Rabu, 18 Agustus 2010
Paris - Pemberontakan Nicolas Anelka di Piala Dunia lalu berbuah hukuman. Penyerang Chelsea itu diskors oleh federasi sepakbola Prancis (FFF) tidak boleh berlaga di pertandingan internasional selama 18 pertandingan.
Seperti diberitakan sebelumnya, FFF memanggil lima pemain yang diduga terlibat kekisruhan di kamp latihan Prancis di Afrika Selatan silam. Selain Anelka, empat pemain lainnya adalah Jeremy Toulalan, Franck Ribery, Eric Abidal dan Patrice Evra.
Anelka yang hanya mengirimkan perwakilan ke sidang tersebut akhirnya dijatuhi sanksi tak boleh bermain dalam 18 laga ke depan yang bakal diikuti Les Bleus. Dengan usianya yang sudah mencapai angka 31, hukuman ini seperti menutup karirnya di level internasional.
"Dalam pertemuan di Paris hari Selasa ini, 17 Agustus 2010, menyusul pemanggilan oleh dewan federal pada 6 Agustus yang berhubungan dengan kejadian di timnas Prancis pada Piala Dunia 2010, komisi disiplin FFF telah mengambil keputusan sebagai berikut:
"Nicolas Anelka diberikan sanksi diskors dari seleksi tim Prancis selama 18 pertandingan," demikian statemen FFF dalam situs resmi mereka.
Sementara itu, tiga pemain lainnya juga ikut diskorsing, namun dalam jumlah pertandingan yang jauh lebih sedikit. Satu sisanya, Abidal, belum dijatuhi sanksi.
"Skorsing dari seleksi tim selama lima pertandingan dijatuhkan kepada Patrice Evra. Franck Ribery harus menjalani skorsing selama tiga pertandingan. Jeremy Toulalan dihukum skorsing satu pertandingan."
"Komisi disiplin juga telah menerima penjelasan dari Eric Abidal, yang bersangkutan belum mendapatkan sanksi."
Kisruh di tubuh timnas Prancis berawal dari perselisihan antara Anelka dan pelatih mereka kala itu, Raymond Domenech. Perselisihan itu kemudian menyebar ke pemain-pemain lain yang melancarkan aksi mogok.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar