Rabu, 22 Desember 2010

- FIFPro: Piala Dunia 2022 Memungkinkan di Bulan Januari

Jakarta - Usulan agar Piala Dunia 2022 digelar di bulan Januari kembali terdengar. Setelah sebelumnya dicuatkan oleh Franz Beckenbauer, kini asosiasi pesepakbola profesional (FIFPro) yang punya pikiran serupa.

Adalah suhu udara Qatar yang membuat Beckenbauer beberapa waktu lalu mengusulkan agar Piala Dunia 2022 keluar dari kebiasaan dan digelar di awal tahun. Pertimbangan utama legenda sepakbola Jerman yang juga anggota komite eksekutif FIFA tersebut adalah temperatur yang bisa mencapai 40 derajat celcius lebih di periode musim panas.

Menggeser waktu penyelenggaraan Piala Dunia bukan sekadar permasalahan keluar dari kebiasaan. Soalnya itu akan terkait dengan roda kompetisi di Benua Eropa, yang dalam periode Januari-Februrai masih dalam musim kompetitif.

Namun usulan itu kini dapat dukungan dari asosiasi pesepakbola profesional. FIFPro menyebut kalau suhu udara setinggi itu akan membahayakan kesehatan pemain, mengingat turis saja tidak disarankan pergi ke Qatar sepanjang musim panas.

"Itu sesuatu yang tidak bijaksana untuk menghadiahkan Piala Dunia musim panas pada negara yang punya temperatur rata-rata 41 derajat celcius pada Juni dan Juli. Temperatur siang hari bisa mencapai 50 derajat celcius dan di atas itu semua kelembaban udara yang sangat tinggi," seru skretaris komite teknis FIFPro, Tijs Tummers di Eurosport.

"Wisatawan tidak disarankan berpergian ke Qatar di bulan-bulan musim panas," demikian lanjutnya.

Menggeser Piala Dunia ke bulan Januari-Februari disebut Tummers memungkikan untuk dilakukan, termasuk buat tim-tim asal Eropa. Pertimbangannya adalah kondisi yang terjadi di banyak negara Eropa saat ini, di mana badai salju dan udara dingin memaksa banyak laga ditunda.

Ide yang dia tawarkan adalah mengistirahatkan kompetisi Eropa di bulan Desember dan dilanjutkan lagi pada pertengahan Mei. Toh sepanjang Desember-Januari banyak pertandingan kompetisi Eropa yang tertunda lantaran badai salju.

"Tentunya kami harus berhati-hati memperhatikan jadwal pertandingan internasional, tapi FIFPro tak melihat sesuatu yang tak bisa diatasi terkait masalah ini. Akan ada waktu diciptakan untuk turnamen (Piala Dunia), karena saat ini banyak negara punya istirahat musim dingin."

"Di Eropa, pertandingan kompetitif akan dimainkan pada Agustus dan di paruh kedua Mei dan di paruh pertama Juni. Jika Anda melihat apa yang terjadi akhir pekan kemarin dengan masalah cuaca di Eropa yang turun hujan salju lebat, Anda akan melihat ini sebagai keuntungan dibanding sebuah masalah," demikian tuntasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar