Kamis, 30 September 2010
London - Tottenham Hotspur sukses mengemas kemenangan 4-1 atas Twente Enschede dalam matchday 2 Liga Champions Grup A. Tapi buat Rafael van der Vaart, pertandingan itu terasa aneh.
Spurs yang menjamu Twente di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, menang berkat dua gol Roman Pavlyuchenko, satu dari Van Der Vaart dan satu lagi dari Gareth Bale.
Buat Van Der Vaart, pertandingan ini berakhir menyesakkan karena ia terusir akibat menerima kartu kuning kedua di menit 61. Kartu kuning kedua diacungkan wasit setelah pemain Belanda itu melakukan pelanggaran.
Saat itu, Spurs baru unggul 2-1 dan kehilangan satu pemain bisa berakibat buruk karena Twente masih dapat mengejar atau bahkan malah berbalik unggul. Beruntung buat Spurs, hal itu tidak terjadi.
"Setelah kartu merah itu saya khawatir kami tidak bisa memenangi pertandingan, tapi anak-anak bermain sangat fantastis," tutur Van Der Vaart usai pertandingan seperti dikutip BBC.
Van Der Vaart wajar merasa aneh di pertandingan itu. Sebelum cerita kartu merah itu, gelandang 27 tahun sudah membuat fans Spurs berdebar-debar ketika ia gagal mengeksekusi penalti di menit 38.
Namun Van Der Vaart menebusnya dengan mencetak gol pembuka Spurs saat babak kedua baru berjalan semenit. Gol yang indah karena dicetak eks pemain Real Madrid itu dengan sebuah voli bertenaga namun terarah. Puncak dari keanehan itu tentu saja adalah kartu merah yang diterimanya di menit 61.
"Ini pertandingan yang aneh buat saya, melihat semua yang terjadi! Saya belum pernah bermain dalam sebuah pertandingan yang seperti ini sebelumnya," tutup Van Der Vaart.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar