Jumat, 17 September 2010
Turin - Skor 3-3 melawan tim Polandia Lech Poznan boleh jadi merupakan hasil yang menyebalkan untuk Juventus. Mereka bersusah payah bangkit dari ketinggalan, tapi di ujung laga kebobolan lagi.
Itulah gambaran hasil pertandingan La Vecchia Signora di pertandingan pertama Liga Europa Grup A di Turin, Jumat (17/9/2010) dinihari WIB.
Skor tersebut sama dengan pertandingan mereka sebelumnya di Seri A akhir pekan lalu, saat bertarung melawan Sampdoria. Di kompetisi lokal Juve belum pernah menang karena di pekan pertama kalah 0-1 dari Bari.
Menghadapi Lech Poznan, Juve bahkan tertinggal 0-2 sampai setengah jam pertandingan. Artjoms Rudnevs memaksa kiper Alex Manninger memungut bola dari gawangnya, masing-masing di menit 14 dan 30 -- yang pertama dari tendangan penalti.
Bek Giorgio Chiellini menjadi inspirator kebangkitan Juve. Dua golnya di akhir babak pertama dan awal babak kedua membuat skor sama kuat 2-2. Dan mereka gantian unggul setelah Alessandro del Piero mencatatkan namanya di papan skor di menit 68.
Usaha keras untuk mencetak tiga gol itu seperti kandas begitu saja setelah Lech Poznan berhasil memaksakan hasil imbang di masa injury time, kembali melalui gol buatan Rudnevs.
"Hasil ini membuat kami harus melihat pada diri sendiri," ungkap pelatih Juve, Luigi del Neri. "Kami bangkit dari keadaan yang sulit, lalu kami kehilangan di saat kami mengontrol permainan. Kami bersusah payah mencari gol ketiga dan menjadi capek. Jadi kami harus menurunkan tempo."
"Sebuah gol telat bisa saja terjadi, terutama karena Lech menciptakannya lewat upaya kelas dunia," sambung sang allenatore, seperti dilansir Football Italia.
Ditambahkan Del Neri, problem Juventus di awal musim selalu sama. Mereka kurang berkonsentrasi dan seperti bermasalah dalam hal kepercayaan diri di lapangan. Hasil seri ini menurut Del Neri bukan karena tim lawan bermain baik, tapi karena anak-anak buahnya melakukan banyak kesalahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar