Kamis, 24 Juni 2010

- Italia Akrab dengan 'Api'

Johannesburg
- Ini bukan kali pertama Italia berada dalam kondisi di ujung tanduk. Meski begitu Azzurri punya pengalaman menorehkan hasil positif pada akhirnya.

Italia dalam situasi sulit. Dengan dua poin dari dua laga, Fabio Cannavaro dkk. berada di posisi kedua klasemen sementara Grup E. Kemenangan atas Slovakia merupakan jalan terbaik bagi juara dunia 2006 itu untuk melaju ke babak selanjutnya.

Memang, lawan yang dihadapi "hanya" Slovakia yang belum memiliki tradisi bagus di Piala Dunia. Tetapi bila menilik dari performa pasukan Marcelo Lippi dari dua laga awal, maka kemenangan menjadi sesuatu yang sulit bagi Italia.

Yang jelas situasi seperti ini bukan kali pertama bagi negara pengoleksi empat gelar juara dunia itu. "Di waktu lalu Italia tak jarang bermain dengan api. Di Spanyol 1982, mereka melaju ke putaran kedua setelah menorehkan tiga hasil imbang di babak grup. Pada akhirnya mereka menjadi juara dunia," demikian dituliskan FIFA dalam situs resminya.

Situasi yang dialami Italia di Afrika Selatan sejauh ini sama dengan yang mereka alami di Piala Dunia 1986. Ketika itu dari dua laga awal La Nazionale memetik hasil seri ketika menghadapi Bulgaria dan Argentina, keduanya dengan skor 1-1. Italia memasitkan lolos usai menang 3-2 atas Korea Selatan di laga terakhir babak grup.

"Adalah fakta bila kami memulai Piala Dunia 1982 dengan dua hasil seri dan beberapa pemain tampil di luar performa. Diego Maradona mengatakan Italia bakal "meledak" setelah dua penampilan yang buruk dan itu juga benar," ujar Lippi seperti di Football-Italia.

Bagaimana dengan kali ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar