras lagi sepanjang 120 menit. Ia juga mengomentari mandeknya Keisuke Honda yang dikawal ketat oleh pemain-pemain Paraguay.

"Sebagai pelatih, saya merasa bahwa seharusnya kami berusaha lebih keras. Kami bermain terlalu dalam. Honda dimatikan. Sekali lagi, saya bertanggung jawab penuh atas ini semua," tandasnya.

Jepang lolos ke babak perdelapanfinal dengan status runner-up Grup E. Pada grup tersebut mereka meraih dua kemenangan, yakni atas Kamerun dan Denmark.

Pencapaian Jepang tahun ini juga lebih baik ketimbang Piala Dunia 2006. Ketika itu mereka bahkan tak lolos dari grup.
- Susul Jerman Barat, Spanyol?

Cape Town - Jerman Barat menjadi satu-satunya negara yang berhasil menyandingkan gelar juara Eropa dan juara dunia. Kini Spanyol memiliki kesempatan untuk menyamai catatan Franz Beckenbauer dkk.

Jerman Barat adalah juara Piala Eropa 1972. Di final kejuaraan yang digelar di Belgia itu, Gerd Mueller cs. mengalahkan tim kuat Uni Soviet 3-0. Itu adalah gelar Eropa pertama bagi Jerman Barat.

Dua tahun berselang West Germany berhasil menyempurnakan prestasinya dengan menjadi juara dunia, dalam Piala Dunia yang digelar di rumah sendiri. Di partai puncak, Mueller cs mengalahkan salah satu seteru tradisionalnya yakni Belanda dengan skor 2-1.

Hingga saat ini Jerman Barat menjadi satu-satunya negara yang berhasil menjuarai Piala Dunia setelah menjadi kampiun Eropa. Prancis juga pernah mengoleksi dua trofi tersebut, namun Les Bleus menjuarai Piala Dunia sebelum menjuarai Piala Eropa.

Kini torehan Jerman Barat siap untuk disamai, oleh Spanyol sang juara Euro 2008. Kondisi yang sama dengan Jerman Barat, trofi Eropa dua tahun silam merupakan yang pertama bagi Espana.

Spanyol sudah memastikan lolos ke perempatfinal Piala Dunia 2010. Itu berarti tinggal tiga pertandingan lagi yang harus dilalui Iker Casillas dkk. untuk merebut tahta juara.

Paraguay menjadi lawan terdekat bagi La Furia Roja. Setelahnya mereka bakal bertemu pemenang antara Jerman vs Argentina di semifinal. Bila lolos ke partai puncak, maka Negeri Matador akan menghadapi Uruguay/Ghana/Belanda/Brasil.

Spanyol memilih untuk meniti perjalanannya satu per satu dan tak memandang terlalu jauh terlebih dahulu. Paraguay menjadi satu-satunya hal yang mereka pikirkan saat ini.
- 16 Besar
Gol Tunggal Villa Antar Spanyol ke Perempatfinal

Jakarta
- Spanyol memastikan diri ke babak perempatfinal Piala Dunia 2010 usai mengalahkan Portugal 1-0. Gol kemenangan La Furia Roja dicetak oleh David Villa.

Pertandingan babak perdelapanfinal antara Spanyol kontra Portugal digelar di Green Point Stadium, Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.

Sejak menit awal, kedua tim sudah saling menyerang. Namun hingga 45 menit pertama skor masih imbang 0-0.

Gempuran serangan Spanyol semakin meningkat di babak kedua. Alhasil sebuah gol pun tercipta di menit 63 melalui kaki Villa. Skor 1-0 berakhir hingga pertandingan bubar.

Kemengan ini membawa Spanyol ke babak 8 Besar. Selanjutnya mereka akan ditantang oleh Paraguay.

Jalannya Pertandingan

Insiatif serangan Spanyol dibuka sejak menit pertama dan langsung mendapat peluang. Fernando Torres yang menyisir di sisi kiri lapangan berhasil melepaskan tendangan keras ke arah gawang namun berhasil ditepis oleh Eduardo.

Serbuan Spanyol diteruskan oleh Villa semenit kemudian. Tapi tendangannya masih bisa diblok pemain belakang lawan.

Villa kembali memaksa Eduardo bekerja keras. Di menit ketujuh, Villa yang berhasil melewati Ricardo Costa melepas tendangan keras dari sudut sempit kiri gawang Portugal tapi bola masih bisa diblok sang kiper.

Giliran Portugal menyerang. Menit kedelapan, Simao Sabrosa menembak ke arah gawang Iker Casillas tapi bisa diblok oleh bek Spanyol.

Semenit kemudian, Cristiano Ronaldo menggiring bola dari sisi kanan lapangan dan melepas umpan lambung yang terlalu panjang. Tendangan gawang buat Spanyol.

Xavi! Menit ke-12, Spanyol nyaris saja menghasilkan gol. Sepak pojok yang dibuat Torres menemui kaki Xavi dan ia lantas membuat tendangan langsung yang tipis melewati mistar.

Empat menit beselang, Portugal mendapat peluang dari Ronaldo yang mendapat tembakan bebas. Sayang tendangannya masih terlalu lemah dan mengarah tepat ke Casillas.

Menit 20, gawang Casillas nyaris saja bobol. Coentrao berhasil menggiring bola ke tengah dan mengoper bola ke Tiago yang lantas diteruskan dengan sepakan keras dan ditepis Casillas. Bola yang mengarah ke gawang dicecar Hugo Almedia sayang keburu dihalau Casillas lagi.

Tujuh menit kemudian, Ronaldo kembali mendapat kans lewat tendangan bebas yang disepaknya keras-keras. Casillas tidak dapat menangkapnya dengan baik tapi bola bisa diamankan bek lawan.

Menit 38, Almeida hampir saja membuahkan gol buat timnya. Umpan lambung Raul Meireles disambut dengan tandukan Almeida dan bola masih menyamping. Padahal Almeida sudah berada di posisi yang tepat.

Tiga menit menjelang jeda, Coentrao melepas umpan ke depan gawang. Dengan cepat Tiago menyambar dengan tandukannya sayang masih jauh melenceng gawang Casillas.

Spanyol membalas. Sergio Ramos menanduk bola tapi bisa dihalau Eduardo. Skor imbang 0-0 bertahan sampai wasit meniup peluit tanda babak pertama berakhir.

Almeida! Berada di pinggir gawang Casillas, Almeida melepas tendangan yang memantul paha Carles Puyol di menit 51. Bola bergulir nyaris masuk gawang Casillas.

Tak lama kemudian, Spanyol melancarkan berondongan serangan ke Portugal lewat tandukan Fernando Llorente dan tembakan Villa. Masih belum dapat dikonversi menjadi gol.

Gol! Spanyol berhasil unggul sementara 1-0 atas Portugal lewat Villa di menit 63. Iniesta mengirim operan kepada Xavi yang diteruskan kepada Villa yang lantas menyambutnya dengan tendangan keras. Bola masih bisa ditepis Eduardo namun bola muntah lantas dicecar Villa dan akhirnya berbuah gol.

Gawang Portugal benar-benar terancam. Di menit 69, Ramos menggiring bola ke sayap kanan lapangan dan lanas melepas tendangan sangat keras dan berhasil diselamatkan Eduardo.

Ramos kembali menghadirkan ancaman lewat Villa enam menit kemudian. Tapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan si kiper. Eduardo tampil sangat gemilang kali ini.

Malang buat Portugal. Dalam usahanya mengejar ketertinggalan dari Spanyol malah kehilangan salah seorang pemainnya. Costa mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Joan Capdevilla di menit 88.

Selanjutnya Portugal sempat melancarkan sejumlah serangan ke gawang Spanyol namun gagal berbuah gol. Skor 1-0 tidak berubah dan Spanyol berhak maju ke babak 8 besar.

Susunan Pemain

Spanyol: 1-Iker Casillas, 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevilla, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 90+2'), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets, 9-Fernando Torres (19-Fernando Llorente 59'), 7-David Villa (18-Pedro 87')

Portugal: 1-Eduardo, 2-Bruno Alves, 21-Ricardo Costa, 6-Ricardo Carvalho, 23-Fabio Coentreao, 16-Raul Meireles, 15-Pepe (8-Pedro Mendes 72'), 19-Tiago, 7-Cristiano Ronaldo, 11-Simao Sabrosa (9-Liedson 72'), 18-Hugo Almeida (10-Danny 58')
- Spanyol vs Portugal
Spanyol Tetap, Portugal Ubah Dua


Cape Town
- Spanyol akan memasang formasi yang sama dengan pertarungan terakhir fase grup saat meladeni Portugal di perdelapanfinal Piala Dunia 2010. Sedangkan Portugal membuat dua perubahan.

Dalam starting line-up yang dirilis FIFA, Spanyol akan memakai formasi yang sama dengan formasi yang mereka pakai kala melibas Chile 2-1. Gelandang Xabi Alonso yang sempat cedera sudah pulih dan akan jadi starter.

Sedangkan Portugal membuat dua perubahan dengan memasukkan Hugo Almeida dan Simao Sabrosa sebagai pemula pertandingan. Almeida akan menemani Liedson di lini depan Seleccao.

Dipasangnya Almeida membuat Cristiano Ronaldo akan ditarik ke salah satu sayap. Sementara sayap lainnya bakal diisi oleh Simao yang menggantikan posisi Danny yang dibeli cedera.

Susunan pemain
Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso, 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 9-Fernando Torres, 7-David Villa.

Portugal: 1-Eduardo; 2-Bruno Alves, 21-Ricardo Costa, 6-Ricardo Carvalho, 23-Fabio Coentrao, 16-Raul Meireles, 15-Pepe, 19-Tiago, 7-Cristiano Ronaldo, 11-Simao Sabrosa, 18-Hugo Almeida.
- Asia Habis

Jakarta
- Ketika eksekusi penalti Oscar Cardozo sukses merobek jala Eiji Kawashima, Paraguay pun bersorak. Sementara Jepang tertunduk, tersingkir dari Piala Dunia. Wakil Asia pun habis.

Setelah Korea Selatan disingkirkan oleh Uruguay beberapa hari lalu, wakil Asia memang hanya tinggal Jepang. Pertandingan di Loftus Versfeld Stadium berjalan relatif imbang di sepanjang 120 menit; skor bertahan 0-0.

Tetapi sepakbola layaknya hidup; sekeras apa pun kita berusaha, pada akhirnya ada hasil akhir yang menentukan nasib kita. Sekeras apa pun 'Samurai Biru' berusaha menang, mereka akhirnya harus menerima kekalahan.

Sehebat apa pun Jepang kala melumat Denmark untuk bisa lolos dari fase grup, pada akhirnya nasib mereka ditentukan melalui adu penalti.

Satu tendangan Yuichi Komano yang menerpa mistar gawang mengubah segalanya. Paraguay pun berada di atas angin ketika tendangan Nelson Valdes yang diarahkan ke tengah gawang gagal dihentikan oleh Kawashima yang bergerak ke arah kanan. Skor 4-2 untuk keunggulan Paraguay dalam adu penalti ini.

Berhasilnya eksekusi Keisuke Honda hanya mampu mempertipis ketertinggalan Jepang menjadi 3-4. Namun, kala Cardozo berhasil mengecoh Kawashima, kemenangan pun mutak menjadi Paraguay. Wakil Asia lagi-lagi disingkirkan oleh wakil Amerika Latin.

Alhasil, Asia tak lagi memiliki wakil di babak perempatfinal. Tetapi, apa yang dilakukan Korsel dan Jepang tahun ini jauh lebih baik ketimbang raihan wakil-wakil Asia empat tahun lalu.

Di Jerman 2006, Korsel, Jepang, Iran dan Arab Saudi semuanya gagal di fase grup. Memang ada Australia--yang sudah sejak 2005 bergabung dengan AFC--yang lolos ke perdelapanfinal. Namun, Socceroos sejatinya adalah penghuni Oseania, bukan Asia.

Dengan demikian, pencapaian Korsel kala melaju sampai menjadi juara keempat di Piala Dunia 2002 belum bisa disamai, atau dilampaui.
- 16 Besar
Adu Penalti, Paraguay ke Perempatfinal


Pretoria
- Paraguay melaju ke perempatfinal usai menndukkan Jepang lewat adu penalti dengan skor 5-3. Babak tos-tosan dilakukan setelah kedua tim bermain imbang selama 120 menit.

Laga Paraguay kontra Jepang dipentaskan di Lotus Versfeld, Pretoria, Selasa (29/6/2010) malam WIB.

Di babak adu penalti, eksekutor yang mengalami kegagalan adalah pemain Jepang Yuichi Komano. Tendangannya membentur mistar gawang.

Ini merupakan kali pertama negara berjuluk Guaranies itu melaju ke delapan besar. Di perempatfinal, Roque Santa Cruz dkk. menunggu pemenang antara Spanyol kontra Portugal yang digelar Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Jepang menggebrak di menit pertama. Sepakan dari luar kotak penalti yang dilepas Yoshito Okubo masih meyamping dari gawang Justo Villar.

Serbuan Samurai Biru belum berhenti. Kali ini giliran Yuichi Komano melepas tembakan jarak jauh dari sayap kanan. Namun bola terlalu pelan dan bisa ditangkap Villar.

Pertahanan Jepang mendapatkan ancaman di menit ke-19. Lucas Barrios berhasil menembus penjagaan pemain Jepang selanjutnya melepaskan eksekusi yang masih bisa ditangkal oleh Eiji Kawashima. Bola liar diamankan Yuji Nakazawa.

Daisuke Matsui! Menit ke-21 Matsui melancarkan tembakan dari luar kotak penalti yang masih membentur mistar gawang Paraguay.

Kans bagi tim Amerika Selatan hadir di menit ke-28. Berawal dari situasi sepak pojok, bola jatuh ke Roque Santa Cruz. Namun tembakan yang dilepasnya masih melenceng dari target.

Enam menit menuju jeda, kerjasama Matsui dan Keisuke Honda menghadirkan kans bagi Jepang. Namun sepakan Honda masih menyamping dari sasaran.

Empat menit selepas restart Nestor Ortigoza berhasil menembus kotak penalti Jepang usai bertukar umpan dengan rekannya. Namun barisan belakang Samurai Biru berhasil mencegah Ortigoza untuk melakukan tembakan.

Menit ke-54, Yugo Nagamoto melepas tembakan dari luar kotak penalti. Jabulani selanjutnya membentur pemain belakang Paraguay. Justo Villar dengan nyaman mencegah bola yang mengarah ke gawangnya.

Cristian Riveros! Tandukan gelandang Paraguay ini usai menerima umpan silang Claudio Morel dari sayap kiri berhasil diamankan oleh Eiji Kawashima.

Di sepanjang menit babak kedua, Jepang lebih banyak mengandalkan tembakan dari luar kotak penalti. Sementara itu Paraguay melepaskan serbuan dari dalam kotak 12 pas.

Upaya pemain pengganti Edgar Barreto di menit ke-77 juga masih belum menyulitkan Kawashima.

Peluang terakhir di babak kedua hadir di masa injury time. Berawal dari tendangan bebas Yasuhito Endo, bola di kotak penalti kemudian ditanduk oleh Yuji Nakazawa. Jabulani coba dikejar Tulio Tanaka namun gagal dijangkau oleh pemain bernomor empat itu.

Dua menit usia babak extra time pertama, Lucas Barrios yang menerima umpan silang menyundul bola ke arah gawang Jepang. Jabulani mendarat tepat di tangkapan Kawashima.

Peluang Paraguay hadir di menit ke-97. Morel yang bergerak di sayap kiri mengirimkan bola ke Nelson Valdez yang berada di dekat kotak penalti. Selanjutnya Valdez yang dikawal Tulio berlari ke arah gawang Jepang. Kawashima yang bergerak maju mematahkan peluang itu.

Keisuke Honda! Tendangan bebasnya di menit ke-98 memaksa kiper Justo Villar untuk menjatuhkan diri guna menyelamatkan gawangnya.

Lewat sebuah situasi kemelut, Edgar Baretto menendang bola yang masih bersarang di jala sebelah atas gawang wakil Asia. Kejadian ini berlangsung di menit ke-100.

Hingga tambahan waktu pertama berakhir, skor masih tepat 0-0.

Valdez kembali kembali memiliki kans di menit ke-108. Namun tandukannya yang memanfaatkan tendangan bebas masih bisa ditangkal Kawashima.

Empat menit menjelang berakhirnya perpanjangan waktu, Jepang memiliki peluang matang. Okazaki yang lolos ke kotak penalti lawan selanjutnya mengirimbola ke tengah, namun tak ada yang menyambut.

Gelombang serangan Jepang berlanjut. Umpan Nagatomo mengarah ke Honda. Namun tandukan pemain andalan Jepang itu masih berhasil ditangkal Villar.

Adu Penalti


Kesempatan pertama didapatkan oleh Paraguay dengan Edgar Baretto sebagai eksekutor pertama. Pemain bernor delapan itu berhasil menyelesaikan tugasnya. Meski kiper Kawashima berhasil melompat ke arah yang benar, namun ia kalah cepat.

Jepang menyamakan skor ketika eksekusi Yasuhito Endo berhasil mengecoh Justo Villar.

Wakil Amerika Selatan berhasil memimpin 2-1 setelah sepakan Lucas Barrios berhasil menjebol gwang Jepang. Kali ini Kawashima kembali kalah cepat dari bola, meski sudah bergerak ke arah yang benar.

Skor berubah menjadi 2-2 ketika tendangan Makoto Hasebe gagal ditahan Villar.

Kawashima kali ini tertipu ketika menghadapi tendangan ketiga Paraguay yang diambil Cristian Riveros. Alhasil skor pun berubah menjadi 3-2 untuk Guaranies.

Jepang gagal di kesempatan ketiga! Tendangan Yuichi Komano gagal dijangkau Villar tapi masih membentur mistar gawang.

Paraguay di atas angin ketika tendangan Nelson Valdes yang diarahkan ke tengah gawang gagal dihentikan oleh Kawashima yang bergerak ke arah kanan.

Eksekusi Keisuke Honda masih menjaga napas Jepang. Tendangannya mengarah ke sudut kanan gawang Paraguay.

Langkah Paraguay ke perempatfinal dipastikan ketika sepakan Oscar Cardozo mengecoh Kawashima. Dengan skor 5-3, tiket delapan besar digenggam wakil Amerika Selatan itu.


Susunan Pemain

Paraguay: 1-Justo Villar; 21-Antolin Alcaraz, 14-Paulo Da Silva, 3-Claudio Morel Rodriguez, 6-Carlos Bonet, 20-Nestor Ortigoza (8-Edgar Barretto 75'), 16-Cristian Riveros, 13-Enrique Vera, 10-Edgar Benitez (18-Nelson Valdes 59'), 9-Roque Santa Cruz (7-Oscar Cardozo 91'), 19-Lucas Barrios

Jepang: 21-Eiji Kawashima; 4-Marcus Tulio Tanaka, 22-Yuji Nakazawa, 5-Yugo Nagatomo, 3-Yuichi Komano, 2-Yuki Abe (14-Kengo Nakamura 80'), 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe, 16-Yoshito Okubo (11-Keiji Tamada 105'), 18-Keisuke Honda, 8-Daisuke Matsui (9-Shinji Okazaki 65')

Selasa, 29 Juni 2010

- Grup G
Brasil ke Perdelapanfinal, Kaka Kartu Merah

Johannesburg - Brasil berhasil lolos ke babak 16 besar setelah menang 3-1 atas Pantai Gading di laga keduanya. Raihan tiga poin Seleccao itu diwarnai kartu merah Kaka di akhir babak kedua.

Pada laga yang dihelat di Soccer City, Senin (21/6) dinihari WIB, Luis Fabiano jadi bintang kemenangan dengan torehan dua gol di babak pertama dan kedua. Sementara Elano mencetak gol Brasil lainnya.

Dengan kemenangan ini Brasil kokoh di puncak Grup G dengan raihan enam poin dari dua laga berlalu. Hasil ini membawa tim asuhan Dunga itu lolos ke perdelapanfinal karena raihan poin mereka tak mungkin disamai oleh Pantai Gading dan posisi terburuknya adalah runner-up.

Sementara Pantai Gading tertahan di posisi ketiga dengan satu poin. Laga lain grup ini adalah Portugal Kontra Korea Utara Senin malam nanti.

Jalannya pertandingan

Baru 50 detik laga berjalan Brasil sudah mengancam gawang Pantai Gading. Diawali serangan balik Robinho yang memegang bola dan dari jarak sekitar 25 yard ia melepaskan tembakan keras yang masih melayang di atas mistar.

Brasil baru memperoleh peluang keduanya lagi pada menit ke-25 dan langsung berbuah gol. Kerjasama segitiga antara Fabiano, Robinho dan Kaka di depan kotak penalti. Nama terakhir pun melepaskan umpan terobosan ke Fabiano yang langsung melepaskan tembakan ke pojok atas kiri gawang Boubacar Barry.

Pantai Gading mendapat kesempatan pertamanya di menit ke-38 melalui tembakan Aruna Dindane dari luar kotak penalti namun masih tepat di pelukan Julio Cesar.

Lima menit setelah restart Brasil menggandakan keunggulan dan Fabiano kembali mencatatkan namanya di papan skor. Fabiano yang mendapat bola di kotak penalti melewati hadangan tiga bek Pantai Gading dan langsung melepaskan tembakan voli rendah yang tak kuasa ditahan Barry.

Namun dilihat dari tayangan ulang sebelum Fabiano memasuki kotak penalti, dalam duel udara bola terlihat menyentuh tangan Fabiano dan luput dari pengamatan wasit.

Dua menit setelah gol tersebut Pantai Gading langsung merespon dengan sebuah serangan. Crossing ke kotak penalti disambut tandukan Didier Drogba yang masih melebar di samping gawang Cesar.

Elano menambah keunggulan Brasil di menit ke-62. Diawali akselerasi Kaka di sayap kiri dan sambil dikawal satu pemain dia melepaskan crossing datar ke kotak penalti. Sambil berlari Elano menyambut bola dan jebollah gawang Barry untuk ketiga kalinya.

Drogba! Pantai Gading akhirnya mampu mencetak gol dan memperkecil ketertinggalan jadi 1-3 di menit ke-79. Drogba yang lolos dari jebakan offside dengan mudah menanduk bola hasil crossing Yaya Toure menembus jala Cesar.

Kaka pada menit ke-88 diusir karena menerima kartu kuning kedua akibat diklaim menyikut Kader Keita. Namun dalam tayangan ulang sebenarnya Keita-lah yang menabrakan diri ke Kaka saat pemain Brasil itu tengah berjalan dan meringis saat jatuh.

Susunan Pemain


Brasil: 1-Julio Cesar; 2-Maicon, 3-Lucio, 4-Juan, 6-Michel Bastos, 5-Felipe Melo, 8-Gilberto Silva, 7-Elano (15-Dani Alves 66'), 10-Kaka, 11-Robinho (18-Ramires 92'), 9-Luis Fabiano.

Pantai Gading: 1-Boubacar Barry; 21-Emmanuel Eboue, 4-Kolo Toure, 20-Guy Demel, 17-Siaka Tiene, 5-Didier Zokora, 19-Yaya Toure, 9-Cheik Tiote, 8-Salomon Kalou (18-Kader Keita 67'), 11-Didier Drogba, 15-Aruna Dindane

Senin, 28 Juni 2010

- Generasi Emas Inggris Selesai

London
- Kegagalan Inggris di Piala Dunia 2010 memunculkan sebuah konklusi yang lahir dari rasa frustrasi: era sebuah generasi emas yang pernah begitu diharapkan, telah berakhir.

Konklusi itu tercermin dari analisis beberapa kolumnis media-media Inggris, menyusul kekalahan The Three Lions dari Jerman dengan skor telak 1-4, di babak 16 besar di Bloemfontein, Minggu (27/6/2010).

Richard Williams dari Guardian mengatakan, kekalahan itu mengakhiri generasi emas, karena kapten Steven Gerrard dan Frank Lamaprd mungkin tidak akan lagi bermain di kompetisi internasional besar.

"Era yang dimulai pada sebuah malam yang panas di bulan Juni 12 tahun lalu di Prancis, dengan sebuah kilatan -- kecepatan lari Michael Owen mendobrak pertahanan Argentina -- dan segulung guntur kartu merah David Beckham -- akhirnya selesai," tulis dia.

"Generasi Emas telah mencair. Piala Dunia telah selesai, sejak awal memang sudah merupakan malapetaka," timpal John Dillon di Daily Express.

Penampilan Inggris di Afrika Selatan memang sangat jauh dari prediksi dan ekspektasi. Dengan dominasi Premier League, pelatih sekaliber Fabio Capello, serta hasil mentereng di babak kualifikasi dan pertandingan pemenasan, banyak kalangan menjagokan mereka untuk mencapai level tinggi di Piala Dunia tahun ini.

Akan tetapi, dari tiga pertandingan di babak grup Inggris hanya menang satu kali di laga terakhir melawan Slovenia. Mereka ditahan Amerika Serikat 1-1 dan Aljazair 0-0. Kekalahan dari Jerman pun sangat telak.

Kontroversi gol Frank Lampard di menit 39 yang tidak disahkan wasit, tentu saja dirasakan kesal oleh publik Inggris. Namun, menurut Matt Lawton dari Daily Mail, hal itu tidak menutupi betapa� buruknya permainan Wayne Rooney dkk.

"Inggris kacau balau. Sebuah tim yang secara taktik dan teknik tidak pada tempatnya. Sebuah tim dengan individu-individu berkualitas, begitu inferior menyakitkan di depan lawan-lawannya yang terlatih dengan baik."

Dalam artikelnya di Daily Star, Danny Fulbrook mengatakan, Fabio Capello tambah dipermalukan karena fans Inggris yang gusar sempat menyanyikan nama pelatih terdahulu, Sven Goran Eriksson, yang dua kali berturut-turut mengantarkan Inggris ke babak perempat final Piala Dunia. Menurut dia, Capello layak disalahkan.

Inggris tak pernah memenangi Piala Dunia maupun Piala Eropa sejak menjuarai Piala Dunia 1966 di tanahnya sendiri. Ada yang bilang, kontroversi gol di final melawan Jerman Barat kala itu menjadi kutukan, bahwa negara yang melahirkan sepakbola itu takkan pernah juara dunia lagi.
- 16 Besar
Atasi Meksiko, Argentina Tantang Jerman

Johannesburg
- Argentina akan berduel dengan Jerman di babak perempatfinal. Ini setelah Albiceleste menyingkirkan Meksiko dengan skor 3-1 di perdelapanfinal, Senin (28/6) dinihari WIB.

Dalam laga yang dihelat di Soccer City Stadium itu Carlos Tevez tampil sebagai bintang kemenangan dengan mencetak dua gol, masing-masing babak pertama dan kedua. Sementara satu gol lagi disumbang Gonzalo Higuain yang menjadikannya topskorer sementara dengan empat gol.

Gol hiburan Meksiko dicetak Javier Hernandez.

Jalannya pertandingan

Meksiko mengambil inisiatif serangan sejak awal. Di menit ke-8 tendangan keras Carlos Salcido dari jarak 40 yard masih membentur mistar gawang setelah sempat mengenai tangan Sergio Romero.

Semenit sesudahnya giliran Andres Guardado yang menguji Romero dari luar kotak penalti. Sepakan kaki kiri melengkungnya hanya tipis menyamping di sisi gawang.

Di menit ke-11 akselerasi Lionel Messi melewati hadangan tiga pemain Meksiko diakhiri dengan tendangan chip dari luar kotak penalti namun bola masih dalam jangkaun Oscar Perez.

Tiga menit kemudian Javier Hernandez lewat tendangan jarak jauh membahayakan gawang Argentina namun bola masih melebar.

Di menit ke-26 Argentina berhasil unggul lewat sebuah gol kontroversial yang dicetak Tevez. Diawali kemelut di depan gawang Argentina hasil sepakan Messi, bola kemudian dilob Messi ke arah gawang.

Di sana ada Tevez yang berdiri di depan gawang menyundul bola yang kemudian masuk menjadi gol.

Para pemain Meksiko memprotes gol tersebut karena Tevez sebelum menyentuh bola diklaim sudah berada dalam posisi offside.

Meksiko di menit ke-33 kembali harus kebobolan dan bikin skor jadi 2-0 untuk Argentina. Kesalahan Ricardo Osorio dalam mengumpan di daerah pertahanan dimanfaatkan Higuain yang dengan mudah menaklukkan Perez sebelum mengirim bola ke dalam gawang.

Di menit ke-35 Salcido kembali melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang masih bisa ditepis oleh Romero.

Hernandez kembali punya peluang di masa injury time ketika crossing dari luar kotak penalti deras meluncur ke depan gawang namun gagal digapainya. Romero pun dengan sigap mengamankannya.

Tevez! Di menit ke-53 Tevez yang mendapat bola di depan kotak penalti melepaskan diri dari penjaganya dan melepaskan tembakan keras ke pojok gawang Perez. Gol kedua Tevez membuat Argentina memimpin 3-0.

Di menit ke-61 Pablo Barrera melepaskan tembakan dari sudut sempit namun masih menyamping. Empat menit setelah giliran Salcido melepaskan tembakan keras yang juga masih dapat ditepis Romero.

Meksiko memangkas ketertinggalan di menit ke-71 lewat gol Hernandez. Mendapat bola sodoran di kotak penalti, Hernandez mengecoh Martin Demichelis dan lantas melepaskan tembakan kaki kiri keras ke pojok kanan atas gawang Romero.

Di penghujung pertandingan Messi punya kesempatan mencetak gol. Setelah melewati hadangan dua pemain lawan Messi melepaskan sepakan kaki kiri yang masih dapat dihalau Perez.

Skor 3-1 tetap terpampang di papan skor dan Argentina bertemu Jerman di perempatfinal.

Susunan pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 15-Nicolas Otamendi, 2-Martin Demichelis, 4-Nicolas Burdisso, 6-Gabriel Heinze, 14-Javier Mascherano, 20-Maxi Rodriguez (23-Javier Pastore 86'), 7-Angel Di Maria (17-Jonas Gutierrez 76'), 10-Lionel Messi, 11-Carlos Tevez (8-Juan Veron 68'), 9-Gonzalo Higuain.

Meksiko: 1-Oscar Perez; 16-Efrain Juarez, 2-Francisco Rodriguez, 4-Rafael Marquez, 3-Carlos Salcido, 5-Ricardo Osorio, 18-Andres Guardado (9-Guilermo Franco 62'), 6-Gerardo Torrado, 21-Adolfo Bautista (7-Pablo Barrera 45'), 17-Giovani Dos Santos, 14-Javier Hernandez

Minggu, 27 Juni 2010

- 16 Besar
Bantai Inggris 4-1, Jerman ke Perempatfinal


Bloemfontein
- Jerman tampil gemilang saat berduel dengan Inggris, Minggu (27/6). Der Panser menang telak 4-1 dan melaju ke perempatfinal.

Dalam laga yang dihelat di Free State Stadium itu Jerman mendapat gol-golnnya dari Thomas Mueller (dua), Miroslav Klose dan Lukas Podolski. Inggris memperkecil ketertinggalan lewat Matthew Upson.

Laga tersebut diwarnai kontroversi saat wasit Jorge Larrionda menganulir gol Frank Lampard di babak pertama yang dalam tayangan ulang bola sudah melewati garis.

Di perempatfinal Jerman akan bertemu pemenang partai antara Argentina kontra Meksiko.

Jalannya pertandingan


Di menit ke-4 Mesut Ozil yang mendapsat bola di sisi kiri pertahanan Inggris merangsek masuk ke kotak penalti. Sambil dibayangi Ashley Cole, Ozil melepaskan sepakan yang masih bisa ditahan David James.

Pertandingan memasuki menit ke-20 Jerman membuka skor. Bola panjang dari Manuel Neuer menuju Klose di kotak penalti Inggris dan usai menaklukkan Upson, Klose menyepak bola masuk ke jala Inggris.

Marka pertandingan memasuki setengah jam Klose nyaris membawa Jerman menjauh namun tembakannya masih bisa ditepis James. Dua menit berselang Inggris harus kebobolan lagi. Kali ini akselerasi Mueller di sayap kanan diakhiri dengan umpan ke tiang jauh di mana Podolski bebas berdiri. Dengan mudah Podolski menceploskan bola ke jala James dengan kaki kirinya.

Upson! Inggris memperkecil keadaan jadi 1-2 di menit ke-37. Umpan Steven Gerrard dimaksimalkan jadi gol oleh Upson lewat kepalanya.

Semenit sesudahnya Inggris sebenarnya kembali mencetak gol lewat tendangan keras Frank Lampard dari luar kotak penalti. Namun wasit tak mengesahkannya padahal dalam tayangan ulang bola sudah melewati garis setelah membentur mistar.

Enam menit selepas rehat Lampard lewat tembakan bebas dari jarak jauh punya peluang emas menyamakan skor. Namun bola masih menghantam mistar gawang.

Di menit ke-62 Bastian Schweinsteiger punya peluang dari luar kotak penalti lewat tembakan keras mendatar namun masih melebar. Klose yang berada tepat di depan laju bola sebenarnya bisa menyentuhnya untuk dijadikan gol.

Mueller! Jerman memperbesar keunggulan di menit ke-67 dan skor jadi 3-1. Diawali serangan balik yang digawangi Podolski, bola diumpan ke Schweni di tengah yang kemudian digulirkan ke Mueller di sayap kiri. Mueller dengan kaki kanannya menghajar bola keras menghujam gawang James.

Tak sampai dua menit kemudian Ozil yang membawa bola sendirian di sayap kiri merangsek ke kotak penalti dan mengumpan datar ke depan gawang. Mueller dengan mudah menceploskan bola ke James untuk gol keduanya dan Jerman unggul 4-1.

Gerrard! Di menit ke-80 tendangan dari dalam kotak penalti kapten Inggris itu masih bisa ditepis oleh Neuer.

Skor 4-1 bertahan hingga akhir pertandingan dan Inggris pun pulang kampung!

Susunan pemain

Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm, 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng, 13-Thomas Mueller (15- Piotr Trochowski 72'), 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger, 10-Lukas Podolski, 8-Mesut Ozil (9-Stefan Kiessling 83'), 11-Miroslav Klose (23-Mario Gomez 73').

Inggris: 1-David James; 2-Glen Johnson (17-Shaun Wright Philips 87'), 15-Matthew Upson, 6-John Terry, 3-Ashley Cole; 16-James Milner (11-Joe Cole 64'), 4-Steven Gerrard, 8-Fank Lampard, 14-Gareth Barry; 19-Jermain Defoe (21-Emile Heskey 71'), 10-Wayne Rooney.
- Capello Kesal Gol Lampard Tak Disahkan

Bloemfontein
- Fabio Capello kesal gol Frank Lampard ke gawang Jerman tidak disahkan. Si pelatih Inggris pun mempertanyakan kenapa FIFA tak mau menggunakan teknologi untuk menentukan sebuah gol.

Di Free State Stadium, Minggu (27/6/2010), Jerman unggul lebih dulu lewat gol Miroslav Klose dan Lukas Podolski sebelum Matthew Upson menipiskan ketinggalan Inggris lewat golnya pada menit 37.

Inggris nyaris saja menyamakan skor lewat Frank Lampard beberapa saat usai gol Upson. Sial untuk Inggris, bola sepakan Lampard yang sudah melewati garis gawang tak disahkan wasit menjadi gol.

Tak mampu menipiskan ketinggalan lagi, gawang Inggris yang dikawal David James kemudian bobol lagi dua kali di paruh kedua laga lewat sepasang gol Mueller. Jerman pun menang 4-1 dan maju ke perempatfinal sementara Inggris tersingkir.

Kekalahan ini jelas menyesakkan untuk 'Tiga Singa' yang pada gelaran kali ini dibebani ekspektasi tinggi. Maka Capello pun menyesalkan gol Lampard yang tak disahkan karena bukan tak mungkin itu bisa mengubah hasil akhir.

"Saya pikir itu adalah salah satu momen terpenting dalam pertandingan. Kami (bisa saja) main dengan gaya berbeda karena kami mencetak gol kedua," sesal Capello di BBC.

Kesal dengan keputusan wasit yang tak mengesahkan gol Lampard, Capello pun bertanya-tanya kenapa FIFA tak menggunakan bantuan teknologi macam kamera untuk menilai sah tidaknya sebuah gol.

"Saya hanya tak mengerti, kami punya teknologi untuk membantu wasit dan kami tetap terus hanya bicara mengenai masalah ini, gol atau tidak gol. Saya tak mengerti," sergah dia.
-16 Besar
Ghana Singkirkan AS Lewat Extra Time

Rustenburg - Ghana sukses melangkah ke perempatfinal usai menyingkirkan Amerika Serikat di babak 16 besar. The Black Stars menang 2-1 lewat babak extra time.

Dalam laga yang dihelat di Royal Bafokeng Stadium, Minggu (27/6) dinihari WIB, Ghana berhasil unggul lewat gol Kevin-Prince Boateng di babak pertama. Kemudian disamakan Landon Donovan di babak kedua melalui titik putih.

Hingga berakhirnya waktu normal skor 1-1 dan laga lanjut ke extra time. Di menit ke-93 Asamoah Gyan tampil sebagai pahlawan lewat golnya yang membawa Ghana lolos ke delapan besar.

Di fase selanjutnya Uruguay yang mengalahkan Korea Selatan akan jadi lawan Ghana.

Jalannya pertandingan


Di menit ke-4 AS coba mengancam gawang Ghana, Tendangan keras Clint Dempsey dari luar kotak penalti masoih bisa ditepis Richard Kingson.

Namun Ghana-lah yang mampu mencetak gol lebih dulu di menit ke-5. Dari tengah lapangan Kevin Prince Boateng membawa bola sendiri dan tanpa mampu dicegah pemain belakang AS, Kevin-Prince menceploskan si kulit bundar ke gawang Tim Howard.

Di menit ke-18 Ghana mendapat peluang lagi. Sepakan bebas Asamoah Gyan dari sisi kanan pertahanan AS langsung mengarah ke gawang yang membuat Howard harus terbang untuk meninju bola tersebut.

Di menit ke-34 AS menyerang pertahanan Ghan dan Robie Findley yang mendapat bola melepaskan sepakan datar keras namun masih tertahan kaki Kingson.

Umpan Gyan di menit ke-37 diterima Kwadwo Asamoah dan Asamoah sambil dibayangi Jay DeMerit melepaskan tembakan mengarah ke gawang tapi Howard dengan gemilang menepisnya.

Hingga turun minum skor 1-0 tetap bertahan.

Semenit usai restart AS melakukan serangan cepat ke jantung pertahanan Ghana. Jozy Altidore yang mendapat bola daerah menggulirkan bola ke Benny Feilhaber yang dengan satu sentuhan menyepak bola namun Kingson dengan sigap menepisnya.

Laga memasuki menit ke-62 AS mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Jonathan Mensah kepada Dempsey. Donovan yang maju sebagai eksekutor sukses menyarangkan si kulit bundar dan AS menyamakan kedudukan 1-1.

Pada menit ke-80 AS punya peluang emas berbalik unggul. Altidore yang mendapat bola di kotak penalti sambil dikawal satu pemain melepaskan tembakan yang masih melebar di sisi kiri gawang Kingson.

Skor 1-1- masih bertahan hingga usainya waktu normal. Maka pertandingan pun dilanjutkan perpanjangan waktu.

Gyan! Penyerang Ghana itu membawa timnya kembali memimpin di menit ke-93. Mendapat umpan lambung dari Dede Ayew, Gyan mengontrol bola dengan dadanya dan menaklukkan Carlos Bocanegra dalam duel satu lawan satu sebelum melepaskan tembakan kaki kiri keras ke pojok atas gawang Howard.

AS berusaha menyerang pertahanan Ghana hingga menit-menit terakhir. Namun ketangguhan Kingson dan rapatnya barisan pertahanan membuat AS kesulitan dan skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Ghana lolos ke perempatfinal pertama kalinya.

Susunan pemain


AS: 1-Tim Howard; 6-Steve Cherundolo, 15-Jay DeMerit, 12-Jonathan Bornstein, 3-Carlos Bocanegra; 10-Landon Donovan, 4-Michael Bradley, 13-Ricardo Clark (19-Maurice Edu 31'), 8-Clint Dempsey; 17-Jozy Altidore (9-Hercule Gomez 90'), 20-Robie Findley (22-Benny Feilhaber 45').

Ghana: 22-Richard Kingson; 4-John Pantsil, 8-Jonathan Mensah, 5-John Mensah, 2-Hans Sarpei (19- Lee Addy 72'); 6-Anthony Annan, 7-Samuel Inkoom (11-Sulley Muntari 111'), 23-Kevin-Prince Boateng (10-Stephane Appiah 78'), 13-Dede Ayew; 21-Kwadwo Asamoah, 3-Asamoah Gyan.
- Korsel Kurang Beruntung

Port Elizabeth
- Meskipun mendominasi babak kedua laga, Korea Selatan tidak mampu menambah jumlah gol-nya dan malah kebobolan sehingga akhirnya kalah. Menurut Huh Jung-Moo, skuadnya memang kurang beruntung.

Langkah Korsel di Piala Dunia 2010 terhenti di babak 16 Besar. Menghadapi Uruguay, Sabtu (26/6/2010) malam WIB di Nelson Mandela Bay Stadium, tim berjuluk Taeguk Warriors ini menelan kekelahan 1-2.

Setelah tertinggal satu gol dari Luis Suarez di awal laga, Korsel lantas tampil lebih menekan lawannya di babak kedua hingga akhirnya tercipta gol penyama yang dicetak Lee Chung-Yong di menit 68.

Akan tetapi, mereka malah kembali kebobolan oleh Suarez yang membuat gol kemenangan La Celeste sekaligus mengirim Park Ji-Sung dkk. pulang lebih cepat. Padahal menurut statistik dari FIFA, Korsel unggul dalam penguasaan bola 54:46 di paruh kedua.

"Kami menciptakan banyak peluang tapi kami tidak mampu memanfaatkannya. Ini adalah kesalahan terbesar kami dan kami membayarnya. Kami kerahkan semua yang kami punya dan bermain dengan determinasi tinggi tapi itu tidak cukup," sahut pelatih Korsel itu yang diberitakan Yahoo Sports.

"Uruguay beruntung dengan gol-gol mereka. Kami menguasai pertandingan di babak kedua, tetapi kami tetap tidak dapat mencetak lebih dari satu gol."

Walau tersingkir, Korsel telah menampilkan permainan atraktif nan apik. Jung-Moo merasa puas dan bangga dengan anak asuhannya.

"Hasil ini memang bukan yang kami inginkan tapi pemain saya sudah melakukan yang terbaik. Tim saya seharusnya diberi selamat," lanjut perlatih berusia 55 tahun ini.

"Kami tidak mampu untuk meningkat, mungkin kami kurang cerdas dalam bermain. Tapi pemain saya menunjukkan bahwa mereka adalah orang Korea. Korea Selatan telah berkembang tapi masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan di level internasional," tutup mantan pesepakbola yang pernah meniti karir di PSV Eindhoven itu.

Sabtu, 26 Juni 2010

- Grup H
Seri, Swiss Tersingkir


Bloemfontein
- Laga penyisihan terakhir Grup H antara Swiss dan Honduras berakhir imbang 0-0. Dengan hasil ini, Swiss dipastikan gagal melangkah ke babak 16 Besar.

Duel antara Swiss melawan Honduras dipanggungkan di Free State Stadium, Sabtu (26/6/2010) dinihari WIB.

Di babak pertama pertandingan terasa datar namun memasuki paruh kedua permainan lebih atraktif dan menghasilkan banyak peluang dari kedua kubu. Akan tetapi peluang tersebut tidak ada yang berhasil di konversi menjadi gol dan pertandingan pun berakhir dengan tanpa gol.

Dengan hanya meraup satu poin, Swiss kini finis di urutan tiga klasemen dengan nilai empat dan praktis gagal melaju ke babak perdelapan final menyusul Honduras yang sudah lebih dulu tersisih.


Jalannya Pertandingan

Sejak peluit kick off, kedua tim memperagakan tempo permainan yang lambat. Hingga menit ke-10 usia pertandingan belum ada yang berhasil membuat kesempatan.

Swiss membuka peluang di pertandingan ini pada menit 17. Tranquillo Barnetta melepas umpan sodoran ke depan gawang Honduras yang disambut tandukan Eren Derdiyok. Bola masih melebar.

Bombardir Swiss terus berlanjut. Di menit 22 Barnetta yang menggiring bola langsung menendang bola dari luar kotak penalti. Tapi bola masih lengket dengan kiper Noel Valladares.

Permainan yang ditampilkan kedua tim cukup datar. Baru 16 menit kemudian Swiss baru melahirkan peluang lewat Derdiyok hasil operan Barnetta. Tapi tendangannya masih bisa diblok.

Tiga menit menjelang jeda, permainan menjadi lebih hidup.

Blaise N'Kufo membuang sebuah peluang emas yang berpotensi menjadi gol. Derdiyok mengirim umpan silang tapi N'Kufo yang sudah dalam posisi tepat gagal mengontrol bola dengan baik sehingga bola bisa diamankan pemain Honduras.

Semenit kemudian, N'Kufo lagi-lagi gagal memanfaatkan peluang. Reto Ziegler menendang bola dari situasi set-piece dan menemui N'Kufo yang menyambarnya dengan tandukan. Bola masih melebar. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum

Honduras membuat sebuah peluang emas di menit 53. Edgar Alvarez mengirim crossing cantik dari sisi kanan lapangan tetapi bola yang ditanduk David Suazo masih melebar tipis.

Pemain pengganti, Hakan Yakin mencoba membuat gol dari situasi set play pada menit 52. Sayang tendangannya mengarah tepat di pelukan Valladeres.

Delapan menit berselang, Barnetta membuat tembakan langsung hasil operan dari Gokhan Inler. Tapi bola masih bisa ditangkap oleh kiper Honduras.

Diego Benaglio melakukan penyelamatan brilian di menit 71. Honduras berhasil membuat serangan balik dari sudut lapangan dan bola berada di kaki Suazo yang sudah dalam posis menguntungkan untuk mencetak gol. Bola bisa ditepis.

Swiss balik menyerang di menit 73. Yakin meliuk-meluk dan mengirim umpan kepada Alexander Frei tapi bola masih belum tepat sasaran.

Banetta melancarkan sebuah tendangan keras kaki janan dengan kaki kananya menit 79. Sayang bola belum mau masuk ke jaringnya.

Honduras sebenarnya telah membuat gol ke gawang Benaglio. Namun karena posisi Derdiyok sudah berada dalam posisi offside maka gol dianulir.

Memasuki menit 90, Honduras membuat dua serangan sekaligus. Akan tetapi bola masih belum dapat berubah menjadi gol.

Dua menit waktu tambahan, Yakin bikin peluang. Sayang headingnya masih lurus ke arah Valladares. Skor tidak berubah 0-0 hingga peluit akhir.


Susunan Pemain:

Swiss: 1-Diego Benaglio, 13-Stephane Gritching, 5-Steve von Bergen, 17-Reto Ziegler, 2-Stephan Lichsteiner, 8-Gokhan Inler, 6-Benjamin Huggel (23-Xherdan Shaqiri 78'), 16-Gelson Fernandes (15-Hakan Yakin 45'), 7-Tranquillp Barnetta, 10-Blaise NKufo (9-Alexander Frei 68'), 19-Eren Derdiyok

Honduras: 18-Noel Valladares, 3-Maynor Figueroa, 2-Osman Chavez, 16-Mauricio Sabillon, 5-Victor Bernardez, 6-Henry Thomas, 8-Wilson Palacios, 7-Ramin Nunez (15-Walter Martinez 67'), 17-Edgar Alvarez, 10-Jerry Palacios (12-Georgie Welcome 76'), 11-David Suazo
- Grup H
Spanyol & Chile Sama-sama Lolos


Pretoria
- Spanyol berhasil meraih kemenangan tipis 2-1 atas Chile dalam laga di Loftus Versfield Stadium, Sabtu (26/6/2010) dinihari WIB. Hasil itu juga membawa keduanya lolos ke babak 16 besar.

Spanyol yang tampil dominan sejak awal--memenangi penguasaan bola 69:31--, tampil trengginas dengan mengandalkan David Villa di lini depan. Mereka pun menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.

Chile yang harus bermain dengan 10 orang sejak menit 37--setelah Marco Estrada dikartu merah--, baru bisa memperkecil ketertinggalan di menit 47. Sial bagi La Roja, sampai akhir laga mereka gagal mencetak gol penyama kedudukan.

Berkat kemenangan ini, Spanyol tampil sebagai juara Grup H dengan nilai 6. Chile menyusul di urutan dua dengan koleksi nilai yang sama. Namun, La Furia Roja unggul dalam jumlah selisih gol.

Dengan hasil ini, Spanyol bakal berhadapan dengan Portugal di perdelapanfinal. Sementara Chile akan bertemu Brasil.

Jalannya Pertandingan

Spanyol langsung menekan sejak awal pertandingan. Mereka mendapatkan peluang ketika laga baru berjalan tiga menit. Tetapi, sundulan Fernando Torres melewati mistar gawang Chile.

Di menit 11 Mark Gonzalez buang peluang di depan mata!! Tak terkawal siapapun, dapat umpan silang dari Jean Beausejour, Gonzalez menendang bola ke atas walaupun sudah di depan gawang!

Chile menekan lagi di menit 13. Alexis Sanchez menjajal Iker Casillas dengan tendangan "dadakan" langsung ke arah gawang. Bola ditepis si kiper Spanyol. Kans kedua Chile.

Spanyol akhirnya unggul 1-0 lewat gol Villa di menit 24. Gol Villa tercipta setelah kiper Chile, Claudio Bravo, pergi terlalu jauh meninggalkan gawangnya. Maksudnya, ia ingin menghalau pergerakan Fernando Torres. Siapa sangka bola bakal jatuh ke kaki Villa.

Villa pun langsung melepaskan tendangan melengkung kaki kiri, dan bola pun melaju ke dalam gawang yang sudah kosong.

Keunggulan pasukan arahan Vicente Del Bosque ini melebar kala Andres Iniesta membobol jala Bravo di menit 37.

Gol Iniesta tersebut tercipta berkat kerjasama antara Fernando Torres dan David Villa di luar kotak penalti Chile. Terakhir, Villa mengirimkan operan kepada Iniesta yang berdiri bebas.

Lewat satu sepakan keras kaki kanan, Iniesta pun membobol jala Chile.

Dalam proses gol kedua Spanyol, Chile harus kehilangan satu pemain. Marco Estrada diusir dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua akibat melanggar Torres yang tengah berlari.

Namun, kala babak kedua memasuki menit 47, Chile berhasil memperkecil kedudukan. Tendangan kaki kanan Rodrigo Millar dari luar kotak penalti membentur kaki pemain Spanyol. Bola pun berbelok arah dan mengecoh kiper Iker Casillas.

Memasuki menit 63, Spanyol mulai menekan intensif. Dua kali Villa menusuk ke kotak penalti, tapi masih bisa dihalau bek-bek Chile.

Tetapi 10 menit menjelang laga berakhir, tempo pertandingan menurun. Spanyol seperti tak punya kreasi lain, Chile tinggal berharap Swiss tidak tiba-tiba menang atas Honduras.

Akhirnya peluit panjang pun dibunyikan. Skor 2-1 untuk kemenangan Spanyol bertahan dan kedua tim sama-sama lolos.

Susunan Pemain

Chile: 1-Claudio Bravo; 4-Mauricio Isla, 17-Gary Medel, 3-Waldo Ponce, 8-Arturo Vidal, 11-Mark Gonzalez (20-Rodrigo Millar 46), 13-Marco Estrada, 18-Gonzalo Jara, 10-Jorge Valdivia (22-Esteban Paredes 46), 15-Jean Beausejour, 7-Alexis Sanchez (16-Fabian Orellana 65).

Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso (20-Javi Martinez 73), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 9-Fernando Torres (10-Cesc Fabregas 55), 7-David Villa

Jumat, 25 Juni 2010

- Grup E
Menang, Jepang Lolos ke 16 Besar


Rustenburg - Kemenangan 3-1 yang diperoleh Jepang berhasil mengirim Denmark pulang lebih dini. Tim Samurai Biru melaju ke babak 16 Besar mendampingi Belanda.

Dalam laga yang dihelat di Royal Bafokeng Stadium, Jumat (25/6/2010) dinihari WIB, Denmark menekan sejak awal. Akan tetapi tim Dinamit justru kebobolan lebih dulu.

Jepang berhasil mencetak dua gol di babak pertama lewat tendangan bebas melalui Keisuke Honda dan Yasuhito Endo. Jon Dahl Tomasson memperkecil ketinggalan lewat titik putih namun Jepang kembali memperlebar jarak melalui Shinji Okazaki.

Kemenangan ini membuat Jepang finis sebagai runner up Grup E dengan nilai enam dan berhak melaju ke perdelapanfinal mendampingi Belanda yang menjadi juara grup usai menang 2-1 atas Kamerun.

Jalannya Pertandingan

Inisiatif serangan Denmark dimulai di menit keempat. Kerjasama antara Tomasson dan Simon Poulsen membuahkan sebuah tembakan yang masih menyamping di gawang Eiji Kawashima.

Lima menit kemudian, Denmark kembali mendapat peluang. Diawali dari sepak pojok Thomas Kahlenberg, Per Kroldrup menyambutnya dengan kaki yang melahirkan sebuah sepakan yang masih melenceng di kanan gawang Jepang.

Peluang pertama Jepang lahir di menit 14. Daisuke Matsuki membuat operan bola yang diterima oleh Makoto Hasebe. Nama terakhir lantas melepas tendangan namun masih melambung.

Gol pertama Jepang berhasil tercipta tiga menit kemudian. Honda melepas sebuah tendangan bebas yang cantik dari luar samping kotak pinalti dan menghujam ke tiang jauh gawang Denmark. 1-0 buat keunggulan Negeri Sakura.

Tertinggal, Denmark meningkatkan serangan. Di menit 22, Lars Jacobsen mengirim bola ke area pinalti yang disambut oleh Tomasson hanya menghasilkan sepak pojok.

Kurang dari sepuluh menit, Jepang justru berhasil menggandakan keunggulannya kembali lewat tendangan bebas hasil pelanggaran atas Okubo. Endo yang kali ini tampil sebagai eksekutor berhasil menjaringkan bola yang bersarang di sudut bawah jala Thomas Sorensen.

Skor tetap 2-0 hingga babak pertama selesai.

Belum empat menit laga babak kedua berjalan, Denmark nyaris saja kembali kebobolan kembali lewat set-piece. Bola tembakan Endo tidak sempurna ditangkap Sorensen yang jatuh dan Endo kembali menyambar bola liar. Sepakan Endo masih menyamping.

Denmark melewatkan sebuah kesempatan mencetak gol di menit 51. Tomasson, Bendtner dan Kahlenberg yang berada di depan gawang Jepang gagal menyambar crossing dari Jacobsen.

Permainan cantik Jepang di menit 57 hampir membuahkan gol. Sayang hakim garis keburu mengangkat bendera tanda Honda dalam posisi offside.

Semenit berselang, Denmark kembali menebar ancaman lewat Jakob Poulsen yang melepas tendangan dari jarak jauh. Tapi Kawashima masih sigap menghalau bola.

Denmark kembali gagal memanfaatkan peluang yang datang d menit 69. Operan dari Jacobsen tiba di kaki Tomasson. Pemain yang disebut terakhir cuma bisa melepas tendangan lemah yang mudah saja diblok Kawashima.

Shinji Okazaki yang masuk menggantikan Matsui membuat pergerakan berbahaya di menit 77. Sayang, bola mudah saja ditangkap Sorensen.

Pelanggaran Hasebe atas Agger di kotak terlarang menghasilkan hadiah pinalti untuk Denmark. Tendangan Tomasson berhasil digagalkan namun ia berhasil menjaringkan bola rebound di menit 81.

Enam menit kemudian, Jepang kembali membobol gawang Denmark untuk yang ketiga kali. Diawali dengan pergerakan Keisuke Honda di kotak penalti yang mengirim operan kepada Okazaki dan lantas menyepak bola ke sudut kiri Sorensen.

Hingga peluit panjang wasit berbunyi skor 3-1 tidak berubah.

Susunan Pemain:

Denmark: 1-Thomas Sorensen, 4-Daniel Agger, 13-Per Kroldrup (18-Soren Larsen 56'), 15-Simon Poulsen, 6-Lars Jacobsen, 10-Martin Jorgensen (14-Jakob Poulsen 34'), 2-Christian Poulsen, 12-Thomas Kahlenberg (21-Christian Kahlenberg 63'), 19-Dennis Rommedahl, 9-Jon Dahl Tomasson, 11-Nicklas Bendtner

Jepang: 21-Eiji Kawashima, 4-Marcus Tulio Tanaka, 22-Yuji Nakazawa, 5-Yuto Nagatomo, 3-Yuichi Komano, 2-Yuki Abe, 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe, 16-Yoshito Okubo, 18-Keisuke Honda, 8-Daisuke Matsui (9-Shinji Okazaki 73')
- Grup E
Kesempurnaan Belanda

Cape Town - Tiga laga di Grup E dilalui Belanda dengan kemenangan. Melawan Kamerun di laga terakhir, Jumat (25/6) dinihari WIB, 'Singa Oranye' menang lewat skor tipis 2-1.

Dalam laga yang dihelat Free State Stadium, Belanda menutup keunggulan di babak pertama lewat Robin Van Persie. Samuel Eto'o menyamakan kedudukan lewat penalti namun Klaas Jan Huntelaar memastikan kemenangan bagi timnya.

Belanda kokoh dengan nilai sembilan dari tiga laga berlalu. Sementara itu Kamerun mengakhiri petualangannya di Piala Dunia kali ini dengan hampa poin. Di babak 16 besar Belanda bertemu runner up Grup F Slovakia.

Jalannya pertandingan

Belanda membuat peluang pertama pada menit ke-18. Umpan Giovanni van Bronckhorst menemui Van Persie dan ia pun melepaskan tembakan yang tepat mengarah ke pelukan Hamidou Souleymanou.

Dirk kuyt mengancam gawang Hamidou setelah tembakannya dari luar kotak penalti masih melenceng tipis di sisi kanan.

Di menit ke-35 Belanda memecah kebuntuan. Umpan satu dua Van Persie dan Rafael van Der Vaart membelah pertahanan Kamerun. Nama terakhir memberikan assist kepada Van Persie yang diselesaikan dengan tendangan terukur ke gawang Kamerun yang dikawal Hamidou.

Skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum.

Lima menit setelah restart tembakan Van Persie masih bisa diamanakan Hamidou. Dan delapan menit kemudian tendangan Eto'o masih bisa diblok Van Bronckhorst sebelum menuju gawang Belanda.

Di menit ke-65 Eto'o mencetak gol yang menyamakan kedudukan jadi 1-1. Lewat titik penalti menyusul handball Van Der Vaart, Eto'o menaklukkan Marten Stekelenburg di bawah mistar.

Huntelaar! Penyerang AC Milan itu bikin Belanda kembali memimpin di menit ke-83. Diawali sepakan Arjen Robben yang mengenai tiang, bola muntah langsung disambar Huntelaar untuk menjebol gawang Hamidou.

Susunan pemain

Kamerun: 16-Hamidou Souleymanou; 19-Stephane Mbia, 7-Landry Nguemo, 3-Nicolas Nkoulou (4-Rigobert Song 74'), 2-Benoit Assou-Ekotto, 8-Geremi, 11-Jean Makoun, 6-Alexandre Song, 9-Samuel Eto'o, 13-Eric Choupo-Moting (17-Mohamadou Idrissou 72'), 12-Gaetan Bong (23-Vincent Aboubakar 56').

Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 12-Khalid Boulahrouz, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt (17-Eljero Elia 66'), 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 8-Nigel de Jong, 23-Rafael van der Vaart (11-Arjen Robben 73'); 9-Robin van Persie (21-Klaas Jan Huntelaar 59').
- Italia & Prancis 'Pulang Bareng' Lagi

Jakarta - Empat tahun lalu Italia dan Prancis adalah tim yang pulang paling terakhir sebagai finalis Piala Dunia. Kini cerita yang sama kembali terulang namun dengan ending yang sangat berbeda:tragis.

Final Jerman 2006 di Olimpiade Stadium Berlin memanggungkan partai antara Italia dan Prancis. Italia akhirnya keluar sebagai juara usai menundukkan Prancis lewat adu penalti yang juga diwarnai kartu merah Zinedine Zidane karena menanduk Marco Materazzi.

Kini di Afrika Selatan 2010 kedua raksasa Eropa itu kembali menorehkan kisah serupa yaitu pulang ke negaranya masing-masing secara bersamaan. Namun sekarang Azzurri serta Les Blues pulang paling awal karena tersingkir di fase grup.

Si runner up harus kalah bersaing dengan Uruguay, Meksiko dan Afsel dengan jadi juru kunci Grup A. Juara bertahan pun ternyata tak 'mau kalah' dengan angkat koper lebih dini dengan duduk di posisi buncit Grup F di bawah Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru.

Bahkan kedua tim itu mengakhiri Piala Dunianya juga dengan pelatih yang sama, Raymond Domenech di Prancis dan Marcello Lippi di Italia. Nasibmu oh Italia, Prancis!
- Grup F
Juara Bertahan Pulang Kampung

Johannesburg - Naas benar nasib Italia di Piala Dunia 2010. Datang dengan status juara bertahan, Azzurri harus tersingkir di fase grup usai kalah 2-3 dari Slovakia di laga pamungkas.

Dalam laga yang dihelat di Ellis Park Stadium, Kamis (24/6) malam WIB, laga berlangsung seru sejak awal. Kedua tim yang butuh kemenangan sejak awal memainkan sepakbola menyerang. Alhasil lima gol pun tercipta di pertandingan ini.

Slovakia unggul di babak pertama lewat gol Robert Vittek. Di babak kedua Vittek kembali menggandakan gol sebelum diperkecil Antonio Di Natale. Kamil Kopunek menjauhkan keunggulan Slovakia sebelum Fabio Quagliarella memperkecil keadaan.

Di empat menit lebih masa injury time Italia mencoba melakukan serangan namun nasib berkata lain. Italia harus kalah dan menuntaskan perjalanan di Afrika Selatan ini dengan duduk di posisi paling buncit dengan dua poin dari tiga laganya.

Sementara itu Slovakia yang tadinya jadi juru kunci melonjak ke posisi kedua dengan empat poin dan lolos mendampingi juara grup Paraguay.

Jalannya pertandingan

Di menit ke-6 Slovakia mengancam gawang Italia. Mendapat umpan lambung dari Robert Vittek, Marek Hamsik dengan kaki kirinya menendang bola. Sayang bola masih melenceng di sisi kanan gawang.

Pada menit ke-25 Slovakia membuka skor. Bola daerah dari Juraj Kucka langsung digapai Vittek dan dengan sontekan pelan dia mengarahkan pojok gawang tanpa mampu dijangkau Federico Marchetti.

Di menit ke-35 Slovakia nyaris saja menggandakan keunggulan andaikan tembakan Zdeno Strba dari jarak 30 yard tak ditepis Marchetti.

Pada menit ke-41 sebuah crossing ke kotak penalti menuju Vincenzo Iaquinta dihalau oleh Martin Skrtel dengan sundulannya. Semenit sebelum jeda terjadi clash antara Strba dan Gennaro Gattuso yang menyebabkan lutut Strba terluka. Namun si pemain masih bisa melanjutkan permainan.

Di masa injury time Italia kembali terancam oleh tendangan keras Kucka yang masih melenceng tipis di sisi kiri gawang Marchetti. Skor 1-0 tetap bertahan.

Babak kedua menit ke-62 Antonio Di Natale menguji Jan Mucha di bawah mistar namun Mucha masih mampu menahan laju bola.

Fabio Quagliarella ! Di menit ke-66 dari sebuah crossing yang didapat Quagliarella, striker Napoli itu menendang bola ke arah gawang yang sudah ditinggal Mucha. Dengan sigap Skrtel mengagalkannya dan membuang bola.

Tiga menit sesudahnya Miroslav Stoch punya peluang memperbesar jarak namun Stoch yang sudah melewati penjagaan lawan gagal menjaga akurasi tembakannya sehingga melenceng dari sasaran.

Vittek!! Italia semakin tertinggal dan diambang tak lolos. Di menit ke-74.Hamsik yang tak terkawal di sisi kiri mengumpan ke tiang dekat dan Vittek yang dikawal Giorgio Chiellini dengan mudah mencocor bola masuk ke gawang Marchetti. Slovakia 2 Italia 0.

DI menit ke-81 gol Di Natale menghidupkan asa Italia lewat golnya. Quagliarella menyodorkan bola ke Di Natale di tiang jauh dan tanpa kawalan dengan mudah Di Natale menceploskan bola ke jala Mucha.

Quagliarella di menit ke-84 sebenarnya mencetak gol dan menyamakan kedudukan. Namun gol tersebut dianulir karena Quagliarella sudah terjebak offside lebih dulu.

Pada menit ke-88 Slovakia menghadirkan mimpi buruk bagi Italia. Diawali lemparan dalam, Kopunek yang berlari diantara kepungan pemain Italia dengan mudah me-lob bola melewati Marchetti dan bersarang di pojok gawang.

Di menit ke-92 Italia kembali memperpanjang nafasnya lewat gol Quagliarella dari luar kotak penalti. Dengan tenang dia men-chip bola melewati hadangan Mucha. Slovakia 3 Italia 2.

Skor bertahan hingga usainya laga dan Italia tersingkir !!!

Susunan pemain

Slovakia: 1-Jan Mucha; 2-Peter Pekarik, 3-Martin Skrtel, 16-Jan Durica, 5-Radoslav Zabavnik, 6-Zdeno Strba (20-Kamil Kopunek 87'), 15-Miroslav Stoch, 17-Marek Hamsik, 11-Robert Vittek (9-Stanislav Sestak 92'), 19-Juraj Kucka, 18-Erik Jendrisek (22-Martin Petras 95').

Italia: 12-Federico Marchetti; 19-Gianluca Zambrotta, 5-Fabio Cannavaro, 4-Giorgio Chiellini, 3-Domenico Criscito (2-Christian Maggio 45'), 22-Riccardo Montolivo (21-Andrea Pirlo 55'), 6-Daniele De Rossi, 8-Gennaro Gattuso (18-Fabio Quagliarella 45'), 9-Vincenzo Iaquinta, 7-Simone Pepe, 10-Antonio Di Natale.

Kamis, 24 Juni 2010

- Italia Akrab dengan 'Api'

Johannesburg
- Ini bukan kali pertama Italia berada dalam kondisi di ujung tanduk. Meski begitu Azzurri punya pengalaman menorehkan hasil positif pada akhirnya.

Italia dalam situasi sulit. Dengan dua poin dari dua laga, Fabio Cannavaro dkk. berada di posisi kedua klasemen sementara Grup E. Kemenangan atas Slovakia merupakan jalan terbaik bagi juara dunia 2006 itu untuk melaju ke babak selanjutnya.

Memang, lawan yang dihadapi "hanya" Slovakia yang belum memiliki tradisi bagus di Piala Dunia. Tetapi bila menilik dari performa pasukan Marcelo Lippi dari dua laga awal, maka kemenangan menjadi sesuatu yang sulit bagi Italia.

Yang jelas situasi seperti ini bukan kali pertama bagi negara pengoleksi empat gelar juara dunia itu. "Di waktu lalu Italia tak jarang bermain dengan api. Di Spanyol 1982, mereka melaju ke putaran kedua setelah menorehkan tiga hasil imbang di babak grup. Pada akhirnya mereka menjadi juara dunia," demikian dituliskan FIFA dalam situs resminya.

Situasi yang dialami Italia di Afrika Selatan sejauh ini sama dengan yang mereka alami di Piala Dunia 1986. Ketika itu dari dua laga awal La Nazionale memetik hasil seri ketika menghadapi Bulgaria dan Argentina, keduanya dengan skor 1-1. Italia memasitkan lolos usai menang 3-2 atas Korea Selatan di laga terakhir babak grup.

"Adalah fakta bila kami memulai Piala Dunia 1982 dengan dua hasil seri dan beberapa pemain tampil di luar performa. Diego Maradona mengatakan Italia bakal "meledak" setelah dua penampilan yang buruk dan itu juga benar," ujar Lippi seperti di Football-Italia.

Bagaimana dengan kali ini?
- Grup D
Menang, Australia Tetap Tersingkir


Nelspruit
- Australia berhasil mengalahkan Serbia 2-1. Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk bisa lolos ke babak 16 besar.

Pada pertandingan di Mbombela Stadium, Nelspruit, Kamis (24/6/2010) dinihari WIB, ancaman lebih banyak dilakukan oleh Serbia. Namun hingga turun minum belum ada gol yang tercipta dan skor masih 0-0.

Australia akhirnya memimpin 1-0 pada menit ke-69 lewat sundulan Tim Cahill setelah memanfaatkan sebuah crossing. Pada menit ke-73, Brett Holman memperbesar kemenangan bagi Australia menjadi 2-0.

Meski demikian Serbia mencoba membalasnya. Pantelic memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah memanfaatkan bola muntaah di menit ke-84. Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan.

Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk lolos ke babak berikut. Hal itu menyusul kemenangan Jerman atas Ghana 1-0 di laga lainnya. Australia harus puas berada di posisi ketiga karena kalah selisih gol dari Ghana.

Artinya Grup D diwakilli oleh Jerman sebagai juara grup dan Ghana sebagai runner up.

Jalannya Pertandingan

Serbia menekan lebih dulu namun usaha Milos Krasic dapat diredam pemain Australia. Krasic kembali menekan di menit ke-5 namun tendangannya dari sudut sempit dapat diblok kiper Mark Schwarzer.

Pada menit ke-11 sebuah peluang emas didapatkan oleh Krasic setelah berhasil mendapatkan umpan terobosan. Namun tendangannya masih melenceng setelah Schwarzer gagal membendungnya.

Lagi ancaman dari Serbia namun sepakan Zdravko Kuzmanovic di depan gawang masih melenceng. Sementara Australia tampak kesulitan untuk bisa mengancam gawang Serbia.

Pada menit ke-22 Schwarzer berhasil menggagalkan peluang Branislav Ivanovic. Dejan Stankovic sempat melepaskan tendangan spekulasi namun masih dapat diamankan Schwarzer.

Australia mulai menekan lewat sundulan Tim Cahill namun masih melenceng dari sasaran. Sementara Serbia tetap konsisten dan Krasic kembali mengancam namun lebih dulu dinyatakan off side.

Sebuah umpan lambung disambut Kenedy masih dapat diselamatkan kiper dan skor 0-0 hingga turun minum. Di babak kedua Australia lebih dulu mengambil inisiatif menyerang tapi belum membahayakan gawang Australia.

Pertandingan semakin keras terutama yang ditunjukkan oleh para pemain Australia. Cahill mengancam gawang Serbia lewat tendangan kerasnya sayang bola masih melambung.

Sedangkan dua peluang dimiliki oleh Zigic namun satu melenceng dan satu lagi dinyatakan off side.� Menit ke-58 sebuah tendangan bebas Mark Bresciano masih dapat ditepis oleh kiper Vladimir Stojkovic.

Menit ke-63 tendangan keras Bresciano dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan Stojkovic bola lepas dan Cahill mencoba menyambutnya. Tapi wasit menyatakan dia lebih dulu off side.

Gol akhirnya datang juga bagi Australia setelah Cahill menyambut sebuah crossing dengan sundulannya. Gol tersebut semakin membuat pemain Australia bersemangat.

Pada menit ke-73, Holman berhasil memperbesar kemenanangan skuadnya lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Meski demikian Serbia juga terus mencoba menekan.

Tekanan masih terus dilakukan oleh Australia. Namun Serbia mampu mencuri satu gol setelah tendangan Tosic gagal ditangkap dengan baik dan bola lepas disambut oleh Pantelic.

Australia terus menekan karena gol Serbia itu membuat peluang lolos semakin kecil. Skor 2-1 tak berubah hingga akhir laga dan artinya Australia harus tersingkir karena kalah dalam selisih gol dari Ghana yang memiliki poin yang sama, empat poin.

Susunan pemain:

Australia: 1-Mark Schwarzer; 2-Lucas Neill, 6-Michael Beauchamp, 4-Tim Cahill, 9-Josh Kennedy, 8-Luke Wilkshire (19-Richard Garcia 82), 23-Mark Bresciano (11-Scott Chipperfield 66), 5-Jason Culina, 16-Carl Valeri (14-Brett Holman 66), 7-Brett Emerton, 21-David Carney.

Serbia: 1-Vladimir Stojkovic; 6-Branislav Ivanovic, 5-Nemanja Vidic, 13-Aleksandar Lukovic, 17-Milos Krasic (7-Zoran Tosic 62), 10-Dejan Stankovic, 16-Ivan Obradovic, 22-Zdravko Kuzmanovic (8-Danko Lazovic 77), 18-Milos Ninkovic, 14-Milan Jovanovic, 15-Nikola Zigic (9-Marko Pantelic 67)

Selasa, 22 Juni 2010

- Grup H
Villa 2 Honduras 0


Johannesburg
- Spanyol bangkit dari kekalahannya atas Swiss di laga perdana Grup H lalu. Melawan Honduras, Selasa (22/6) dinihari WIB, La Furia Roja menang 2-0 lewat dua gol David Villa.

Dalam laga yang dihelat di Ellis Park Stadium itu, Spanyol menguasai jalannya laga sejak awal. Berkali-kali mereka menciptakan peluang namun hanya mampu menciptakan dua gol. Villa membuatnya di babak pertama dan kedua. Villa punya kesempatan cetak hat-trick namun penaltinya gagal.

Dengan kemenangan pertama ini Spanyol duduk di posisi kedua grup lewat tiga poin di bawah Chile yang punya enam poin. Kedua tim akan memainkan laga pamungkas 26 Juni dan Matador harus menang untuk lolos ke babak 16 besar.

Sementara itu Honduras masih punya peluang lolos meski belum mengantongi satu pun nilai dari dua laga berlalu.

Jalannya pertandingan

Enam menit babak pertama dimulai Spanyol mengancam gawang Noel Valladares. Tendangan keras Villa dari luar kotak penalti hanya menerpa mistar gawang.

Di menit ke-17 Villa yang mendapat bola di sisi kanan pertahanan Honduras melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti. Sambil dibayangi dua pemain, Villa melepaskan sepakan terukur yang tak mampu ditepis oleh Valladares.

Xavi! Pada menit ke-23 sebuah crossing Jesus Navas dari sisi kanan hampir saja menemui kepala Xavi yang bebas tanpa kawalan di depan gawang Honduras. Sayang Xavi tak mampu menggapai bola itu.

Di menit ke-32 pergerakan Sergio Ramos di sisi kiri daerah Honduras dituntaskan dengan umpan silang ke tiang jauh. Fernando Torres yang menyambut bola dengan kepalanya gagal membuahkan gol karena bola memantul tanah dan melayang.

Semenit sesudahnya Torres kembali membuang peluang setelah berhasil lolos dari penjagaan di depan kotak penalti, penyerang Liverpool itu menembak bola dan jauh dari sasaran.

Pertandingan memasuki menit ke-51 Spanyol menggandakan keunggulan. Counter attack yang dibangun di sisi kanan mengarahkan bola ke Navas. Navas pun menggulirkan bola ke Villa yang berada di depan kotak penalti. Villa pun melepaskan tembakan yang sempat mengenai badan bek Honduras akhornya masuk ke jala Valladares.

Villa berpeluang mencetak hat-trick di menit ke-63 setelah mendapat hadiah penalti. Sayangnya Villa gagal mengeksekusi dengan baik setelah tembakan melebar ke sisi kanan gawang meski pun kiper telah salah menebak.

Cesc Fabregas yang baru masuk menggantikan Xavi Hernandez langsung punya peluang di sentuhan pertamanya di menit ke-65. Usai melewati kiper, Fabregas menempatkan bola ke arah gawang namun bek Honduras dengan sigap menghalaunya.

Pada menit ke-86 Sergio Mendoza dengan cekatan menghalangi laju bola hasil tembakan Villa di depan gawang menyusul umpan Navas.

Susunan pemain

Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos (17-Alvaro Arbeloa 77'), 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 22-Jesus Navas, 14-Xabi Alonso, 8-Xavi (10-Cesc Fabregas 65'), 16-Sergio Busquets; 9-Fernando Torres (13-Juan Manuel Mata 69'), 7-David Villa.

Honduras: 18-Noel Valladares; 23-Sergio Mendoza, 2-Osman Chavez, 3-Maynor Figueroa, 21-Emilio Izaguirre; 19-Danilo Turcios (7-Ramon Nunez 62'), 8-Wilson Palacios, 20-Amado Guevara, 13-Roger Espinoza (12-Georgie Welcome 45'); 15-Walter Martinez; 11-David Suazo (10-Jerry Palacios 84').
- Grup H
Spanyol Ditumbangkan Swiss

Durban - Kejutan terjadi di Grup H. Juara Euro 2008 sekaligus favorit jawara Piala Dunia 2010, Spanyol ditaklukkan oleh Swiss dengan skor 0-1.

Laga antara dua negara Eropa ini digelar di Moses Mabhida Stadium, Durban, Rabu (16/6/2010) malam WIB. Dalam laga ini La Furia Roja tampil lebih mendominasi pertandingan.

Namun mereka akhirnya harus takluk 0-1 akibat gol tunggal Fernandes di awal babak kedua. Ini merupakan kemenangan pertama Swiss atas Spanyol dalam 19 pertemuan antara keduanya dalam kurun waktu 85 pertemuan terakhir.

Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, dengan hasil ini Spanyol berada di peringkat terbawah klasemen sementara Grup H dengan poin nol dari satu laga, sama dengan Honduras yang beerapa jam sebelumnya ditundukkan Chile.

Sementara puncak klasemen dipegang Chile dengan poin tiga dari satu laga. Swiss yang memiliki nilai sama dengan Chile ada di tangga kedua.

Jalannya Pertandingan

Spanyol langsung mendominasi dengan dimotori gelandang Xavi Hernandez, Xabi Alonso dan Andres Iniesta. Sementara itu Sergio Ramos menyokong dari posisi sayap kanan.

Peluang pertama Spanyol dihadirkan David Silva di menit ke-16. Pemain Valencia ini melepas tembakan dari dalam kotak penalti yang masih bisa diamankan kiper Diego Benaglio. Lima menit berselang tendangan Andres Iniesta tepat di tangkapan Benaglio.

Pique! Menerima umpan terobosan, bek tengah Barcelona yang berdiri di kotak penalti ini melepas tembakan datar yang masih bisa ditangkal Benaglio.

Swiss memiliki kans di menit ke-25. Namun sepakan bebas Retro Ziegler masih bisa diamankan Iker Casillas.

Dominasi Spanyol berlanjut. Menit ke-35, umpan silang Joan Capdevila dari sayap kiri diterima David Villa. Namun tandukan pemain milik Barcelona ini tidak mengarah ke sasaran.

Di lima menit terakhir babak pertama La Furia Roja memiliki dua kans. Sepakan Andres Iniesta masih melayang di atas gawang Swiss. Selanjutnya giliran Villa yang sukses melewati penjagaan para pemain belakang Swiss. Namun eksekusi El Guaje tidak tepat menuju sasaran.

Situasi serupa terjadi di babak kedua di mana juara Eropa 2008 kembali mendominasi dengan mengandalkan serbuan Iniesta dari sisi kiri.

Menit ke-47 sepakan Xabi Alonso masih membentur Stephane Grichting dan berbuah sepak pojok.

Di tengah dominasi Spanyol, Swiss berhasil mencuri peluang dan membuka skor melalui Galson Fernandes di menit ke-51.

Gol ini berawal dari serbuan Eren Derdiyok. Iker Casillas berhasil menghentikan gerakan Derdiyok. Namun bola liar jatuh ke Gelson Fernandes yang selanjutnya berhasil mengkonversi peluang itu menjadi sebuah gol.

Dalam terjadinya proses gol ini, bek Spanyol Gerrard Pique mengalami luka pada wajah akibat tersambar kaki Derdiyok.

Tertinggal 0-1 membuat Spanyol semakin intens. Menit ke-57 sepakan Villa dari luar kotak penalti masih bisa ditangkap oleh Benaglio. Dua menit setelahnya, tandukan Sergio Ramos dari situasi sepak pojok masih tipis di atas gawang Schweitz Nati.

Benaglio! Kiper Swiss ini berhasil menggagalkan tusukan David Villa ketika laga memasuki satu jam.

Guna menambah daya dobrak, Vincente Del Bosque memasukkan Fernando Torres dan Jesus Navas.

Iniesta! Sial bagi gelandang Barcelona ini. Tendangannya di menit ke-62 masih menyamping dari gawang lawan.

Menit ke-57, Torres memliki kans bagus. Menerima umpan dari David Villa, striker Liverpool itu selanjutnya melakukan gerakan memutar guna mengelabui Grichting. Namun eksekusi El Nino juga masih belum berhasil menghasilkan angka.

Xabi Alonso! Sepakan kerasnya di menit ke-69 menghujam ke arah gawang tanpa mampu dijangkau Benaglio. Namun mistar menggagalkan usaha La Furia Roja mencetak gol penyama.

Swiss kembali mencuri peluang di menit ke-74. Derdiyok berhasil melewati penjagaan Gerrard Pique dan Carles Puyol, lalu melepas sontekan yang gagal dijangkau Casillas. Namun tiang gawang menyelamatkan La Furia Roja dari kebobolan untuk yang kedua kalinya.

Usaha Spanyol kembali kandas. 12 menit menuju bubaran, tendangan Jesus Navas melenceng tipis dari tiang sebelah kanan gawang Swiss.

Sembilan menit menuju bubaran Tranquillo Barneta melepas tembakan yang masih melintas di atas gawang Casillas.

Di sisa waktu, Spanyol terus menyerang yang dimotori oleh tusukan-tusukan Jesus Navas dari sayap kanan. Namun gol yang dinanti tak kunjung tiba hingga pertandingan ditutup.

Susunan Pemain

Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 21-David Silva (22-Jesus Navas 61'), 14-Xabi Alonso, 8-Xavi, 16-Sergio Busquets (9-Fernando Torres 61'), 6-Andres Iniesta (18-Pedro 77'), 7-David Villa

Swiss: 1-Diego Benaglio; 13-Stephane Grichting, 2-Stephan Lichtsteiner, 4-Philippe Senderos (5-Steve Von Bergen 35'), 17-Reto Ziegler; 7-Tranquillo Barnetta, 8-Gokhan Inler, 6-Benjamin Huggel, 16-Gelson Fernandes; 19-Eren Derdiyok (15-Hakan Yakin 78'), 10-Blaise Nkufo