Kamis, 30 September 2010
Valencia - Sepanjang musim ini, catatan laga tandang Manchester United tak bisa dibilang memuaskan. Baru ketika meraih kemenangan atas Valencia, catatan itu bisa diperbaiki.
Sepanjang perjalanan mereka di Premier League musim ini, MU sudah tiga kali melakoni tiga laga tandang, dan tidak satu pun dari ketiganya berakhir dengan kemenangan. Mereka ditahan imbang Fulham 2-2, Everton 3-3 dan terakhir oleh Bolton Wanderers 2-2.
MU punya satu laga tandang lainnya, yakni ketika menghadapi Scunthorpe United di Piala Carling. 'Setan Merah' menang mudah 5-2 dalam laga tersebut. Tapi di atas kertas, menghadapi lawan yang divisinya di bawah Premier League, idealnya hasil itu adalah wajar.
Maka, ketika bertanding di kandang Valencia di Liga Champions, ada sedikit prediksi bahwa pasukan Sir Alex Ferguson itu bakal jeblok. Belum lagi mereka punya catatan tak bagus di tanah Spanyol: hanya menang satu kali dalam 18 laga di sana.
Di sisi lain, Valencia tengah bagus-bagusnya. Mereka belum terkalahkan dan hasil terburuk yang pernah mereka dapat hanyalah bermain imbang 1-1 melawan Atletico Madrid di La Liga. Catatan lainnya, El Che belum pernah kalah dalam 11 laga kandang terakhir di Eropa.
Pada pertandingan yang dilangsungkan Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, MU berkali-kali digempur oleh tuan rumah. Tapi, empat bek, Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Patrice Evra dan Rafael da Silva tampil rapi. Kendati terus ditekan, gawang juara 18 kali Liga Inggris itu tetap aman.
Kemenangan akhirnya menjadi milik MU setelah pemain pengganti Javier Hernandez sukses membobol jala Cesar di menit 85. Membuat mereka merasakan kemenangan kedua dalam 19 laga terakhir di 'Tanah Matador'--dan juga memimpin klasemen sementara Grup C dengan nilai empat.
"Saya pikir, kami lebih baik di babak kedua, lebih banyak melakukan penetrasi. Tapi, ketika Anda datang ke sini, Anda harus memastikan bahwa pertahanan Anda solid," tukas Fergie di Soccernet.
"Saya tak berpikir mereka banyak membuat peluang emas. Tapi, mereka tetap saja berbahaya karena mereka memainkan sepakbola yang bagus," tukasnya.
Valencia - Valencia menderita kekalahan ketika menghadapi Manchester United. Namun hal itu menjadi satu-satunya hal negatif yang diderita oleh Los Ches dalam pertandingan tersebut.
Valencia ditundukkan MU dalam laga lanjutan Liga Champions, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB. Meski kalah namun pelatih Valencia Unai Emery mengaku puas dengan penampilan Juan Mata dkk. secara keseluruhan.
"Kami bisa puas dengan segala hal, kecuali hasil akhirnya. Laga ini akan membantu kami untuk menatap pertandinga-pertandingan berikutnya dengan perasaan optimistis dan kami harus terus berjuang di jalan ini," tukas Emery dilansir dari situs resmi UEFA.
Pelatih kelahiran 3 November 1971 itu menyebut bahwa 'Kelelawar Mestalla' sudah menunjukkan kemajuan dalam hal kepercayaan diri dan kedewasaan.
"Saya sangat puas dengan kinerja pemain dan dukungan yang kami terima. Kami bermain untuk menang dan selama 90 menit peluang-peluang yang kami dapatkan semakin dekat untuk berbuah gol. Kami menciptakan sejumlah kans dan meski pun gagal menjadi gol, tapi penting bagi kami untuk bisa melakukan hal sepreti itu," lugas eks entrenador Almeria itu.
Dengan kekalahan ini Valencia untuk sementara ada di tempat ketiga Grup C klasemen sementara dengan tiga poin. Mereka tertinggal satu angka dari MU dan Glasgow Rangers yang duduk di posisi 1-2.
"Saya tidak ada keluhan apa-apa untuk tim karena mereka terus memperlihatkan kemenangan mental. Empat partai tersisa di grup ini akan krusial bagi kami. Kini kami memikirkan lawan selanjutnya yakni Glasgow Rangers, dan dua partai melawan mereka nanti akan sangat fantastis," pungkas dia.
Valencia - Sejauh musim ini berjalan, hasil terburuk yang pernah diraih Valencia adalah bermain imbang 1-1 melawan Atletico Madrid. Sampai kemudian mereka bertemu Manchester United dan menelan kekalahan 0-1.
"Mereka tak ada di puncak klasemen liganya tanpa alasan," demikian ucap Sir Alex Ferguson di Reuters, mengomentari Valencia. Fergie benar, El Che memuncaki klasemen La Liga karena mereka adalah tim paling konsisten di liga teratas Spanyol itu. Pasukan Unai Emery itu sudah meraih empat kemenangan dan celanya hanya satu hasil imbang.
Maka tak heran ketika sebelum laga di Stadion Mestalla, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Fergie mengatakan bahwa MU bakal sulit menang. Apalagi rekor 'Setan Merah' sendiri tak terlalu bagus di tanah Spanyol--mereka hanya menang satu kali dalam 18 laga sebelum laga dinihari tadi.
Dalam pertandingan, Valencia selalu mengancam pertahanan MU yang digalang Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand. Beberapa kali umpan silang dari kedua sisi lapangan membaahayakan gawang Edwin Van der Sar. Valencia pun menghasilkan 10 tembakan, lebih banyak dari MU yang cuma delapan, serta memenangi penguasaan bola 54:46.
Petaka datang ketika pertandingan memasuki 10 menit terakhir. Masuknya Javier Hernandez dan Federico Macheda memberikan kesegaran di lini serang MU. Hernandez akhirnya menjadi mimpi buruk lewat golnya di menit 85. Valencia pun kalah.
Inilah kekalahan pertama 'Kelelawar Mestalla' musim ini. Catatan bagus mereka di Eropa pun ikut-ikutan runtuh. Sebelum ini, David Albelda dkk. tak pernah kalah dalam 11 laga kandang terakhir di Eropa.
Kendati kalah, Emery tetap puas dengan penampilan timnya. Pada konferensi pers seusai laga, seraya memberikan selamat kepada MU, ia mengatakan bahwa skuadnya sebenarnya layak menang.
"Selamat untuk United. Kami puas dengan semuanya, kecuali hasilnya," tukasnya.
- Liga Champions
Geliat Young Guns Sang Juara Bertahan
Milan - Pasifnya Inter Milan di bursa transfer musim panas lalu membuat Rafael Benitez harus putar otak. Ia pun coba memaksimalkan para pemain muda, seperti yang ditunjukkannya di matchday II Liga Champions.
Dengan ketiadaan sejumlah pemain inti untuk menghadapi Werder Bremen, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Benitez lantas memasukkan nama sejumlah pemain muda dalam tim Inter yang juga juara bertahan di Liga Champions.
Sedari menit awal, allenatore asal Spanyol itu bahkan langsung memainkan Jonathan Ludovic Biabiany pemain Prancis berusia 22 tahun dan Philippe Coutinho yang berumur 18 tahun.
Partai itu pun menjadi start pertama Coutinho di Liga Champions. Pun demikian dengan Biabiany yang melakukan debutnya di kompetisi tersebut.
"Aku senang dan antuasias. Aku menelepon ibu dan ayahku untuk memberitahukan mereka, tapi aku tunggu dulu agar pasti. Kini aku bisa benar-benar mengakui kalau aku bahagia," ucap Coutinho ceria di situs Inter.
"Saya senang dan bangga sudah melakukan debut di Liga Champions. Saya mencoba melakukan instruksi pelatih: maju tapi juga membantu pertahanan," sambung Biabiany yang berposisi sebagai winger.
Sepuluh epuluh menit jelang bubaran, seorang pemain muda lainnya bahkan Benitez mainkan. Itu adalah Joel Chukwuma Obi, pemain berusia 19 tahun, yang menggantikan Dejan Stankovic.
"Aku berterimakasih kepada bos untuk memberikanku kesempatan ini. Aku akan berusaha membayar kepercayaannya untuk jadi lebih baik lagi," tegas Obi yang melakukan debutnya untuk tim inti Inter.
Secara garis besar, penampilan para young guns saat Inter menang 4-0 atas Bremen itu cukup menjanjikan. Hal tersebut niscaya cukup membuat Benitez sedikit lega sebelum bursa transfer dibuka lagi.
"Presiden (Inter) tahu kalau kami sudah tampil dengan baik dan ia juga tahu apa yang kami mau untuk masa depan. Kami akan terus bekerja dengan para pemain muda dan pemain berpengalaman, lalu kita lihat bagaimana Januari nanti," ujar Benitez.
"Memang jelas para pemain muda masih butuh waktu," lanjutnya.
Geliat Young Guns Sang Juara Bertahan
Milan - Pasifnya Inter Milan di bursa transfer musim panas lalu membuat Rafael Benitez harus putar otak. Ia pun coba memaksimalkan para pemain muda, seperti yang ditunjukkannya di matchday II Liga Champions.
Dengan ketiadaan sejumlah pemain inti untuk menghadapi Werder Bremen, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Benitez lantas memasukkan nama sejumlah pemain muda dalam tim Inter yang juga juara bertahan di Liga Champions.
Sedari menit awal, allenatore asal Spanyol itu bahkan langsung memainkan Jonathan Ludovic Biabiany pemain Prancis berusia 22 tahun dan Philippe Coutinho yang berumur 18 tahun.
Partai itu pun menjadi start pertama Coutinho di Liga Champions. Pun demikian dengan Biabiany yang melakukan debutnya di kompetisi tersebut.
"Aku senang dan antuasias. Aku menelepon ibu dan ayahku untuk memberitahukan mereka, tapi aku tunggu dulu agar pasti. Kini aku bisa benar-benar mengakui kalau aku bahagia," ucap Coutinho ceria di situs Inter.
"Saya senang dan bangga sudah melakukan debut di Liga Champions. Saya mencoba melakukan instruksi pelatih: maju tapi juga membantu pertahanan," sambung Biabiany yang berposisi sebagai winger.
Sepuluh epuluh menit jelang bubaran, seorang pemain muda lainnya bahkan Benitez mainkan. Itu adalah Joel Chukwuma Obi, pemain berusia 19 tahun, yang menggantikan Dejan Stankovic.
"Aku berterimakasih kepada bos untuk memberikanku kesempatan ini. Aku akan berusaha membayar kepercayaannya untuk jadi lebih baik lagi," tegas Obi yang melakukan debutnya untuk tim inti Inter.
Secara garis besar, penampilan para young guns saat Inter menang 4-0 atas Bremen itu cukup menjanjikan. Hal tersebut niscaya cukup membuat Benitez sedikit lega sebelum bursa transfer dibuka lagi.
"Presiden (Inter) tahu kalau kami sudah tampil dengan baik dan ia juga tahu apa yang kami mau untuk masa depan. Kami akan terus bekerja dengan para pemain muda dan pemain berpengalaman, lalu kita lihat bagaimana Januari nanti," ujar Benitez.
"Memang jelas para pemain muda masih butuh waktu," lanjutnya.
London - Tottenham Hotspur sukses mengemas kemenangan 4-1 atas Twente Enschede dalam matchday 2 Liga Champions Grup A. Tapi buat Rafael van der Vaart, pertandingan itu terasa aneh.
Spurs yang menjamu Twente di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, menang berkat dua gol Roman Pavlyuchenko, satu dari Van Der Vaart dan satu lagi dari Gareth Bale.
Buat Van Der Vaart, pertandingan ini berakhir menyesakkan karena ia terusir akibat menerima kartu kuning kedua di menit 61. Kartu kuning kedua diacungkan wasit setelah pemain Belanda itu melakukan pelanggaran.
Saat itu, Spurs baru unggul 2-1 dan kehilangan satu pemain bisa berakibat buruk karena Twente masih dapat mengejar atau bahkan malah berbalik unggul. Beruntung buat Spurs, hal itu tidak terjadi.
"Setelah kartu merah itu saya khawatir kami tidak bisa memenangi pertandingan, tapi anak-anak bermain sangat fantastis," tutur Van Der Vaart usai pertandingan seperti dikutip BBC.
Van Der Vaart wajar merasa aneh di pertandingan itu. Sebelum cerita kartu merah itu, gelandang 27 tahun sudah membuat fans Spurs berdebar-debar ketika ia gagal mengeksekusi penalti di menit 38.
Namun Van Der Vaart menebusnya dengan mencetak gol pembuka Spurs saat babak kedua baru berjalan semenit. Gol yang indah karena dicetak eks pemain Real Madrid itu dengan sebuah voli bertenaga namun terarah. Puncak dari keanehan itu tentu saja adalah kartu merah yang diterimanya di menit 61.
"Ini pertandingan yang aneh buat saya, melihat semua yang terjadi! Saya belum pernah bermain dalam sebuah pertandingan yang seperti ini sebelumnya," tutup Van Der Vaart.
- Liga Champions Grup D
Menang, Kopenhagen Memimpin
Athena - FC Kopenhagen memetik poin penuh usai menekuk sepuluh pemain Panathinaikos 2-0. Hasil itu membuat Kopehagen menggeser Barcelona guna memimpin klasemen.
Kopenhagen masih tampil konsisten setelah memetik kemenangan keduanya di Grup D. Pada laga yang digelar di Oaka Spiros Louis stadium, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Kopenhagen berhasil menaklukkan tuan rumah Panathinaikos.
Kemenangan Kopenhagen dibuka lewat gol Dame N'Doye di menit ke-28. Menariknya N'Doye merupakan pemain yang sempat memperkuat klub Panathinaikos pada musim 2007-2008.
Sementara Martin Vingaard menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke- 37. Sedangkan Panthinaikos bermain dengan sepuluh pemain setelah Gilberto Silva mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-49.
Skor 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Ini artinya Kopenhagen berhak memimpin klasemen Grup D dengan mengumpulkan enam poin. Sedangkan Barca yang ditahan Rubin Kazan 1-1 di posisi kedua dengan empat poin.
Susunan Pemain :
Panathinaikos: 30-Alexandros Tzorvas; 22-Stergos Marinos, 3-Josu Sarriegi, 15-Gilberto Silva, 24-Loukas Vyntra; 7-Sotiris Ninis (19-Damien Plessis 58), 23-Simao, 29-Kostas Katsouranis (26-Giorgos Karagounis 46), 11-Sebastian Leto; 14-Luis Garcia (31-Nikos Spyropoulos 46); 9-Djibril Cisse.
FC Copenhagen: 21-Johan Wiland; 2-Zdenek Pospech, 25-Mathias Zanka Jorgensen, 15-Mikael Antonsson, 17-Oscar Wendt; 30-Christian Bolanos (4-Hjalte Norregaard 58), 8-William Kvist, 6-Claudemir (27-Thomas Delaney 79), 20-Martin Vingaard; 14-Dame N'Doye (11-Cesar Santin 76), 10-Jesper Gronkjaer.
Menang, Kopenhagen Memimpin
Athena - FC Kopenhagen memetik poin penuh usai menekuk sepuluh pemain Panathinaikos 2-0. Hasil itu membuat Kopehagen menggeser Barcelona guna memimpin klasemen.
Kopenhagen masih tampil konsisten setelah memetik kemenangan keduanya di Grup D. Pada laga yang digelar di Oaka Spiros Louis stadium, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Kopenhagen berhasil menaklukkan tuan rumah Panathinaikos.
Kemenangan Kopenhagen dibuka lewat gol Dame N'Doye di menit ke-28. Menariknya N'Doye merupakan pemain yang sempat memperkuat klub Panathinaikos pada musim 2007-2008.
Sementara Martin Vingaard menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke- 37. Sedangkan Panthinaikos bermain dengan sepuluh pemain setelah Gilberto Silva mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-49.
Skor 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Ini artinya Kopenhagen berhak memimpin klasemen Grup D dengan mengumpulkan enam poin. Sedangkan Barca yang ditahan Rubin Kazan 1-1 di posisi kedua dengan empat poin.
Susunan Pemain :
Panathinaikos: 30-Alexandros Tzorvas; 22-Stergos Marinos, 3-Josu Sarriegi, 15-Gilberto Silva, 24-Loukas Vyntra; 7-Sotiris Ninis (19-Damien Plessis 58), 23-Simao, 29-Kostas Katsouranis (26-Giorgos Karagounis 46), 11-Sebastian Leto; 14-Luis Garcia (31-Nikos Spyropoulos 46); 9-Djibril Cisse.
FC Copenhagen: 21-Johan Wiland; 2-Zdenek Pospech, 25-Mathias Zanka Jorgensen, 15-Mikael Antonsson, 17-Oscar Wendt; 30-Christian Bolanos (4-Hjalte Norregaard 58), 8-William Kvist, 6-Claudemir (27-Thomas Delaney 79), 20-Martin Vingaard; 14-Dame N'Doye (11-Cesar Santin 76), 10-Jesper Gronkjaer.
- Liga Champions Grup B
Lyon Masih Sempurna
Aviv - Olympique Lyon memenangi pertandingan keduanya di Liga Champions Grup B. Menghadapi Hapoel Tel Aviv, Lyon menjaga kesempurnaan dengan keunggulan 3-1.
Dua gol Lyon dalam pertandingan yang digelar di Stadion Ramat Gan, Tel Aviv, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB itu, diborong oleh Michel Bastos dan satu tambahan disumbangkan oleh Miralem Pjanic. Sedangkan balasan Hapoel diceploskan Vincent Enyeama.
Kemenangan ini mengantar Lyon menguasai puncak klasemen Grup B dengan nilai 6 dari dua laga. Sebelumnya, Les Gones mengatasi Schalke 04 dengan skor 1-0 di matchday 1.
Jalannya pertandingan
Lyon sudah memimpin saat laga baru berusia delapan menit lewat penalti Bastos. Penalti itu diberikan wasit akibat dijatuhkannya Jimmy Briand oleh Walid Badir di kotak terlarang.
Di menit 36, Lyon menggandakan keunggulannya jadi 2-0, kembali lewat gol Bastos. Berawal dari tendangan sudut Lyon yang coba disapu bek Hapoel, Bastos menyambar bola dengan kaki kirinya. Bola dengan deras menjebol gawang Hapoel untuk kali kedua.
Skor 2-0 buat keunggulan Lyon pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda turun minum.
Hapoel memperkecil ketertinggalannya di menit 77 saat mereka mendapat penalti setelah Shay Abutbul ditarik oleh Dejan Lovren. Kiper Enyeama maju sebagai eksekutor dan sukses merobek gawang Hugo Lloris.
Di masa injury time, Lyon mengubah skor jadi 3-1 lewat gol Pjanic. Gol ini berawal dari tendangan Jeremy Pied yang ditepis Enyeama, tapi bola mental disodok Pjanic menjadi gol.
Schalke Bekap Benfica 2-0
Dari Veltins Arena, tuan rumah Schalke 04 bangkit dari kekalahan di matchday 1 untuk menundukkan klub Portugal, Benfica, dengan dua gol tanpa balas.
Setelah bermain 0-0 di 45 menit pertama, Schalke memecah kebuntuan di menit 73. Jefferson Farfan menerima umpan dari Lukas Schmitz dan dengan tendangan kaki kanan dan gol pun tercipta.
Schalke menggenapkan kemenangannya jadi 2-0 di menit 85 lewat gol Klaas Jan Huntelaar. Umpan mendatar Jermaine Jones dengan mudah disontek Huntelaar yang tak terjaga di depan gawang Benfica.
Berkat kemenangan ini, Schalke pun membuntuti Lyon di posisi kedua Grup B dengan nilai tiga--sama dengan yang dimiliki Benfica. Namun Schalke unggul head to head atas lawannya itu.
Susunan pemain
Hapoel: Enyeama; Bondar, Nunes, Badir, Ben Dayan; Rocchi (Shivhon 60), Yadin, Zehavi (Abutbul 59), Vermouth; Shechter, Sahar (Tamuz 76)
Lyon: Lloris; Reveillere, Lovren, Diakhate, Cissokho; Toulalan, Gourcuff (Pjanic 77), Kallstrom; Bastos (Gonalons 89), Gomis (Pied 63), Briand
---
Schalke: Neuer; Uchida (Sarpei 58), Metzelder, Papadopoulos, Schmitz; Farfan, Matip, Jurado (Kluge 78), Rakitic (Jones 66); Raul, Huntelaar
Benfica: Gago; Pereira, Luiz, Luisao, Peixoto; Gaitan (Salvio 46), Garcia, Martins, Coentrao; Cardozo (Kardec 71), Saviola (Aimar 63)
Lyon Masih Sempurna
Aviv - Olympique Lyon memenangi pertandingan keduanya di Liga Champions Grup B. Menghadapi Hapoel Tel Aviv, Lyon menjaga kesempurnaan dengan keunggulan 3-1.
Dua gol Lyon dalam pertandingan yang digelar di Stadion Ramat Gan, Tel Aviv, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB itu, diborong oleh Michel Bastos dan satu tambahan disumbangkan oleh Miralem Pjanic. Sedangkan balasan Hapoel diceploskan Vincent Enyeama.
Kemenangan ini mengantar Lyon menguasai puncak klasemen Grup B dengan nilai 6 dari dua laga. Sebelumnya, Les Gones mengatasi Schalke 04 dengan skor 1-0 di matchday 1.
Jalannya pertandingan
Lyon sudah memimpin saat laga baru berusia delapan menit lewat penalti Bastos. Penalti itu diberikan wasit akibat dijatuhkannya Jimmy Briand oleh Walid Badir di kotak terlarang.
Di menit 36, Lyon menggandakan keunggulannya jadi 2-0, kembali lewat gol Bastos. Berawal dari tendangan sudut Lyon yang coba disapu bek Hapoel, Bastos menyambar bola dengan kaki kirinya. Bola dengan deras menjebol gawang Hapoel untuk kali kedua.
Skor 2-0 buat keunggulan Lyon pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda turun minum.
Hapoel memperkecil ketertinggalannya di menit 77 saat mereka mendapat penalti setelah Shay Abutbul ditarik oleh Dejan Lovren. Kiper Enyeama maju sebagai eksekutor dan sukses merobek gawang Hugo Lloris.
Di masa injury time, Lyon mengubah skor jadi 3-1 lewat gol Pjanic. Gol ini berawal dari tendangan Jeremy Pied yang ditepis Enyeama, tapi bola mental disodok Pjanic menjadi gol.
Schalke Bekap Benfica 2-0
Dari Veltins Arena, tuan rumah Schalke 04 bangkit dari kekalahan di matchday 1 untuk menundukkan klub Portugal, Benfica, dengan dua gol tanpa balas.
Setelah bermain 0-0 di 45 menit pertama, Schalke memecah kebuntuan di menit 73. Jefferson Farfan menerima umpan dari Lukas Schmitz dan dengan tendangan kaki kanan dan gol pun tercipta.
Schalke menggenapkan kemenangannya jadi 2-0 di menit 85 lewat gol Klaas Jan Huntelaar. Umpan mendatar Jermaine Jones dengan mudah disontek Huntelaar yang tak terjaga di depan gawang Benfica.
Berkat kemenangan ini, Schalke pun membuntuti Lyon di posisi kedua Grup B dengan nilai tiga--sama dengan yang dimiliki Benfica. Namun Schalke unggul head to head atas lawannya itu.
Susunan pemain
Hapoel: Enyeama; Bondar, Nunes, Badir, Ben Dayan; Rocchi (Shivhon 60), Yadin, Zehavi (Abutbul 59), Vermouth; Shechter, Sahar (Tamuz 76)
Lyon: Lloris; Reveillere, Lovren, Diakhate, Cissokho; Toulalan, Gourcuff (Pjanic 77), Kallstrom; Bastos (Gonalons 89), Gomis (Pied 63), Briand
---
Schalke: Neuer; Uchida (Sarpei 58), Metzelder, Papadopoulos, Schmitz; Farfan, Matip, Jurado (Kluge 78), Rakitic (Jones 66); Raul, Huntelaar
Benfica: Gago; Pereira, Luiz, Luisao, Peixoto; Gaitan (Salvio 46), Garcia, Martins, Coentrao; Cardozo (Kardec 71), Saviola (Aimar 63)
- Liga Champions Grup C
Chicharito Beri MU Kemenangan
Valencia - Kendati dikurung terus nyaris sepanjang laga, Manchester United akhirnya berhasil meraih kemenangan. Pasukan Sir Alex Ferguson itu menekuk Valencia 1-0 berkat gol Javier 'Chicharito' Hernandez.
Dari catatan yang dilansir Soccernet, Valencia memenangi penguasaan bola 54:46. El Che juga lebih banyak melepaskan tendangan, yakni sebanyak 10 kali, sementara The Red Devils hanya delapan kali.
Tapi dominasi Valencia runtuh ketika Chicharito membobol jala Cesar di menit 85. Gol itu pun menjadi satu-satunya gol dalam laga ini sekaligus menjadi gol kemenangan MU.
Berkat hasil ini, MU memimpin klasemen sementara Grup C dengan nilai 4, sedangkan Valencia ada di posisi tiga dengan koleksi nilai 3. Posisi dua gup ini ditempati oleh Glasgow Rangers yang di saat bersamaan menang 1-0 atas Bursaspor.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Mestalla, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Valencia langsung tampil menggebrak dan menekan pertahanan MU.
Pada menit 15, sebuah umpan silang dari sisi kiri gagal dihalau oleh Edwin Van der Sar. Bola disundul oleh Roberto Soldado, dan gawang sudah tanpa pengawal, tapi melambung di atas mistar.
Di menit 33, Pablo mengirimkan umpan dari sisi kanan. Bola kembali gagal dihalau pertahanan MU. Sial bagi Valencia, Juan Mata dan Soldado yang ada di tiang jauh gagal menjangkau bola juga.
Sementara itu di kubu 'Setan Merah', tak tampilnya sejumlah pemain utama membuat serangan mereka mandek. Tak banyak bola dialirkan kepada Dimitar Berbatov yang berperan sebagai penyerang tunggal. Lini tengah yang digalang Nani, Michael Carrick dan Darren Fletcher pun kerap kehilangan bola.
Dominasi Valencia masih berlanjut di babak kedua dan mereka kembali menciptakan sejumlah peluang. Beberapa umpan silang dari kedua sisi sayap sempat membuat pertahanan MU ketar-ketir.
Pada menit 73, Soldado mendapatkan sebuah umpan dari sisi lapangan. Ia menyambutnya dengan sundulan, tapi bola masih melebar di sisi gawang Van der Sar.
Tiga menit berselang, giliran Manuel Fernandes yang mendapatkan kesempatan emas. Sial bagi gelandang asal Portugal ini, tendangan kerasnya masih bisa ditepis Van der Sar.
Tapi MU bangkit memasuki 10 menit terakhir pertandingan. Masuknya Federico Macheda dan Chicharito, menggantikan Berbatov dan Anderson, membuat lini serang mendapatkan suntikan darah segar. Dan terbukti, mereka berdualah yang berperan dalam terciptanya gol.
Sebuah operan Macheda dari sisi kanan, diterima Chicharito dengan kaki kiri. Dengan kecepatannya, pemain asal Meksiko itu kemudian melepaskan tendangan di tengah kawalan ketat dua bek Valencia. Tendangan keras kaki kirinya kemudian menghujam gawang Cesar.
Gol di menit 85 tersebut pun membuat pendukung MU lega. Tiga poin akhirnya berhasil diraih usai diserang habis-habisan di sepanjang laga.
Susunan Pemain
Valencia: Cesar, David Navarro, Hedwiges Maduro, Jeremy Mathieu, Miguel, Alberto Costa (Manuel Fernandes 74), David Albelda (Mehmet Topal 86), Juan Mata, Pablo, Roberto Soldado, Alejandro Dominguez (Aritz Aduriz 59).
Manchester United: Edwin Van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Rafael da Silva (John O'Shea 90), Michael Carrick, Anderson (Javier Hernandez 77), Darren Fletcher, Park Ji-Sung, Nani, Dimitar Berbatov (Federico Macheda 85).
Chicharito Beri MU Kemenangan
Valencia - Kendati dikurung terus nyaris sepanjang laga, Manchester United akhirnya berhasil meraih kemenangan. Pasukan Sir Alex Ferguson itu menekuk Valencia 1-0 berkat gol Javier 'Chicharito' Hernandez.
Dari catatan yang dilansir Soccernet, Valencia memenangi penguasaan bola 54:46. El Che juga lebih banyak melepaskan tendangan, yakni sebanyak 10 kali, sementara The Red Devils hanya delapan kali.
Tapi dominasi Valencia runtuh ketika Chicharito membobol jala Cesar di menit 85. Gol itu pun menjadi satu-satunya gol dalam laga ini sekaligus menjadi gol kemenangan MU.
Berkat hasil ini, MU memimpin klasemen sementara Grup C dengan nilai 4, sedangkan Valencia ada di posisi tiga dengan koleksi nilai 3. Posisi dua gup ini ditempati oleh Glasgow Rangers yang di saat bersamaan menang 1-0 atas Bursaspor.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Mestalla, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Valencia langsung tampil menggebrak dan menekan pertahanan MU.
Pada menit 15, sebuah umpan silang dari sisi kiri gagal dihalau oleh Edwin Van der Sar. Bola disundul oleh Roberto Soldado, dan gawang sudah tanpa pengawal, tapi melambung di atas mistar.
Di menit 33, Pablo mengirimkan umpan dari sisi kanan. Bola kembali gagal dihalau pertahanan MU. Sial bagi Valencia, Juan Mata dan Soldado yang ada di tiang jauh gagal menjangkau bola juga.
Sementara itu di kubu 'Setan Merah', tak tampilnya sejumlah pemain utama membuat serangan mereka mandek. Tak banyak bola dialirkan kepada Dimitar Berbatov yang berperan sebagai penyerang tunggal. Lini tengah yang digalang Nani, Michael Carrick dan Darren Fletcher pun kerap kehilangan bola.
Dominasi Valencia masih berlanjut di babak kedua dan mereka kembali menciptakan sejumlah peluang. Beberapa umpan silang dari kedua sisi sayap sempat membuat pertahanan MU ketar-ketir.
Pada menit 73, Soldado mendapatkan sebuah umpan dari sisi lapangan. Ia menyambutnya dengan sundulan, tapi bola masih melebar di sisi gawang Van der Sar.
Tiga menit berselang, giliran Manuel Fernandes yang mendapatkan kesempatan emas. Sial bagi gelandang asal Portugal ini, tendangan kerasnya masih bisa ditepis Van der Sar.
Tapi MU bangkit memasuki 10 menit terakhir pertandingan. Masuknya Federico Macheda dan Chicharito, menggantikan Berbatov dan Anderson, membuat lini serang mendapatkan suntikan darah segar. Dan terbukti, mereka berdualah yang berperan dalam terciptanya gol.
Sebuah operan Macheda dari sisi kanan, diterima Chicharito dengan kaki kiri. Dengan kecepatannya, pemain asal Meksiko itu kemudian melepaskan tendangan di tengah kawalan ketat dua bek Valencia. Tendangan keras kaki kirinya kemudian menghujam gawang Cesar.
Gol di menit 85 tersebut pun membuat pendukung MU lega. Tiga poin akhirnya berhasil diraih usai diserang habis-habisan di sepanjang laga.
Susunan Pemain
Valencia: Cesar, David Navarro, Hedwiges Maduro, Jeremy Mathieu, Miguel, Alberto Costa (Manuel Fernandes 74), David Albelda (Mehmet Topal 86), Juan Mata, Pablo, Roberto Soldado, Alejandro Dominguez (Aritz Aduriz 59).
Manchester United: Edwin Van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Rafael da Silva (John O'Shea 90), Michael Carrick, Anderson (Javier Hernandez 77), Darren Fletcher, Park Ji-Sung, Nani, Dimitar Berbatov (Federico Macheda 85).
- Liga Champions Grup A
Van Der Vaart Diusir, Spurs Menang 4-1
London - Tottenham Hotspur dipaksa bermain dengan 10 orang dalam 30 menit terakhir duelnya menghadapi Twente Enschede di Liga Champions. Namun begitu, Spurs tetap menang 4-1.
Bermain di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Roman Pavlyuchenko menyumbangkan dua gol buat Spurs dan dua sisanya dicetak oleh Rafael Van Der Vaart dan Gareth Bale. Gol balasan Twente dicetak Nacer Chadli.
Van Der Vaart menjadi pesakitan setelah terusir di menit 61. Saat itu, Van Der Vaart menerima kartu kuning kedua akibat sebuah pelanggaran keras. Sebelumnya, satu kartu kuning dikantungi Van Der Vaart di babak pertama.
Dengan hasil ini, Spurs bercokol di peringkat kedua Grup A dengan nilai empat dari dua laga--sama dengan yang dikoleksi Inter Milan yang pada saat bersamaan melibas Werder Bremen 4-0.
Jalannya pertandingan
Bermain sebagai tamu, Twente malah menjadi tim pertama yang menghasilkan peluang, tepatnya di menit 12. Dari serangan balik, Emir Bajrami menendang ke arah gawang Spurs, tapi bola ditepis kiper Heurelho Gomes.
Tiga menit kemudian, giliran Spurs yang mengancam. Kerja sama Luka Modric dengan Van Der Vaart disudahi nama terakhir ini dengan sepakan kaki kanan, tapi kiper Twente, Nikolay Mihaylov, menepisnya.
Di menit 38, Spurs mendapat hadiah penalti akibat dilanggarnya Peter Crouch di kotak 16. Namun eksekusi yang dilakukan Van Der Vaart ditahan kiper Mihaylov.
Dua menit menjelang turun minum, kembali Mihaylov membuat penyelamatan gemilang, kali ini ia menepis sepakan Van Der Vaart. Skor 0-0 pun bertahan hingga istirahat.
Satu menit babak kedua berjalan, Van der Vaart menebus dosanya. Dari umpan Alan Hutton, bola ditanduk Crouch dan lantas dikuasai Van der Vaart. Dengan tendangan voli, ia merobek gawang lawan.
Tiga menit kemudian, Spurs mendapat penalti kedua, kali ini akibat dilanggarnya Gareth Bale oleh Roberto Rosales. Pavlyuchenko yang menjadi eksekutor sukses melakukan tugasnya.
Namun Twente mencakar balik di menit 56. Nacer Chadli sukses menyarangkan si kulit bundar ke gawang Spurs setelah sebelumnya terjadi kemelut di depan gawang Heurelho Gomes.
Di menit 61, Spurs dipaksa bermain dengan 10 orang. The Lilywhites kehilangan Van Der Vaart akibat menerima kartu kuning kedua akibat melanggar Rosales dengan keras.
Meski kalah jumlah, Spurs justru menambah keunggulan jadi 3-1 lewat penalti Pavlyuchenko di menit 64. Penalti diberikan usai terjadinya handball di kotak penalti Twente.
Spurs menutup pertandingan dengan skor 4-1 lewat gol Bale di menit 85. Dari umpan Pavlyuchenko, Bale dengan mudah menyorongkan bola melewati hadangan Mihaylov.
Susunan pemain
Tottenham: Gomes; Hutton, Bassong, King, Assou-Ekotto; Van der Vaart, Modric (Lennon 82), Huddlestone, Bale; Pavlyuchenko (Keane 89), Crouch (Jenas 66)
Twente: Mihaylov; Roberto, Franco, Wisgerhof, Kuiper; Ruiz, Janssen, Brama, Bajrami (Chadli 28); Janko, Landzaat (De Jong 69)
Van Der Vaart Diusir, Spurs Menang 4-1
London - Tottenham Hotspur dipaksa bermain dengan 10 orang dalam 30 menit terakhir duelnya menghadapi Twente Enschede di Liga Champions. Namun begitu, Spurs tetap menang 4-1.
Bermain di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Roman Pavlyuchenko menyumbangkan dua gol buat Spurs dan dua sisanya dicetak oleh Rafael Van Der Vaart dan Gareth Bale. Gol balasan Twente dicetak Nacer Chadli.
Van Der Vaart menjadi pesakitan setelah terusir di menit 61. Saat itu, Van Der Vaart menerima kartu kuning kedua akibat sebuah pelanggaran keras. Sebelumnya, satu kartu kuning dikantungi Van Der Vaart di babak pertama.
Dengan hasil ini, Spurs bercokol di peringkat kedua Grup A dengan nilai empat dari dua laga--sama dengan yang dikoleksi Inter Milan yang pada saat bersamaan melibas Werder Bremen 4-0.
Jalannya pertandingan
Bermain sebagai tamu, Twente malah menjadi tim pertama yang menghasilkan peluang, tepatnya di menit 12. Dari serangan balik, Emir Bajrami menendang ke arah gawang Spurs, tapi bola ditepis kiper Heurelho Gomes.
Tiga menit kemudian, giliran Spurs yang mengancam. Kerja sama Luka Modric dengan Van Der Vaart disudahi nama terakhir ini dengan sepakan kaki kanan, tapi kiper Twente, Nikolay Mihaylov, menepisnya.
Di menit 38, Spurs mendapat hadiah penalti akibat dilanggarnya Peter Crouch di kotak 16. Namun eksekusi yang dilakukan Van Der Vaart ditahan kiper Mihaylov.
Dua menit menjelang turun minum, kembali Mihaylov membuat penyelamatan gemilang, kali ini ia menepis sepakan Van Der Vaart. Skor 0-0 pun bertahan hingga istirahat.
Satu menit babak kedua berjalan, Van der Vaart menebus dosanya. Dari umpan Alan Hutton, bola ditanduk Crouch dan lantas dikuasai Van der Vaart. Dengan tendangan voli, ia merobek gawang lawan.
Tiga menit kemudian, Spurs mendapat penalti kedua, kali ini akibat dilanggarnya Gareth Bale oleh Roberto Rosales. Pavlyuchenko yang menjadi eksekutor sukses melakukan tugasnya.
Namun Twente mencakar balik di menit 56. Nacer Chadli sukses menyarangkan si kulit bundar ke gawang Spurs setelah sebelumnya terjadi kemelut di depan gawang Heurelho Gomes.
Di menit 61, Spurs dipaksa bermain dengan 10 orang. The Lilywhites kehilangan Van Der Vaart akibat menerima kartu kuning kedua akibat melanggar Rosales dengan keras.
Meski kalah jumlah, Spurs justru menambah keunggulan jadi 3-1 lewat penalti Pavlyuchenko di menit 64. Penalti diberikan usai terjadinya handball di kotak penalti Twente.
Spurs menutup pertandingan dengan skor 4-1 lewat gol Bale di menit 85. Dari umpan Pavlyuchenko, Bale dengan mudah menyorongkan bola melewati hadangan Mihaylov.
Susunan pemain
Tottenham: Gomes; Hutton, Bassong, King, Assou-Ekotto; Van der Vaart, Modric (Lennon 82), Huddlestone, Bale; Pavlyuchenko (Keane 89), Crouch (Jenas 66)
Twente: Mihaylov; Roberto, Franco, Wisgerhof, Kuiper; Ruiz, Janssen, Brama, Bajrami (Chadli 28); Janko, Landzaat (De Jong 69)
- Liga Champions Grup A
Eto'o Trigol, Inter Menang 4-0
Milan - Samuel Eto'o jadi bintang Inter Milan saat menghancurkan Werder Bremen 4-0. Eto'o menyumbang tiga gol dalam partai itu, sedangkan satu gol lagi dibuat oleh Wesley Sneijder.
Setelah hanya bisa bermain imbang 2-2 kontra Twente Enschede di matchday I, Inter menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan ketika menjamu Bremen di matchday II, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB.
Di babak pertama saja, Inter sudah berhasil unggul telak berkat sepasang gol Eto'o dalam waktu berdekatan. Sneijder lantas menambahnya berkat assist dari Eto'o.
Pada paruh kedua, Bremen tak mau menyerah dan masih terus memberikan tekanan. Tapi akhirnya Inter kembali menambah keunggulan menjadi 4-0 berkat gol ketiga Eto'o.
Jalannya Pertandingan
Inter mendapat ancaman dini di menit ke-2. Dari serangan balik, Hugo Almeida melayangkan bola untuk melewati hadangan Julio Cesar yang coba memangkas jarak. Bola mengarah ke gawang tapi masih bisa dipoting Lucio untuk menghasilkan sepak pojok.
Dua menit berselang, Bremen kembali mengancam. Dari tendangan bebas, Almeida mengirim bola ke arah gawang dengan menyusur di atas tanah. Cesar dengan sigap menyelamatkan gawangnya.
Pada menit enam, Inter membalas. Diawali pergerakan Jonathan Biabiany dari tepi lapangan, bola lantas ia layangkan ke arah Coutinho. Tinggal menanduk bola dari jarak dekat, Coutinho masih gagal memaksimalkan peluang.
Peluang lain didapat Inter di menit ke-8. Coutinho bekerja sama dengan Samuel Eto'o sebelum memberikan umpan ke Wesley Sneijder. Si pemain Belanda kemudian coba melayangkan bola untuk memaksa kiper Tim Wiese berjuang menepis bola.
Inter terus menekan, tapi Bremen juga bukannya tak melakukan balasan. Seperti pada menit 19, misalnya, ketika umpan silang dari rekannya diteruskan Almeida menuju gawang Inter meski arahnya masih melebar.
Tuan rumah akhirnya unggul pada menit 21. Esteban Cambiasso berhasil mencuri bola dari lawan di lini tengah dan si kulit bundar lantas dikuasai Samuel Eto'o. Ia kemudian berlari menuju gawang dan berhasil menaklukkan Wiese dalam duel satu lawan satu.
Enam menit berselang, Eto'o beraksi lagi. Umpan panjang ke depan berhasil dikejar Eto'o sebelum kemudian mengirim bola melewati Wiese untuk kali kedua.
Gol ketiga nyaris lahir untuk Inter dengan Eto'o terlibat lagi di menit ke-29. Ia bekerja sama dengan Stankovic yang lantas mengirim sepakan ke arah gawang Bremen yang dipatahkan Wiese dengan apik. Inter tampak kian trengginas menyerang.
Inter 3-0! Buruknya pertahanan Bremen membuat Wesley Sneijder dapat mencari celah untuk kemudian menerima umpan jitu dari Eto'o. Dengan lihai, Sneijder lantas mengirim bola ke dalam gawang Bremen pada menit 34.
Sebagai informasi, Julio Cesar ditarik keluar di awal babak kedua untuk digantikan Luca Castelazzi. Pada menit 51, Castelazzi membuktikan tak kalah tangguh dari Cesar dengan menghentikan usaha Wesley menjebol gawang Inter.
Semenit setelah itu, gantian Wiese yang diuji oleh Coutinho. Usai menguasai bola dengan baik, ia melepaskan tembakan keras ke arah Wiese yang tak kalah apik menyelamatkan.
Coutinho tampak sangat bernafsu bikin gol. Pada menit 72, ia pun melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti usai melakukan kerjasama satu dua. Tapi bola belum tepat pada sasaran.
Eto'o akhirnya menggenapkan hat-trick di dalam pertandingan ini lewat golnya pada menit 81. Tak ayal ialah bintang Inter di partai ini berkat tiga gol dan satu assistnya. Assist untuk gol ketiga Eto'o sendiri dibuat oleh Sneijder yang tampil tak kalah cemerlang.
Susunan Pemain:
Inter Milan: 1-Julio Cesar (Luca Castellazzi '45); 13-Maicon, 6-Lucio (Davide Santon '62), 2-Ivan Cordoba, 26-Cristian Chivu; 19-Esteban Cambiasso, 5-Dejan Stankovic (Joel Chukwuma Obi '80), 10-Wesley Sneijder; 29-Coutinho, 9-Samuel Eto'o, 88-Jonathan Biabiany.
Werder Bremen: 1-Tim Wiese; 44-Philipp Bargfrede, 29-Per Mertesacker, 15-Sebastian Proedl, 16-Mikael Silvestre; 6-Tim Borowski (Petri Pasanen '45), 10-Marko Marin (Aaron Hunt '63), 20-Daniel Jensen, 5-Wesley; 23-Hugo Almeida (Sandro Wagner '78), 7-Marko Arnautovic.
Eto'o Trigol, Inter Menang 4-0
Milan - Samuel Eto'o jadi bintang Inter Milan saat menghancurkan Werder Bremen 4-0. Eto'o menyumbang tiga gol dalam partai itu, sedangkan satu gol lagi dibuat oleh Wesley Sneijder.
Setelah hanya bisa bermain imbang 2-2 kontra Twente Enschede di matchday I, Inter menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan ketika menjamu Bremen di matchday II, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB.
Di babak pertama saja, Inter sudah berhasil unggul telak berkat sepasang gol Eto'o dalam waktu berdekatan. Sneijder lantas menambahnya berkat assist dari Eto'o.
Pada paruh kedua, Bremen tak mau menyerah dan masih terus memberikan tekanan. Tapi akhirnya Inter kembali menambah keunggulan menjadi 4-0 berkat gol ketiga Eto'o.
Jalannya Pertandingan
Inter mendapat ancaman dini di menit ke-2. Dari serangan balik, Hugo Almeida melayangkan bola untuk melewati hadangan Julio Cesar yang coba memangkas jarak. Bola mengarah ke gawang tapi masih bisa dipoting Lucio untuk menghasilkan sepak pojok.
Dua menit berselang, Bremen kembali mengancam. Dari tendangan bebas, Almeida mengirim bola ke arah gawang dengan menyusur di atas tanah. Cesar dengan sigap menyelamatkan gawangnya.
Pada menit enam, Inter membalas. Diawali pergerakan Jonathan Biabiany dari tepi lapangan, bola lantas ia layangkan ke arah Coutinho. Tinggal menanduk bola dari jarak dekat, Coutinho masih gagal memaksimalkan peluang.
Peluang lain didapat Inter di menit ke-8. Coutinho bekerja sama dengan Samuel Eto'o sebelum memberikan umpan ke Wesley Sneijder. Si pemain Belanda kemudian coba melayangkan bola untuk memaksa kiper Tim Wiese berjuang menepis bola.
Inter terus menekan, tapi Bremen juga bukannya tak melakukan balasan. Seperti pada menit 19, misalnya, ketika umpan silang dari rekannya diteruskan Almeida menuju gawang Inter meski arahnya masih melebar.
Tuan rumah akhirnya unggul pada menit 21. Esteban Cambiasso berhasil mencuri bola dari lawan di lini tengah dan si kulit bundar lantas dikuasai Samuel Eto'o. Ia kemudian berlari menuju gawang dan berhasil menaklukkan Wiese dalam duel satu lawan satu.
Enam menit berselang, Eto'o beraksi lagi. Umpan panjang ke depan berhasil dikejar Eto'o sebelum kemudian mengirim bola melewati Wiese untuk kali kedua.
Gol ketiga nyaris lahir untuk Inter dengan Eto'o terlibat lagi di menit ke-29. Ia bekerja sama dengan Stankovic yang lantas mengirim sepakan ke arah gawang Bremen yang dipatahkan Wiese dengan apik. Inter tampak kian trengginas menyerang.
Inter 3-0! Buruknya pertahanan Bremen membuat Wesley Sneijder dapat mencari celah untuk kemudian menerima umpan jitu dari Eto'o. Dengan lihai, Sneijder lantas mengirim bola ke dalam gawang Bremen pada menit 34.
Sebagai informasi, Julio Cesar ditarik keluar di awal babak kedua untuk digantikan Luca Castelazzi. Pada menit 51, Castelazzi membuktikan tak kalah tangguh dari Cesar dengan menghentikan usaha Wesley menjebol gawang Inter.
Semenit setelah itu, gantian Wiese yang diuji oleh Coutinho. Usai menguasai bola dengan baik, ia melepaskan tembakan keras ke arah Wiese yang tak kalah apik menyelamatkan.
Coutinho tampak sangat bernafsu bikin gol. Pada menit 72, ia pun melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti usai melakukan kerjasama satu dua. Tapi bola belum tepat pada sasaran.
Eto'o akhirnya menggenapkan hat-trick di dalam pertandingan ini lewat golnya pada menit 81. Tak ayal ialah bintang Inter di partai ini berkat tiga gol dan satu assistnya. Assist untuk gol ketiga Eto'o sendiri dibuat oleh Sneijder yang tampil tak kalah cemerlang.
Susunan Pemain:
Inter Milan: 1-Julio Cesar (Luca Castellazzi '45); 13-Maicon, 6-Lucio (Davide Santon '62), 2-Ivan Cordoba, 26-Cristian Chivu; 19-Esteban Cambiasso, 5-Dejan Stankovic (Joel Chukwuma Obi '80), 10-Wesley Sneijder; 29-Coutinho, 9-Samuel Eto'o, 88-Jonathan Biabiany.
Werder Bremen: 1-Tim Wiese; 44-Philipp Bargfrede, 29-Per Mertesacker, 15-Sebastian Proedl, 16-Mikael Silvestre; 6-Tim Borowski (Petri Pasanen '45), 10-Marko Marin (Aaron Hunt '63), 20-Daniel Jensen, 5-Wesley; 23-Hugo Almeida (Sandro Wagner '78), 7-Marko Arnautovic.
- Liga Champions Grup D
Barca Hanya Dapat Satu Poin dari Rubin
Kazan - Barcelona hanya mampu membawa satu poin setelah ditahan imbang Rubin Kazan 1-1. David Villa menjadi penyelamat bagi Barca dari kekalahan dari klub Rusia ini.
Rubin Kazan tampaknya masih menjadi momok bagi Barca. Setelah di musim lalu ditahan 0-0 di Centralny stadium, kini Barca kembali hanya mampu membawa satu poin dari klub Rusia ini di tempat yang sama, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB.
Barca sempat tertinggal lebih dulu oleh Rubin di babak pertama oleh gol Christian Noboa dari titik penalti di menit ke-30. Namun Villa menjadi penyelamat bagi Barca setelah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 juga dari titik penalti di menit ke-60.
Hasil imbang tersebut membuat Barcelona untuk sementara memimpin klasemen Grup D dengan mengumpulkan empat poin dari dua laga. Sementara saat ini Kopenhagen baru akan bermain dengan tuan rumah Panathinaikos.
Jalannya Pertandingan
Barca langsung mendominasi jalannya pertandingan sejak awal pertandingan. Namun skuad besutan Pep Guardiola ini kesulitan menembus pertahanan Rubin Kazan untuk mendekati gawang lawan.
Sebuah peluang akhirnya dimiliki oleh Barca di menit ke-12. Sebuah umpan David Villa berhasil disontek oleh Pedro namun bola masih mengenai mistar gawang dan kiper Sergei Ryzhikov mengamankan bola pantul.
Barca masih terus melakukan tekanan dan bahkan sampai setengah lapangan. Namun Los Cules masih tetap kesulitan untuk menembus pertahanan Rubin yang sangat disiplin mengawal daerahnya.
Pada menit ke-25, Villa mencoba mengancam gawang Rubin. Namun sepakan striker internasional Spanyol ini ke tiang jauh masih melebar. Pupus lagi peluang Barca untuk mendapatkan gol.
Barca justru yang tertinggal lebih dulu setelah pada menit ke-29, Rubin mendapatkan hadiah penalti. Pemain Barca Dani Alves melakukan pelanggaran kepada pemain Vitaly Kaleshin di kotak penalti.
Noboa yang menjadi eksekutor pun melakukan tugasnya dengan baik dan membawa Rubin unggul 1-0 di menit ke-31. Sedangkan Barca mencoba mengejarnya namun tendangan Pedro masih melebar di menit ke-42.
Skor 1-0 bagi Rubin bertahan hingga turun minum. Di babak kedua Barca tetap mendominasi permainan. Tekanan Barca akhirnya membuahkan hadiah penalti setelah Andres Iniesta dijatuhkan oleh Lasha Salukvadze di kotak terlarang.
Villa yang mengambil tendangan penalti tersebut, sukses melakukan tugasnya dengan baik. Barca pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-60.
Serangan pun mengalir dari Barca. Sebuah umpan crossing dari Villa lebih dulu diamankan oleh kiper Ryzhikov setelah Alves bersiap menyundulnya. Tiga menit kemudian Ryzhikov kembali lebih dulu mengamankan bola sebelum disambut Villa.
Pada menit ke-60 Lionel Messi masuk mengantikan Javier Mascherano. Messi pun mengancam gawang Rubin namun masih dapat digagalkan Ryzhikov. Sementara sundulan Messi di menit ke-83 masih melambung di atas mistar gawang.
Meski demikian, Rubin sempat mengancam gawang Barca lewat serangan baliknya di menit ke-85. Namun usaha Obafemi Martins lewat sundulannya memanfaatkan crossing Kaleshin Marins masih membentur tiang gawang.
Sementara Barca masih mengancam lewat sundulan Bojan yang masih melebar. Peluang terakhir Barca dimiliki oleh Iniesta namun bola masih melambung. Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Susunan Pemain:
Rubin Kazan: 77-Sergei Ryzhikov; 19-Vitaly Kaleshin, 9-Lasha Salukvadze, 4-Cesar Navas, 27-Salvatore Bocchetti, 3-Cristian Ansaldi; 8-Aleksandr Ryazantsev, 15-Rafal Murawski, 16-Christian Noboa (66-Bebars Natcho 88), 61-Gokdeniz Karadeniz (28-Obafemi Martins 64); 88-Sergei Kornilenko (6-MacBeth Sibaya 62).
Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 19-Maxwell; 6-Xavi, 16-Sergio Busquets, 14-Javier Mascherano (10-Lionel Messi 60); 17-Pedro, 8-Andres Iniesta, 7-David Villa (9-Bojan Krkic 86).
Barca Hanya Dapat Satu Poin dari Rubin
Kazan - Barcelona hanya mampu membawa satu poin setelah ditahan imbang Rubin Kazan 1-1. David Villa menjadi penyelamat bagi Barca dari kekalahan dari klub Rusia ini.
Rubin Kazan tampaknya masih menjadi momok bagi Barca. Setelah di musim lalu ditahan 0-0 di Centralny stadium, kini Barca kembali hanya mampu membawa satu poin dari klub Rusia ini di tempat yang sama, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB.
Barca sempat tertinggal lebih dulu oleh Rubin di babak pertama oleh gol Christian Noboa dari titik penalti di menit ke-30. Namun Villa menjadi penyelamat bagi Barca setelah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 juga dari titik penalti di menit ke-60.
Hasil imbang tersebut membuat Barcelona untuk sementara memimpin klasemen Grup D dengan mengumpulkan empat poin dari dua laga. Sementara saat ini Kopenhagen baru akan bermain dengan tuan rumah Panathinaikos.
Jalannya Pertandingan
Barca langsung mendominasi jalannya pertandingan sejak awal pertandingan. Namun skuad besutan Pep Guardiola ini kesulitan menembus pertahanan Rubin Kazan untuk mendekati gawang lawan.
Sebuah peluang akhirnya dimiliki oleh Barca di menit ke-12. Sebuah umpan David Villa berhasil disontek oleh Pedro namun bola masih mengenai mistar gawang dan kiper Sergei Ryzhikov mengamankan bola pantul.
Barca masih terus melakukan tekanan dan bahkan sampai setengah lapangan. Namun Los Cules masih tetap kesulitan untuk menembus pertahanan Rubin yang sangat disiplin mengawal daerahnya.
Pada menit ke-25, Villa mencoba mengancam gawang Rubin. Namun sepakan striker internasional Spanyol ini ke tiang jauh masih melebar. Pupus lagi peluang Barca untuk mendapatkan gol.
Barca justru yang tertinggal lebih dulu setelah pada menit ke-29, Rubin mendapatkan hadiah penalti. Pemain Barca Dani Alves melakukan pelanggaran kepada pemain Vitaly Kaleshin di kotak penalti.
Noboa yang menjadi eksekutor pun melakukan tugasnya dengan baik dan membawa Rubin unggul 1-0 di menit ke-31. Sedangkan Barca mencoba mengejarnya namun tendangan Pedro masih melebar di menit ke-42.
Skor 1-0 bagi Rubin bertahan hingga turun minum. Di babak kedua Barca tetap mendominasi permainan. Tekanan Barca akhirnya membuahkan hadiah penalti setelah Andres Iniesta dijatuhkan oleh Lasha Salukvadze di kotak terlarang.
Villa yang mengambil tendangan penalti tersebut, sukses melakukan tugasnya dengan baik. Barca pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-60.
Serangan pun mengalir dari Barca. Sebuah umpan crossing dari Villa lebih dulu diamankan oleh kiper Ryzhikov setelah Alves bersiap menyundulnya. Tiga menit kemudian Ryzhikov kembali lebih dulu mengamankan bola sebelum disambut Villa.
Pada menit ke-60 Lionel Messi masuk mengantikan Javier Mascherano. Messi pun mengancam gawang Rubin namun masih dapat digagalkan Ryzhikov. Sementara sundulan Messi di menit ke-83 masih melambung di atas mistar gawang.
Meski demikian, Rubin sempat mengancam gawang Barca lewat serangan baliknya di menit ke-85. Namun usaha Obafemi Martins lewat sundulannya memanfaatkan crossing Kaleshin Marins masih membentur tiang gawang.
Sementara Barca masih mengancam lewat sundulan Bojan yang masih melebar. Peluang terakhir Barca dimiliki oleh Iniesta namun bola masih melambung. Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Susunan Pemain:
Rubin Kazan: 77-Sergei Ryzhikov; 19-Vitaly Kaleshin, 9-Lasha Salukvadze, 4-Cesar Navas, 27-Salvatore Bocchetti, 3-Cristian Ansaldi; 8-Aleksandr Ryazantsev, 15-Rafal Murawski, 16-Christian Noboa (66-Bebars Natcho 88), 61-Gokdeniz Karadeniz (28-Obafemi Martins 64); 88-Sergei Kornilenko (6-MacBeth Sibaya 62).
Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 19-Maxwell; 6-Xavi, 16-Sergio Busquets, 14-Javier Mascherano (10-Lionel Messi 60); 17-Pedro, 8-Andres Iniesta, 7-David Villa (9-Bojan Krkic 86).
Rabu, 29 September 2010
- Jelang Tottenham vs Twente
Dua Debutan Mencari Kemenangan
Jakarta - Tottenham Hotspur dan FC Twente sedang mencari kemenangan pertamanya di Liga Champions setelah hanya bermain imbang di laga debutnya dua pekan lalu. Mereka akan saling jajal di London.
Berikut ini beberapa catatan terkait duel Tottenham Hotspur versus FC Twente di Matchday 2 Liga Champions Grup A di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, seperti dilansir Reuters dan situs UEFA:
Rekor head-to-head
Jumlah pertemuan: 0
* Di pertandingan pertamanya di Grup A, Tottenham bermain imbang 2-2 melawan tim Jerman, Werder Bremen. Twente, meski sempat unggul 2-0, harus puas dengan skor 2-2 melawan juara bertahan dari Italia, Inter Milan.
* Tottenham gagal mencetak gol di dua pertandingan kandang terakhirnya melawan tim-tim Belanda, kalah 0-1 dari PSV Eindhoven di Piala UEFA tiga musim lalu dan seri 0-0 dengan Feyenoord di perempatfinal Piala Winner 1992.
* Tottenham hanya menang empat kali dari sembilan pertandingan Eropa terakhirnya di kandang sendiri.
* Twente akan memainkan pertandingannya yang ke-100 di kompetisi Eropa. Sejauh ini mereka menang 40 kali dan kalah 38 kali.
* Twente tak pernah mengalahkan tim Inggris dalam sembilan percobaannya, dan selalu kalah dalam empat upaya terakhirnya, termasuk saat ditumbangkan Manchester City 2-3 di fase grup Piala UEFA pada November 2008.
* Sebelum dikalahkan City, Twente juga sempat bertandang ke London utara melawan Arsenal di babak kualifikasi Liga Champions putaran ketiga. Mereka menyerah 0-4 dan kalah agregat 0-6. William Gallas, yang saat ini memperkuat Tottenham, mencetak gol di dua pertandingan tersebut.
* Manajer Tottenham, Harry Redknapp, pernah menghadapi tim Belanda. Saat menukangi West Ham, ia menang 1-0 di kandang maupun tandang melawan Heerenveen di Piala Intertoto 1999.
* Pelatih Twente Michel Preud'homme juga punya kaitan dengan Inggris. Saat masih menjadi kiper Standard Liege, ia pernah kebobolan empat saat timnya kalah 0-4 di babak pertama Piala UEFA melawan Manchester City di musim 1978/1979. Ia juga ada di timnas Belgia saat dikalahkan Inggris 0-1 di babak 16 besar Piala Dunia 1990. Kala itu gawangnya dijebol David Platt.
* Gelandang serang Tottenham, Rafael van der Vaart, tidak asing dengan Twente karena ia pernah membela Ajax Amsterdam dari 1999 sampai 2005, memenangi dua titel Eredivisie. Kiper Twente, Sandro Boschker, pernah jadi rekan setimnya di Ajax pada musim 2003/2004 -- dan belakangan di skuad Belanda di Piala Dunia 2010.
* Gelandang Twente Denny Landzaat pernah membela Wigan dari 2006 sampai 2008, terlibat dalam pertandingan melawan Tottenham pada April 2007 dengan hasil seri 3-3, dan kalah 0-4 di bulan November di tahun yang sama.
==
Foto: Pemain Twente Bryan Ruiz berbicara dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan timnya di kandang Tottenham Hotspurs. Di samping dia adalah pelatih Michel Preud'homme. (Hamish Blair/Getty Images)
Dua Debutan Mencari Kemenangan
Jakarta - Tottenham Hotspur dan FC Twente sedang mencari kemenangan pertamanya di Liga Champions setelah hanya bermain imbang di laga debutnya dua pekan lalu. Mereka akan saling jajal di London.
Berikut ini beberapa catatan terkait duel Tottenham Hotspur versus FC Twente di Matchday 2 Liga Champions Grup A di White Hart Lane, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, seperti dilansir Reuters dan situs UEFA:
Rekor head-to-head
Jumlah pertemuan: 0
* Di pertandingan pertamanya di Grup A, Tottenham bermain imbang 2-2 melawan tim Jerman, Werder Bremen. Twente, meski sempat unggul 2-0, harus puas dengan skor 2-2 melawan juara bertahan dari Italia, Inter Milan.
* Tottenham gagal mencetak gol di dua pertandingan kandang terakhirnya melawan tim-tim Belanda, kalah 0-1 dari PSV Eindhoven di Piala UEFA tiga musim lalu dan seri 0-0 dengan Feyenoord di perempatfinal Piala Winner 1992.
* Tottenham hanya menang empat kali dari sembilan pertandingan Eropa terakhirnya di kandang sendiri.
* Twente akan memainkan pertandingannya yang ke-100 di kompetisi Eropa. Sejauh ini mereka menang 40 kali dan kalah 38 kali.
* Twente tak pernah mengalahkan tim Inggris dalam sembilan percobaannya, dan selalu kalah dalam empat upaya terakhirnya, termasuk saat ditumbangkan Manchester City 2-3 di fase grup Piala UEFA pada November 2008.
* Sebelum dikalahkan City, Twente juga sempat bertandang ke London utara melawan Arsenal di babak kualifikasi Liga Champions putaran ketiga. Mereka menyerah 0-4 dan kalah agregat 0-6. William Gallas, yang saat ini memperkuat Tottenham, mencetak gol di dua pertandingan tersebut.
* Manajer Tottenham, Harry Redknapp, pernah menghadapi tim Belanda. Saat menukangi West Ham, ia menang 1-0 di kandang maupun tandang melawan Heerenveen di Piala Intertoto 1999.
* Pelatih Twente Michel Preud'homme juga punya kaitan dengan Inggris. Saat masih menjadi kiper Standard Liege, ia pernah kebobolan empat saat timnya kalah 0-4 di babak pertama Piala UEFA melawan Manchester City di musim 1978/1979. Ia juga ada di timnas Belgia saat dikalahkan Inggris 0-1 di babak 16 besar Piala Dunia 1990. Kala itu gawangnya dijebol David Platt.
* Gelandang serang Tottenham, Rafael van der Vaart, tidak asing dengan Twente karena ia pernah membela Ajax Amsterdam dari 1999 sampai 2005, memenangi dua titel Eredivisie. Kiper Twente, Sandro Boschker, pernah jadi rekan setimnya di Ajax pada musim 2003/2004 -- dan belakangan di skuad Belanda di Piala Dunia 2010.
* Gelandang Twente Denny Landzaat pernah membela Wigan dari 2006 sampai 2008, terlibat dalam pertandingan melawan Tottenham pada April 2007 dengan hasil seri 3-3, dan kalah 0-4 di bulan November di tahun yang sama.
==
Foto: Pemain Twente Bryan Ruiz berbicara dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan timnya di kandang Tottenham Hotspurs. Di samping dia adalah pelatih Michel Preud'homme. (Hamish Blair/Getty Images)
- Jelang Valencia vs MU
Sir Alex Akui Sulit Menang di Spanyol
Valencia - Rekor tandang Manchester United belakangan tak bisa dibilang memuaskan. Sementara Valencia justru bagus di kandang. Sir Alex Ferguson pun mewaspadai Los Che.
Mari tengok catatan The Red Devils di Premier League musim ini. Dari enam laga yang sudah dilakoni, United menjalani tiga partai tandang dan semuanya berakhir dengan hasil imbang.
Rekor kebobolan Ryan Giggs dkk. di laga tandang pun tak memuaskan. Dari tiga pertandingan itu saja mereka sudah kebobolan tujuh gol.
Ujian untuk laga tandang belum berakhir pada tengah pekan ini, di mana Liga Champions menjadi panggungnya. Valencia, sang calon lawan, punya catatan kandang bagus jika bermain di Eropa: tak pernah kalah dalam 11 laga terakhir.
"Catatan Valencia di kandang dalam beberapa tahun terakhir sangat bagus. Adalah hal yang bodoh jika tak menghormatinya," cetus Sir Alex di situs resmi klub.
Catatan bagus itu berkebalikan dengan catatan 'Setan Merah' di tanah Spanyol. United hanya pernah menang satu kali dalam 18 pertandingan terakhir, demikian catatan yang dilansir situs resmi mereka.
"Spanyol telah memproduksi tim yang bisa memenangi piala dalam beberapa tahun terakhir. Standar sepakbola Spanyol juga tinggi. Jadi, ya, ini adalah tempat yang sulit untuk dimenangi," tukasnya.
Sir Alex Akui Sulit Menang di Spanyol
Valencia - Rekor tandang Manchester United belakangan tak bisa dibilang memuaskan. Sementara Valencia justru bagus di kandang. Sir Alex Ferguson pun mewaspadai Los Che.
Mari tengok catatan The Red Devils di Premier League musim ini. Dari enam laga yang sudah dilakoni, United menjalani tiga partai tandang dan semuanya berakhir dengan hasil imbang.
Rekor kebobolan Ryan Giggs dkk. di laga tandang pun tak memuaskan. Dari tiga pertandingan itu saja mereka sudah kebobolan tujuh gol.
Ujian untuk laga tandang belum berakhir pada tengah pekan ini, di mana Liga Champions menjadi panggungnya. Valencia, sang calon lawan, punya catatan kandang bagus jika bermain di Eropa: tak pernah kalah dalam 11 laga terakhir.
"Catatan Valencia di kandang dalam beberapa tahun terakhir sangat bagus. Adalah hal yang bodoh jika tak menghormatinya," cetus Sir Alex di situs resmi klub.
Catatan bagus itu berkebalikan dengan catatan 'Setan Merah' di tanah Spanyol. United hanya pernah menang satu kali dalam 18 pertandingan terakhir, demikian catatan yang dilansir situs resmi mereka.
"Spanyol telah memproduksi tim yang bisa memenangi piala dalam beberapa tahun terakhir. Standar sepakbola Spanyol juga tinggi. Jadi, ya, ini adalah tempat yang sulit untuk dimenangi," tukasnya.
Belgrade - Ada cerita kurang mengenakkan yang dialami Arsenal dalam lawatan ke markas Partizan Belgrade. Pasukan Arsene Wenger harus "menderita" akibat listrik di stadion sempat padam.
Arsenal berhasil meraih poin penuh ketika melawat ke markas Partizan Belgrade di Liga Champions dinihari tadi.
Namun lawatan Andrei Arshavin dkk. ke Eropa Timur kali ini diwarnai dengan cerita kurang menyenangkan. Pasalnya listrik di ruang ganti yang ditempati Arsenal sempat padam.
Seperti diberitakan Telegraph, gelandang Denilson melalui akun twitter-nya mengatakan bahwa para pemain tim London Utara itu terpaksa menggunakan sinar dari telepon seluler masing-masing untuk membantu aktivitas mereka. Peristiwa itu terjadi sekitar satu jam sebelum kick-off.
Ternyata masalah listrik juga menjalar ke lapangan. Di salah satu sisi stadion, lampu penerangan lapangan juga sempat nyala-mati sebanyak lima kali.
Selain itu Stadion FK Partizan juga sudah dipenuhi oleh sekitar 30 ribu pendukung tuan rumah. Mereka memberikan teror yang benar-benar menakutkan. Suporter Partizan yang biasa dikenal dengan nama 'Si Penggali Kubur' membentangkan spanduk raksasa yang bertuliskan: "Anda akan dihancurkan oleh mesin giling".
Soal kejadian ini, manajer Arsenal Arsene Wenger memberikan tanggapannya. "Saya pikir situasinya akan menjadi mengerikan bila kami memilih tidak bermain dan pulang. Saya menjawab 'iya' ketika UEFA bertanya apakah saya menginginkan untuk bermain setengah lapangan saja," ujar arsitek asal Prancis itu di situs resmi klub.
Foto: Salah satu lampu di Stadion FK Partizan yang padam akibat masalah listrik, menjelang laga Partizan Belgrade kontra Arsenal, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB (Getty Images)
- Jelang Inter vs Bremen
Pulih Cepat, Milito Masuk Skuad
Milan - Inter Milan berpeluang menurunkan striker-striker terbaiknya saat menjamu Werder Bremen di Liga Champions. Pulih cepat dari cedera, Diego Milito dimasukkan dalam skuad untuk laga tersebut.
Milito sebelumnya diragukan bisa memperkuat Inter di matchday II Liga Champions setelah dia mengalami cedera pada paha kanan saat ditundukkan AS Roma di Liga Italia.
Namun proses pemulihan striker asal Argentina itu ternyata berlangsung sangat cepat. Alhasil dia sudah dimasukkan ke dalam skuad Nerazzurri untuk laga di Giuseppe Meazza, Kamis (30/9/2010) dinihari nanti.
Dikutip dari Football Italia, demi mempercepat pemulihan cedera itu Milito pada Senin lalu menjalani beragam terapi berbeda selama tujuh jam dan akan melakukan hal yang sama di hari Selasa untuk memastikan kesiapannya dimainkan. Namun hinga kini Rafael Benitez belum mengeluarkan jaminan untuk memainkan pesepakbola 31 tahun itu.
Juga masuk dalam skuad Inter untuk laga tersebut adalah Goran Pandev. Namun kondisi penyerang asal Makedonia itu juga belum mencapai 100%, yang membuat Inter cuma memiliki Samuel Eto’o dan Jonathan Biabiany sebagai penyerang dalam kondisi terbaik.
Dari daftar pemain yang akan absen, kapten Javier Zanetti dan Walter Samuel juga belum bisa dimainkan.
Pulih Cepat, Milito Masuk Skuad
Milan - Inter Milan berpeluang menurunkan striker-striker terbaiknya saat menjamu Werder Bremen di Liga Champions. Pulih cepat dari cedera, Diego Milito dimasukkan dalam skuad untuk laga tersebut.
Milito sebelumnya diragukan bisa memperkuat Inter di matchday II Liga Champions setelah dia mengalami cedera pada paha kanan saat ditundukkan AS Roma di Liga Italia.
Namun proses pemulihan striker asal Argentina itu ternyata berlangsung sangat cepat. Alhasil dia sudah dimasukkan ke dalam skuad Nerazzurri untuk laga di Giuseppe Meazza, Kamis (30/9/2010) dinihari nanti.
Dikutip dari Football Italia, demi mempercepat pemulihan cedera itu Milito pada Senin lalu menjalani beragam terapi berbeda selama tujuh jam dan akan melakukan hal yang sama di hari Selasa untuk memastikan kesiapannya dimainkan. Namun hinga kini Rafael Benitez belum mengeluarkan jaminan untuk memainkan pesepakbola 31 tahun itu.
Juga masuk dalam skuad Inter untuk laga tersebut adalah Goran Pandev. Namun kondisi penyerang asal Makedonia itu juga belum mencapai 100%, yang membuat Inter cuma memiliki Samuel Eto’o dan Jonathan Biabiany sebagai penyerang dalam kondisi terbaik.
Dari daftar pemain yang akan absen, kapten Javier Zanetti dan Walter Samuel juga belum bisa dimainkan.
London - Chelsea menjalani matchday II Liga Champions setelah mengalami dua kekalahan beruntun. Untungnya, 'Si Biru' sudah belajar dari hasil-hasil buruk sebelumnya sehingga berhasil memetik kemenangan.
Sebelum menjamu Marseille, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Chelsea mendapat sepasang pukulan telak. Yang pertama diberikan oleh Newcastle United yang menyingkirkan 'Si Biru' dari Piala Carling tengah pekan lalu.
Selang beberapa hari setelahnya, Chelsea kembali menelan pil pahit. Untuk kali pertama musim ini, The Blues kalah dalam partai Liga Primer usai ditaklukkan Manchester City.
Dengan kondisi demikianlah Chelsea kemudian harus menjamu Marseille. Untungnya, John Terry cs mampu lekas bangkit dari hasil-hasil sebelumnya dan menang 2-0.
Sepasang gol masing-masing dari Terry dan Nicolas Anelka bukan hanya membuahkan kemenangan tapi juga bikin Chelsea masih berkuasa di puncak klasemen Grup F dengan poin enam dari dua laga.
"Kami datang ke laga ini dengan dua kekalahan, yang merupakan hal aneh buat kami. Jadi kami puas bisa memetik tiga poin, tak kebobolan dan meneruskan kepemimpinan di puncak grup," ujar Terry lega di Sky Sports.
Kemenangan itu sendiri bukannya dicapai begitu saja. Diakui Manajer Chelsea Carlo Ancelotti, timnya sudah melakukan telaah mendalam atas hasil buruk mereka di dua laga sebelumnya.
"Kami sudah melakukan analisis mengenai kekalahan terakhir, lalu kami mempersiapkan diri untuk partai ini dengan baik dan menampilkan permainan bagus."
"Kini kekalahan-kekalahan itu sudah terlupakan," seru Ancelotti
- Jelang Valencia vs MU
Bantuan Ferdinand
Valencia - Pertahanan Manchester United dalam sorotan karena performa mereka yang buruk. Namun untuk menghadapi Valencia, MU kemungkinan akan dapat bantuan dari Rio Ferdinand.
Akhir pekan lalu, MU gagal memetik kemenangan karena ditahan Bolton Wanderers 2-2 di Liga Inggris. Sekali lagi, para pemain belakang 'Setan Merah' tampil buruk dan mereka harus kebobolan dua gol.
Dua gol itu adalah bagian dari 12 gol yang bersarang ke gawang MU dalam sembilan pertandingan di semua ajang. Dari 12 gol itu, 10 di antaranya terjadi saat MU tidak diperkuat oleh Ferdinand.
Ya, Ferdinand memang masih belum terlalu fit untuk bermain secara konsisten menyusul cedera yang membelitnya sejak sebelum Piala Dunia. Ferdinand baru dua kali tampil, satu di Liga Champions menghadapi Glasgow Rangers dan satu lagi di Piala Liga saat meladeni Scunthorpe.
Alhasil, kehadiran Ferdinand pun mulai dirindukan. Keberadaan sosok bek 31 tahun itu diharapkan mampu membuat pertahanan MU kembali kokoh dan tidak mudah dibobol lawan.
Siapapun yang berharap Ferdinand segera bermain boleh bergembira karena manajer MU Sir Alex Ferguson menyiratkan bahwa ia akan mempertimbangkan memasang Ferdinand menghadapi Valencia di laga Liga Champions Grup C meski baru akan mengambil kata akhir di hari pertandingan.
"Keputusannya akan saya ambil besok (hari ini--red)," ungkap Ferguson dalam konferensi pers sebelum pertandingan seperti yang dilansir situs resmi MU.
"Dia sudah banyak latihan dan bermain dalam beberapa pertandingan reserves. Dia juga main melawan Rangers dan Scunthorpe, tapi dia baru saja absen lima bulan," tukas Fergie.
"Itulah mengapa saya tidak mengambil risiko memainkan dia melawan Bolton. Saya merasa dia masih bermasalah dengan fisiknya jadi saya memutuskan tetap memasang Nemanja Vidic dan Jonny Evans," kata manajer asal Skotlandia itu.
"Mereka berdua tampil amat baik bagi kami. Saya tidak pernah mengeluhkan level permainan mereka," tuntas Fergie.
Bantuan Ferdinand
Valencia - Pertahanan Manchester United dalam sorotan karena performa mereka yang buruk. Namun untuk menghadapi Valencia, MU kemungkinan akan dapat bantuan dari Rio Ferdinand.
Akhir pekan lalu, MU gagal memetik kemenangan karena ditahan Bolton Wanderers 2-2 di Liga Inggris. Sekali lagi, para pemain belakang 'Setan Merah' tampil buruk dan mereka harus kebobolan dua gol.
Dua gol itu adalah bagian dari 12 gol yang bersarang ke gawang MU dalam sembilan pertandingan di semua ajang. Dari 12 gol itu, 10 di antaranya terjadi saat MU tidak diperkuat oleh Ferdinand.
Ya, Ferdinand memang masih belum terlalu fit untuk bermain secara konsisten menyusul cedera yang membelitnya sejak sebelum Piala Dunia. Ferdinand baru dua kali tampil, satu di Liga Champions menghadapi Glasgow Rangers dan satu lagi di Piala Liga saat meladeni Scunthorpe.
Alhasil, kehadiran Ferdinand pun mulai dirindukan. Keberadaan sosok bek 31 tahun itu diharapkan mampu membuat pertahanan MU kembali kokoh dan tidak mudah dibobol lawan.
Siapapun yang berharap Ferdinand segera bermain boleh bergembira karena manajer MU Sir Alex Ferguson menyiratkan bahwa ia akan mempertimbangkan memasang Ferdinand menghadapi Valencia di laga Liga Champions Grup C meski baru akan mengambil kata akhir di hari pertandingan.
"Keputusannya akan saya ambil besok (hari ini--red)," ungkap Ferguson dalam konferensi pers sebelum pertandingan seperti yang dilansir situs resmi MU.
"Dia sudah banyak latihan dan bermain dalam beberapa pertandingan reserves. Dia juga main melawan Rangers dan Scunthorpe, tapi dia baru saja absen lima bulan," tukas Fergie.
"Itulah mengapa saya tidak mengambil risiko memainkan dia melawan Bolton. Saya merasa dia masih bermasalah dengan fisiknya jadi saya memutuskan tetap memasang Nemanja Vidic dan Jonny Evans," kata manajer asal Skotlandia itu.
"Mereka berdua tampil amat baik bagi kami. Saya tidak pernah mengeluhkan level permainan mereka," tuntas Fergie.
Amsterdam - Lebih banyak mengkreasikan peluang, Ajax Amsterdam dianggap layak menang saat menjamu AC Milan. Namun Martin Jol ternyata sudah cukup puas dengan satu poin yang didapat anak didiknya.
Ajax tampil sedikit lebih dominan saat menjamu AC Milan di matchday kedua Liga Champions, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB. Pergerakan gesit Luis Suarez, Mounir El Hamdaouidan beberapa pemain muda tuan rumah berkali-kali merepotkan barisan belakang Rossoneri dan menghadirkan ancaman serius di gawang Christian Abbiati.
Tim pemilik empat gelar Liga Champions itu juga unggul lebih dulu saat laga masuk menit 23. Hanya kehebatan Zlatan Ibrahimovic sajalah yang kemudian memaksa Ajax kebobolan dan akhirnya harus puas dapat satu poin hasil bermain imbang 1-1.
"Saya memilih menang, tapi kami bisa puas dengan hasil imbang. Di babak pertama segalanya berjalan sangat baik buat kami, sesuatu yang hanya bisa Anda harapkan sebelum pertandingan," sahut Jol di situs resmi UEFA.
Satu yang dia sesalkan dari laga tersebut adalah lahirnya gol Milan terjadi saat Ajax cuma bermain dengan 10 orang. Itu terjadi lantaran Anita tengah menjalani perawatan di luar lapangan.
"Sangat disayangkan Anita harus keluar karena cedera. AC Milan menyamakan kedudukan saat kami dalam posisi hanya bermain dengan 10 orang."
"Untungnya Maarten Stekelenburg menghindarkan kami dari kekalahan di menit-menit akhir. Kini lebih sulit untuk bisa finis di posisi dua teratas, tapi di pertandingan selanjutnya menghadapi Auxerre kami akan bisa mencoba meraih yang terbaik. Itu akan menjadi pertandingan krusial buat kami. Setelah itu kita lihat apa yang mungkin terjadi," tuntas mantan bos Tottenham Hotspur itu.
Foto: Luis Suarez berebut bola dengan Gianluca Zambrotta (Getty Images).
London - Didier Deschamps harus mengakui bahwa Chelsea lebih berkelas dari skuadnya. Manajer Marseille ini pun yakin bahwa lawannya itu adalah favorit menjadi juara di musim ini.
Chelsea sempat mendapatkan perlawanan dari Marseille dalam laga di Stamford Bridge, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB. Namun 'Si Biru' akhirnya unggul 2-0 lewat gol John Terry dan Nicolas Anelka di babak pertama.
Deschamps pun mengakui skuadnya sudah memberikan perlawanan. "Kami mendominasi baik secara fisik dan tenis , tapi ada jurang besar dintara kedua klub ini," ungkapnya seperti dilansir Yahoo Sport.
"Chelsea sangat efektif di babak pertama dan kami sedikit kurang agresif. Meski kami melakukannya dengan baik di babak kedua, Anda bisa mengatakan bahwa mereka sulit mencetak gol ketiga," kata Deschamp.
Meski demikian, Deschamp mengakui bahwa mantan klubnya pantas menjadi favorit juara Liga Champions. "Chelsea tetap salah satu favorit menjadi juara Eropa. Mereka sangat solid dan efesien," ujarnya.
Auxerre - Meski menelan kekalahan kandang, pelatih AJ Auxerre, Jean Fernandez, puas dengan performa anak didiknya. Untuk sang lawan, dia menilai kalau Real Madrid baru menyandang status klub terbaik, tapi belum menjadi tim terbaik.
Menghadapi Real Madrid di Stade de l'Abbe-Deschamps, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Auxerre menelan kekalahan keduanya di Liga Champions musim ini. Lewat gol tunggal yang dilesakkan Angel di Maria, tuan rumah tumbang 0-1 di tangan klub raksasa Spanyol itu.
Meski gagal dapat poin di depan pendukung sendiri, pelatih Jean Fernandez masih menyimpan rasa puas atas performa yang dipertunjukkan anak didiknya. Alasannya adalah kemampuan Benoit Pedretti dkk untuk meredam permainan lawan dan meminimalisasi kesempatan yang dimiliki 'Si Putih'.
"Tim ini bermain dengan pengorganisasian yang baik di barisan pertahanan dan kami bisa bilang kalau kami tidak dibuat kesulitan, karena mereka tak punya banyak kesempatan (mencetak gol)," sahut Fernandez di AS.
Terkait sang lawan, pria asal Prancis itu belum melihat ada sesuatu yang spesial dari hasil kerja Jose Mourinho. Dengan nama besar, prestasi damn keuntungan yang dimiliki, Madrid sudah menjadi klub terbaik. Tapi tim yang dimiliki saat ini belum sampai pada tahap yang sama.
"Madrid adalah klub terbaik di dunia. (Tapi) Anda harus memberikan waktu pada Jose Mourinho untuk menjadikan Madrid tim terbaik di dunia. Sebenarnya saya berpikir kalau Madrid akan kesulitan untuk bersaing di Liga dan Liga Campions," tuntas Fernandez.
- Liga Champions Grup E
Roma Petik Kemenangan Perdana
Roma - AS Roma berhasil memetik kemenangan pertamanya di Liga Champions Grup E. Menjamu CFR Cluj, 'Serigala Ibukota' sukses mengemas tiga angka berkat keunggulan skor 2-1.
Dalam pertarungan yang digelar di Stadion Olimpico, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB itu, sepasang gol Roma dicetak Philipe Mexes dan Marco Borriello. Sedangkan balasan Cluj dicetak oleh Ionut Rada.
Kemenangan ini merupakan kemenangan perdana Roma karena di matchday 1, pasukan arahan Claudio Ranieri dibekap Bayern Muenchen 0-2. Alhasil, I Lupi merangkak ke peringkat dua dengan nilai tiga.
Jalannya pertandingan
Di awal pertandingan, Roma tampak bernafsu menguasai pertandingan, sementara Cluj tampil hati-hati. Namun di menit ketujuh, lewat sebuah serangan balik, sepakan Emmanuel Culio nyaris menjadi gol Cluj bila tidak menyamping.
Di menit ke-26, giliran Roma yang mengancam. Kali ini, sepakan Simone Perrotta sedikit dari luar kotak penalti gagal menemui sasaran karena melebar di kanan gawang Nuno Claro.
Setengah jam pertandingan berjalan, peluang terbaik dalam laga ini dicetak Cluj. Tendangan deras Lacina Traore berhasil menaklukkan kiper Bogdant Lobont, tapi si kulir bundar menabrak mistar, mental ke tanah dan tidak gol!
Di menit 38, Nuno Claro beraksi menyelamatkan gawang Cluj dengan sebuah lompatan ke kiri untuk menahan sepakan Francesco Totti. Bola muntah coba disambar Jeremy Menez, lagi-lagi Claro menepisnya keluar.
Semenit menjelang jeda, Totti nyaris saja menjebol gawang Cluj. Dari umpan matang yang dilepaskan Vucinic, Totti menendang! Claro dengan sigap melompat dan menepis si kulit bundar.
Cluj kembali dirundung sial dengan sebuah peluang di menit 52. Kembali Traore, kali ini dengan tendangan kaki kiri yang cukup kencang, mengancam, tapi bola kena tiang Lobont dan cuma menghasilkan tendangan gawang.
Roma akhirnya memecahkan kebuntuan saat laga berusia 69 menit. Dari tendangan sudut Totti, bola disambar oleh Mexes dengan sebuah tendangan menyusur tanah dan kali ini Claro tidak bisa berbuat banyak melihat gawangnya bobol.
Hanya berselang dua menit, Roma menggandakan keunggulannya jadi 2-0 berkat gol Marco Borriello. Dengan aksi individu yang memikat, Borriello menguasai sebuah umpan panjang, menendang dengan kaki kiri, dan gol. 2-0 buat Roma.
Cluj membuka asa untuk mengejar ketika di menit 76, Ionut Rada memperkecil skor jadi 1-2. Dari sebuah tendangan bebas, bola lambung disundul Rada di tiang jauh Roma dan gol!
Di sisa waktu yang ada, kedua tim terus mencoba mengais peluang, tapi tidak ada satu pun yang menghasilkan gol. Akhirnya, laga pun ditutup dengan keunggulan 2-1 untuk Roma.
Susunan pemain
Roma: Lobont; Cicinho (Cassetti 64), N. Burdisso, Mexes, Castellini; Menez (Adriano 46), De Rossi, Pizarro, Perrotta; Vucinic (Borriello 64) , Totti
Cluj: Claro; Panin, Alcantara, Cadu, Rada; Dica, Edimar (Kone 69), Kivuvu, Culio; Traore (Bjelanovic 82), Hora (De Zerbi 77)
Roma Petik Kemenangan Perdana
Roma - AS Roma berhasil memetik kemenangan pertamanya di Liga Champions Grup E. Menjamu CFR Cluj, 'Serigala Ibukota' sukses mengemas tiga angka berkat keunggulan skor 2-1.
Dalam pertarungan yang digelar di Stadion Olimpico, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB itu, sepasang gol Roma dicetak Philipe Mexes dan Marco Borriello. Sedangkan balasan Cluj dicetak oleh Ionut Rada.
Kemenangan ini merupakan kemenangan perdana Roma karena di matchday 1, pasukan arahan Claudio Ranieri dibekap Bayern Muenchen 0-2. Alhasil, I Lupi merangkak ke peringkat dua dengan nilai tiga.
Jalannya pertandingan
Di awal pertandingan, Roma tampak bernafsu menguasai pertandingan, sementara Cluj tampil hati-hati. Namun di menit ketujuh, lewat sebuah serangan balik, sepakan Emmanuel Culio nyaris menjadi gol Cluj bila tidak menyamping.
Di menit ke-26, giliran Roma yang mengancam. Kali ini, sepakan Simone Perrotta sedikit dari luar kotak penalti gagal menemui sasaran karena melebar di kanan gawang Nuno Claro.
Setengah jam pertandingan berjalan, peluang terbaik dalam laga ini dicetak Cluj. Tendangan deras Lacina Traore berhasil menaklukkan kiper Bogdant Lobont, tapi si kulir bundar menabrak mistar, mental ke tanah dan tidak gol!
Di menit 38, Nuno Claro beraksi menyelamatkan gawang Cluj dengan sebuah lompatan ke kiri untuk menahan sepakan Francesco Totti. Bola muntah coba disambar Jeremy Menez, lagi-lagi Claro menepisnya keluar.
Semenit menjelang jeda, Totti nyaris saja menjebol gawang Cluj. Dari umpan matang yang dilepaskan Vucinic, Totti menendang! Claro dengan sigap melompat dan menepis si kulit bundar.
Cluj kembali dirundung sial dengan sebuah peluang di menit 52. Kembali Traore, kali ini dengan tendangan kaki kiri yang cukup kencang, mengancam, tapi bola kena tiang Lobont dan cuma menghasilkan tendangan gawang.
Roma akhirnya memecahkan kebuntuan saat laga berusia 69 menit. Dari tendangan sudut Totti, bola disambar oleh Mexes dengan sebuah tendangan menyusur tanah dan kali ini Claro tidak bisa berbuat banyak melihat gawangnya bobol.
Hanya berselang dua menit, Roma menggandakan keunggulannya jadi 2-0 berkat gol Marco Borriello. Dengan aksi individu yang memikat, Borriello menguasai sebuah umpan panjang, menendang dengan kaki kiri, dan gol. 2-0 buat Roma.
Cluj membuka asa untuk mengejar ketika di menit 76, Ionut Rada memperkecil skor jadi 1-2. Dari sebuah tendangan bebas, bola lambung disundul Rada di tiang jauh Roma dan gol!
Di sisa waktu yang ada, kedua tim terus mencoba mengais peluang, tapi tidak ada satu pun yang menghasilkan gol. Akhirnya, laga pun ditutup dengan keunggulan 2-1 untuk Roma.
Susunan pemain
Roma: Lobont; Cicinho (Cassetti 64), N. Burdisso, Mexes, Castellini; Menez (Adriano 46), De Rossi, Pizarro, Perrotta; Vucinic (Borriello 64) , Totti
Cluj: Claro; Panin, Alcantara, Cadu, Rada; Dica, Edimar (Kone 69), Kivuvu, Culio; Traore (Bjelanovic 82), Hora (De Zerbi 77)
- Liga Champions Grup F Chelsea Taklukkan Marseille 2-0
London - Chelsea akhirnya menuntaskan laga kedua di Grup F dengan kemenangan 2-0 atas Marseille. Dua gol kemenangan The Blues dicetak oleh John Terry dan Nicolas Anelka.
Setelah menuai hasil kurang memuaskan di liga domestik, Chelsea mendapatkan hasil positif di Liga Champions. Skuad besutan Carlo Ancelotti memetik kemenangan keduanya di Grup F setelah mengatasi Marseille 2-0.
Dua gol kemenangan Chelsea dicetak oleh Terry dan Anelka dari titik penalti di babak pertama. Hasil tersebut juga membuat 'Si Biru' kini memimpin klasemen Grup F dengan enam poin sama dengan Spartak Moskow namun unggul dalam selisih gol.
Jalannya Pertandingan
Di awal pertandingan, Marseille lebih dulu memiliki peluang setelah Lucho mendapatkan bola setelah John Terry gagal menghalaunya. Tendangannya sempat mengenai Loic Remy dan bola melebar.
Namun Chelsea yang berhasil memimpin lebih dulu di menit ke-7. Berawal dari sebuah sepak pojok yang dilakukan oleh Gael Kakuta dan Terry yang tidak terjaga, tak membuang kesempatan itu guna menjadi gol.
Chelsea kembali menekan. Pada menit ke-13, Florent Malouda memiliki kesempatan setelah berhasil melewati lawannya namun tembakan kaki kanannya masih berada di atas mistar gawang.
Dua menit kemudian giliran Anelka memiliki peluang setelah mendapatkan umpan cantik dari Kakuta. Namun tembakan striker internasional Prancis ini mengarah langsung ke kiper Steve Mandanda.
Pada menit ke-25, Marseille punya kesempatan lewat Benoit Cheyrou yang mendapatkan bola di dekat kotak penalti. Meski demikian peluang itu gagal menjadi gol setelah tembakannya melayang.
Akan tetap Chelsea mendapatkan keuntungan setelah M'Bia melakukan kesalahan fatal dengan memegang bola crossing Essien di menit ke-26. Anelka yang menjadi eksekutor melakukan tugasnya dengan baik guna membuat Chelsea unggul 2-0.
Pada menit ke-40, Anelka kembali memiliki peluang untuk memperbesar kemenangan Chelsea. Namun kali ini tendangannya masih melebar dari sasaran dan skor 2-0 tersebut bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Chelsea kembali punya peluang emas. Namun peluang Alex masih mengenai tiang gawang. Begitu juga dengan dua peluang yang dimiliki oleh Essien tertahan tiang gawang Marseille.
Namun hingga wasit Frank De Bleeckere meniup peluit panjang skor bagi Chelsea tetap tak berubah 2-0. Kemenangan ini membuat Chelsea tetap tangguh bermain di Stamford Bridge dimana terakhir kalah di kandang 2003 di fase grup Liga Champions.
Susunan Pemain:
Chelsea: 1-Petr Cech; 2-Branislav Ivanovic, 33-Alex, 26-John Terry, 3-Ashley Cole; 12-John Obi Mikel (46-Josh McEachran 88), 5-Michael Essien, 18-Yuri Zhirkov (23-Daniel Sturridge 73); 44-Gael Kakuta (7-Ramires 62), 39-Nicolas Anelka, 15-Florent Malouda.
Olympique Marseille: 30-Steve Mandanda; 12-Charles Kabore, 21-Souleymane Diawara, 17-Stephane Mbia, 19-Gabriel Heinze; 8-Lucho Gonzalez, 6-Edouard Cisse, 7-Benoit Cheyrou (20-Andre Ayew 59); 11-Loic Remy, 10-Andre-Pierre Gignac (28-Mathieu Valbuena 59), 9-Brandao.
London - Chelsea akhirnya menuntaskan laga kedua di Grup F dengan kemenangan 2-0 atas Marseille. Dua gol kemenangan The Blues dicetak oleh John Terry dan Nicolas Anelka.
Setelah menuai hasil kurang memuaskan di liga domestik, Chelsea mendapatkan hasil positif di Liga Champions. Skuad besutan Carlo Ancelotti memetik kemenangan keduanya di Grup F setelah mengatasi Marseille 2-0.
Dua gol kemenangan Chelsea dicetak oleh Terry dan Anelka dari titik penalti di babak pertama. Hasil tersebut juga membuat 'Si Biru' kini memimpin klasemen Grup F dengan enam poin sama dengan Spartak Moskow namun unggul dalam selisih gol.
Jalannya Pertandingan
Di awal pertandingan, Marseille lebih dulu memiliki peluang setelah Lucho mendapatkan bola setelah John Terry gagal menghalaunya. Tendangannya sempat mengenai Loic Remy dan bola melebar.
Namun Chelsea yang berhasil memimpin lebih dulu di menit ke-7. Berawal dari sebuah sepak pojok yang dilakukan oleh Gael Kakuta dan Terry yang tidak terjaga, tak membuang kesempatan itu guna menjadi gol.
Chelsea kembali menekan. Pada menit ke-13, Florent Malouda memiliki kesempatan setelah berhasil melewati lawannya namun tembakan kaki kanannya masih berada di atas mistar gawang.
Dua menit kemudian giliran Anelka memiliki peluang setelah mendapatkan umpan cantik dari Kakuta. Namun tembakan striker internasional Prancis ini mengarah langsung ke kiper Steve Mandanda.
Pada menit ke-25, Marseille punya kesempatan lewat Benoit Cheyrou yang mendapatkan bola di dekat kotak penalti. Meski demikian peluang itu gagal menjadi gol setelah tembakannya melayang.
Akan tetap Chelsea mendapatkan keuntungan setelah M'Bia melakukan kesalahan fatal dengan memegang bola crossing Essien di menit ke-26. Anelka yang menjadi eksekutor melakukan tugasnya dengan baik guna membuat Chelsea unggul 2-0.
Pada menit ke-40, Anelka kembali memiliki peluang untuk memperbesar kemenangan Chelsea. Namun kali ini tendangannya masih melebar dari sasaran dan skor 2-0 tersebut bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Chelsea kembali punya peluang emas. Namun peluang Alex masih mengenai tiang gawang. Begitu juga dengan dua peluang yang dimiliki oleh Essien tertahan tiang gawang Marseille.
Namun hingga wasit Frank De Bleeckere meniup peluit panjang skor bagi Chelsea tetap tak berubah 2-0. Kemenangan ini membuat Chelsea tetap tangguh bermain di Stamford Bridge dimana terakhir kalah di kandang 2003 di fase grup Liga Champions.
Susunan Pemain:
Chelsea: 1-Petr Cech; 2-Branislav Ivanovic, 33-Alex, 26-John Terry, 3-Ashley Cole; 12-John Obi Mikel (46-Josh McEachran 88), 5-Michael Essien, 18-Yuri Zhirkov (23-Daniel Sturridge 73); 44-Gael Kakuta (7-Ramires 62), 39-Nicolas Anelka, 15-Florent Malouda.
Olympique Marseille: 30-Steve Mandanda; 12-Charles Kabore, 21-Souleymane Diawara, 17-Stephane Mbia, 19-Gabriel Heinze; 8-Lucho Gonzalez, 6-Edouard Cisse, 7-Benoit Cheyrou (20-Andre Ayew 59); 11-Loic Remy, 10-Andre-Pierre Gignac (28-Mathieu Valbuena 59), 9-Brandao.
- Liga Champions Grup G
Di Maria Beri Kemenangan untuk Madrid
Auxerre - Real Madrid meraih kemenangan tipis 1-0 kala melawat ke kandang Auxerre. Gol semata wayang Madrid diciptakan oleh Angel Di Maria.
Madrid beberapa kali mendapatkan peluang emas baik di babak pertama atau kedua, tapi tak ada satu pun yang berbuah menjadi gol. Auxerre sempat mencuri kesempatan beberapa kali, tapi hasilnya sama nihil.
El Real akhirnya lepas dari kebuntuan sepuluh menit menjelang akhir laga. Ucapan terima kasih patut disematkan skuad arahan Jose Mourinho itu kepada Di Maria yang masuk di menit 73 menggantikan Lassana Diarra.
Berkat hasil ini, Madrid memimpin klasemen Grup G dengan nilai 6 berkat dua kemenangan di dualaga--kemenangan sebelumnya diraih atas Ajax Amsterdam dengan skor 2-0. Sementara Auxerre berada di posisi empat dengan poin masih nol.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Abbe-Deschamps, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, tuan rumah Auxerre mendapatkan peluang lebih dulu ketika pertandingan berjalan empat menit.
Halauan Iker Casillas terhadap serbuan Dennis Oliech malah membuat bola meluncur melewati si penjaga gawang. Beruntung bagi Madrid, bola bergulir ke luar lapangan.
Madrid membalas enam menit kemudian. Lassana Diarra melepaskan sebuah tendangan keras dari jarak jauh, namun bola melenceng tipis di sebelah kanan gawang Auxerre.
Pada menit 15, giliran Gonzalo Higuain yang mendapatkan peluang emas. Sontekannya berhasil melewati kiper Olivier Sorin, namun bek Adama Coulibaly berhasil menyapunya tepat di garis gawang.
Diarra kembali mendapatkan peluang sepuluh menit sebelum babak pertama usai. Tapi tendangannya dari jarak sekitar 16 meter masih melambung di atas gawang.
Auxerre menjadi tim pertama di babak kedua yang meraih peluang emas. Pada menit 61, Ireneusz Jelen melepaskan sontekan, usai menerima bola dari Benoit Pedretti, namun masih melebar tipis di sisi gawang Madrid.
Tujuh menit berselang, Cristiano Ronaldo melepaskan tendangan lob dari luar kotak penalti, tapi Sorin berhasil menepisnya.
Ronaldo kembali mendapatkan peluang emas semenit kemudian, tapi sundulannya menyusul sebuah sepak pojok masih melambung di atas gawang Auxerre.
Gol yang ditunggu-tunggu oleh Madrid akhirnya baru muncul di babak kedua, tepatnya pada menit 80. Di Maria, yang masuk menggantikan Diarra di menit 73, menjadi pendulangnya.
Gelandang asal Argentina itu sukses menerima umpan lambung dari sisi kanan, menahannya dengan dada, lalu melepaskan tendangan voli ke pojok kanan gawang sebelah kanan dari Auxerre.
Gol Di Maria akhirnya menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan ini. Madrid pun berhak mendapatkan tiga poin dan kini memimpin klasemen sementara.
Susunan Pemain
Auxerre: Olivier Sorin, Stephane Grichting, Adame Coulibaly, Dariusz Dudka, Cedric Hengbart, Delvin Ndinga, Benoit Pedretti, Dennis Oliech, Kamel Chafni (Julien Quercia 88), Steven Langil (Alain Traore 78), Roy Contout (Iraniousz Jelen 45).
Real Madrid: Iker Casillas, Sergio Ramos, Pepe, Alvaro Arbeloa, Marcelo, Lassana Diarra (Angel Di Maria 73), Sami Khedira, Xabi Alonso, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema (Mesut Oezil 58), Gonzalo Higuain (Mahamadou Diarra 86).
Di Maria Beri Kemenangan untuk Madrid
Auxerre - Real Madrid meraih kemenangan tipis 1-0 kala melawat ke kandang Auxerre. Gol semata wayang Madrid diciptakan oleh Angel Di Maria.
Madrid beberapa kali mendapatkan peluang emas baik di babak pertama atau kedua, tapi tak ada satu pun yang berbuah menjadi gol. Auxerre sempat mencuri kesempatan beberapa kali, tapi hasilnya sama nihil.
El Real akhirnya lepas dari kebuntuan sepuluh menit menjelang akhir laga. Ucapan terima kasih patut disematkan skuad arahan Jose Mourinho itu kepada Di Maria yang masuk di menit 73 menggantikan Lassana Diarra.
Berkat hasil ini, Madrid memimpin klasemen Grup G dengan nilai 6 berkat dua kemenangan di dualaga--kemenangan sebelumnya diraih atas Ajax Amsterdam dengan skor 2-0. Sementara Auxerre berada di posisi empat dengan poin masih nol.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Abbe-Deschamps, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, tuan rumah Auxerre mendapatkan peluang lebih dulu ketika pertandingan berjalan empat menit.
Halauan Iker Casillas terhadap serbuan Dennis Oliech malah membuat bola meluncur melewati si penjaga gawang. Beruntung bagi Madrid, bola bergulir ke luar lapangan.
Madrid membalas enam menit kemudian. Lassana Diarra melepaskan sebuah tendangan keras dari jarak jauh, namun bola melenceng tipis di sebelah kanan gawang Auxerre.
Pada menit 15, giliran Gonzalo Higuain yang mendapatkan peluang emas. Sontekannya berhasil melewati kiper Olivier Sorin, namun bek Adama Coulibaly berhasil menyapunya tepat di garis gawang.
Diarra kembali mendapatkan peluang sepuluh menit sebelum babak pertama usai. Tapi tendangannya dari jarak sekitar 16 meter masih melambung di atas gawang.
Auxerre menjadi tim pertama di babak kedua yang meraih peluang emas. Pada menit 61, Ireneusz Jelen melepaskan sontekan, usai menerima bola dari Benoit Pedretti, namun masih melebar tipis di sisi gawang Madrid.
Tujuh menit berselang, Cristiano Ronaldo melepaskan tendangan lob dari luar kotak penalti, tapi Sorin berhasil menepisnya.
Ronaldo kembali mendapatkan peluang emas semenit kemudian, tapi sundulannya menyusul sebuah sepak pojok masih melambung di atas gawang Auxerre.
Gol yang ditunggu-tunggu oleh Madrid akhirnya baru muncul di babak kedua, tepatnya pada menit 80. Di Maria, yang masuk menggantikan Diarra di menit 73, menjadi pendulangnya.
Gelandang asal Argentina itu sukses menerima umpan lambung dari sisi kanan, menahannya dengan dada, lalu melepaskan tendangan voli ke pojok kanan gawang sebelah kanan dari Auxerre.
Gol Di Maria akhirnya menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan ini. Madrid pun berhak mendapatkan tiga poin dan kini memimpin klasemen sementara.
Susunan Pemain
Auxerre: Olivier Sorin, Stephane Grichting, Adame Coulibaly, Dariusz Dudka, Cedric Hengbart, Delvin Ndinga, Benoit Pedretti, Dennis Oliech, Kamel Chafni (Julien Quercia 88), Steven Langil (Alain Traore 78), Roy Contout (Iraniousz Jelen 45).
Real Madrid: Iker Casillas, Sergio Ramos, Pepe, Alvaro Arbeloa, Marcelo, Lassana Diarra (Angel Di Maria 73), Sami Khedira, Xabi Alonso, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema (Mesut Oezil 58), Gonzalo Higuain (Mahamadou Diarra 86).
- Liga Champions Grup E
Dwi Gol Schweinsteiger Menangkan Bayern
Basel - Bayern Muenchen sukses memetik kemenangan 2-1 atas FC Basel di matchday 2 Liga Champions Grup E. Dua gol penentu kemenangan Die Roten dilesakkan oleh Bastian Schweinsteiger.
Bermain di Stadion St Jakob Park, Basel, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Bayern tertinggal 0-1 ketika gawangnya dibobol Alexander Frei di babak pertama. FC Hollywood membalasnya berkat gol penalti Schweinsteiger.
Di penghujung babak kedua, tepatnya di menit 89, Bayern akhirnya memetik kemenangan berkat gol yang lagi-lagi dicetak oleh Schweinsteiger.
Dengan hasil ini, Bayern pun bercokol sebagai pucuk pimpinan klasemen Grup E dengan nilai enam dari dua laga. Posisi kedua ditempati Roma yang di tempat lain memukul CFR Cluj 2-1 dan punya nilai tiga.
Jalannya pertandingan
Baru sepuluh menit pertandingan berjalan, Bayern sudah mengancam. Sebuah tendangan spekulasi yang dilepas Toni Kroos memaksa kiper Basel, Franco Costanzo, mentip bola ke luar lapangan.
Namun justru Basel yang sukses membuka rekening gol di pertandingan ini, tepatnya di menit 18. Memanfaatkan umpan Marco Streller, tendangan Frei dari dalam kotak penalti merobek gawang Hans Joerg Butt.
Kroos! Gelandang yang ditempatkan di sisi kiri lapangan Bayern itu kembali memetik peluang di menit 32. Kali ini, tendangan terarah Kroos masih bisa dijinakkan Costanzo dengan baik.
Tujuh menit berselang, gilirang Butt yang beraksi menyelamatkan gawangnya. Tepat di sekitar kotak penalti, Xherdan Shaqiri melepas tembakan dan Butt beraksi menepisnya.
Costanzo berperang besar menyelamatkan gawang Basel di menit 42. Sebuah tendangan spekulasi Mark van Bommel bisa ditahannya, bola rebound disambar Miroslav Klose, kembali ia selamatkan. Namun aksi Klose tak dihitung karena sudah off-side.
Lima menit babak kedua berjalan, Shaqiri kembali mengetes kemampuan Butt. Sedikit di luar kotak penalti Bayern, sepakan deras pemain timnas Swiss itu masih bisa ditepis Butt.
Menit 55, Bayern memperoleh hadiah penalti usai Thomas Mueller dijatuhkan oleh Benjamin Huggel di kotak terlarang. Schweinsteiger yang jadi eksekutor melakukan tugasnya dengan sempurna dan skor pun jadi 1-1.
Setelah gol itu, kedua tim masih terus bertukar serangan. Tapi, kebanyakan serangan yang dibangun keduanya masih melenceng dari gawang lawan sehingga gol pun gagal tercipta.
Baru di menit 89, Bayern mencetak gol kemenangan. Sebuah tendangan bebas yang dilakukan Holger Badstuber dibelokkan arahnya dengan kaki kanan oleh Schweini dan gol! Skor 2-1 buat Bayern bertahan hingga usai laga.
Susunan pemain
Basel: Costanzo; Inkoom, Ferati, Abraham, Safari; Shaqiri (Chipperfield 80), Huggel (Cabral 87), Yapi Yapo (Almerares 90), Stocker; Frei, Streller
Bayern: Butt; Lahm, Badstuber, Van Buyten, Pranjic; Mueller, Schweinsteiger, Van Bommel, Kroos (Olic 56); Klose (Tymoschuk 77), Hamit Altintop (Gomez 46)
Dwi Gol Schweinsteiger Menangkan Bayern
Basel - Bayern Muenchen sukses memetik kemenangan 2-1 atas FC Basel di matchday 2 Liga Champions Grup E. Dua gol penentu kemenangan Die Roten dilesakkan oleh Bastian Schweinsteiger.
Bermain di Stadion St Jakob Park, Basel, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Bayern tertinggal 0-1 ketika gawangnya dibobol Alexander Frei di babak pertama. FC Hollywood membalasnya berkat gol penalti Schweinsteiger.
Di penghujung babak kedua, tepatnya di menit 89, Bayern akhirnya memetik kemenangan berkat gol yang lagi-lagi dicetak oleh Schweinsteiger.
Dengan hasil ini, Bayern pun bercokol sebagai pucuk pimpinan klasemen Grup E dengan nilai enam dari dua laga. Posisi kedua ditempati Roma yang di tempat lain memukul CFR Cluj 2-1 dan punya nilai tiga.
Jalannya pertandingan
Baru sepuluh menit pertandingan berjalan, Bayern sudah mengancam. Sebuah tendangan spekulasi yang dilepas Toni Kroos memaksa kiper Basel, Franco Costanzo, mentip bola ke luar lapangan.
Namun justru Basel yang sukses membuka rekening gol di pertandingan ini, tepatnya di menit 18. Memanfaatkan umpan Marco Streller, tendangan Frei dari dalam kotak penalti merobek gawang Hans Joerg Butt.
Kroos! Gelandang yang ditempatkan di sisi kiri lapangan Bayern itu kembali memetik peluang di menit 32. Kali ini, tendangan terarah Kroos masih bisa dijinakkan Costanzo dengan baik.
Tujuh menit berselang, gilirang Butt yang beraksi menyelamatkan gawangnya. Tepat di sekitar kotak penalti, Xherdan Shaqiri melepas tembakan dan Butt beraksi menepisnya.
Costanzo berperang besar menyelamatkan gawang Basel di menit 42. Sebuah tendangan spekulasi Mark van Bommel bisa ditahannya, bola rebound disambar Miroslav Klose, kembali ia selamatkan. Namun aksi Klose tak dihitung karena sudah off-side.
Lima menit babak kedua berjalan, Shaqiri kembali mengetes kemampuan Butt. Sedikit di luar kotak penalti Bayern, sepakan deras pemain timnas Swiss itu masih bisa ditepis Butt.
Menit 55, Bayern memperoleh hadiah penalti usai Thomas Mueller dijatuhkan oleh Benjamin Huggel di kotak terlarang. Schweinsteiger yang jadi eksekutor melakukan tugasnya dengan sempurna dan skor pun jadi 1-1.
Setelah gol itu, kedua tim masih terus bertukar serangan. Tapi, kebanyakan serangan yang dibangun keduanya masih melenceng dari gawang lawan sehingga gol pun gagal tercipta.
Baru di menit 89, Bayern mencetak gol kemenangan. Sebuah tendangan bebas yang dilakukan Holger Badstuber dibelokkan arahnya dengan kaki kanan oleh Schweini dan gol! Skor 2-1 buat Bayern bertahan hingga usai laga.
Susunan pemain
Basel: Costanzo; Inkoom, Ferati, Abraham, Safari; Shaqiri (Chipperfield 80), Huggel (Cabral 87), Yapi Yapo (Almerares 90), Stocker; Frei, Streller
Bayern: Butt; Lahm, Badstuber, Van Buyten, Pranjic; Mueller, Schweinsteiger, Van Bommel, Kroos (Olic 56); Klose (Tymoschuk 77), Hamit Altintop (Gomez 46)
- Liga Champions Grup H
Arsenal Tekuk 10 Pemain Partizan
Beograd - Arsenal menjaga posisinya di pucuk klasemen Grup H berkat kemenangan tandang atas Partizan Belgrade di matchday II Liga Champions. Menghadapi tuan rumah yang bermain minus satu pemain sejak pertengahan babak kedua, Arsenal menang 3-1.
Melawat ke FK Partizan Stadium, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Arsenal menghadapi perlawanan sengit dari tuan rumah. Namun, Andrei Arshavin berhasil membawa tim tamu unggul lebih dulu.
Partizan berhasil menyamakan skor sebelum turun minum berkat gol penalti dari pemain andalannya, Cordova Cleo, pada menit 33.
Kedua kubu lantas saling serang dan membuat kiper di kedua kesebelasan acap harus berjibaku menyelamatkan gawangnya masing-masing.
Partizan harus bermain dengan sepuluh pemain usai Marko Jovanovic dikartu merah pada menit 56. Setelah itu Arshavin juga berkesempatan bikin gol lagi dari titik putih tapi gagal.
Barulah pada menit 71 Arsenal berhasil kembali unggul lewat Marouane Chamakh, disusul kemudian gol dari Sebastien Squilacci di menit ke-82.
Partizan kembali mendapat penalti pada menit 84, tapi Lukas Fabianski sukses membuktikan ketangguhannya dengan melakukan penyelamatan gemilang.
Hasil itu membuat Arsenal tetap kokoh di pucuk klasemen Grup H dengan poin enam, hasil dari dua partai. Raihan angka itu disamai oleh Shakhtar Donetsk yang menang 3-0 saat dijamu Braga --Shakhtar hanya kalah selisih gol. Kemenangan tandang Shakhtar itu sendiri lahir dari sepasang gol Luiz Adriano dan Costa.
Jalannya Pertandingan
Cordova Cleo menunjukkan kalau dirinya adalah pemain depan Partizan yang harus diwaspadai Arsenal selama 2x45 menit partai ini usai mendapat celah untuk melepaskan tembakan di menit ke-5. Namun, bola masih bisa dijinakkan Lukasz Fabianski dengan mudah.
Cleo kembali menggebrak pada menit delapan. Ia mampu mengacaukan pertahanan Arsenal dan merangsek masuk ke area penalti dan coba mengirim bola kepada Nemanja Tomic kendati Denilson berhasil memotong.
Semenit kemudian gawang Arsenal kembali dalam ancaman. Sundulan lemah Sebastien Squillaci ke arah Fabianski nyaris dimanfaatkan Boya yang sudah menghambur ke arah kiper Arsenal itu. Untung buat Arsenal, Fabianski sigap berjibaku mengamankan gawang.
Terus dalam tekanan, Arsenal malah berhasil mencuri gol pada menit 15. Mendapat bola tak jauh dari garis tengah, Andrei Arshavin menggiring bola dan kemudian bekerja sama satu-dua dengan Jack Wilshere sebelum mengirim bola ke dalam gawang Partizan.
Kombinasi yang sama nyaris membuahkan gol lagi di menit ke-23. Kali ini Wilshere memberikan umpan sontekan ke arah Arshavin yang sedang berlari ke arah gawang lawan. Tinggal berhadapan dengan kiper Vladimir Stojkovic, tendangan Arshavin masih bisa dihalau si penjaga gawang.
Arsenal makin leluasa menekan dan hasilnya beberapa menit berselang kiper Stojkovic sekali lagi harus berjibaku dan menyelamatkan gawangnya saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Tomas Rosicky pada menit 25.
Dari serangan balik dua menit setelah itu, Arshavin melepaskan tendangan melewati hadangan kiper Stojkovic yang berusaha memangkas jarak. Bola lantas mengarah ke gawang walau Marko Jovanovic berhasil mengejar dan menendangnya menjauhi gawang.
Wasit menunjuk titik putih di area gawang Arsenal pada menit 32! Coba menghalau bola, tangan Denilson mengenai si kulit bundar. Cleo tampil jadi eksekutor dan menaklukkan Fabianski. 1-1.
Partizan harus bermain minus satu pemain usai Jovanovic menjatuhkan Marouane Chamakh di kotak terlarang. Chamakh punya peluang besar bikin gol usai menerima umpan terobosan Arshavin sehingga saat ia dijatuhkan, wasit pun langsung menunjuk titik putih dan mengartu merah si pemain Partizan.
Arshavin maju menjadi eksekutor untuk membuat Arsenal kembali unggul. Ia menyepak tapi sepakannya dapat dibaca Stojkovic dan skor pun belum berubah sampai dengan menit 56.
Sekali lagi kiper Stojkovic memperlihatkan ketangguhannya di bawah gawang Partizan dengan mengamankan sepakan Arshavin yang sempat mengenai kaki pemain belakangnya sendiri.
Tak lama berselang, gawang Stojkovic akhirnya jebol lagi. Dari umpan silang Rosicky, Chamakh memenangi duel udara untuk menanduk bola. Stojkovic sempat menepis bola yang akhirnya mengenai mistar tapi tetap meluncur masuk.
Squilacci menambah keunggulan Arsenal! Dari sepak pojok, Samir Nasri melayangkan bola ke muka gawang untuk ditanduk Squilacci dengan delapan menit tersisa.
Hanya sesaat usai gol tersebut, wasit menunjuk titik putih lagi menyusul pelanggaran dari Kieran Gibbs. Kali ini Fabianski berhasil menyelamatkan gawang usai menebak arah sepakan Cleo dengan tepat.
Susunan Pemain:
Partizan Belgrade: 88-Vladimir Stojkovic, 3-Ivan Stevanovic, 13-Marko Jovanovic, 20-Mladen Krstajic, 18-Aleksandar Lazevski; 7-Nemanja Tomic (Stefan Savic '59), 8-Radosav Petrovic (Lola '69), 4-Medo, 22-Sasa Ilic; 11-Pierre Boya (Ivica Iliev '83), 9-Cleo.
Arsenal: 21-Lukasz Fabianski; 3-Bacary Sagna, 20-Johan Djourou, 18-Sebastien Squillaci, 28-Kieran Gibbs; 7-Tomas Rosicky, 17-Alex Song, 15-Denilson, 23-Andrei Arshavin (Gael Clichy '83); 19-Jack Wilshere (Samir Nasri '74), 29-Marouane Chamakh (Carlos Vela '75).
Arsenal Tekuk 10 Pemain Partizan
Beograd - Arsenal menjaga posisinya di pucuk klasemen Grup H berkat kemenangan tandang atas Partizan Belgrade di matchday II Liga Champions. Menghadapi tuan rumah yang bermain minus satu pemain sejak pertengahan babak kedua, Arsenal menang 3-1.
Melawat ke FK Partizan Stadium, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Arsenal menghadapi perlawanan sengit dari tuan rumah. Namun, Andrei Arshavin berhasil membawa tim tamu unggul lebih dulu.
Partizan berhasil menyamakan skor sebelum turun minum berkat gol penalti dari pemain andalannya, Cordova Cleo, pada menit 33.
Kedua kubu lantas saling serang dan membuat kiper di kedua kesebelasan acap harus berjibaku menyelamatkan gawangnya masing-masing.
Partizan harus bermain dengan sepuluh pemain usai Marko Jovanovic dikartu merah pada menit 56. Setelah itu Arshavin juga berkesempatan bikin gol lagi dari titik putih tapi gagal.
Barulah pada menit 71 Arsenal berhasil kembali unggul lewat Marouane Chamakh, disusul kemudian gol dari Sebastien Squilacci di menit ke-82.
Partizan kembali mendapat penalti pada menit 84, tapi Lukas Fabianski sukses membuktikan ketangguhannya dengan melakukan penyelamatan gemilang.
Hasil itu membuat Arsenal tetap kokoh di pucuk klasemen Grup H dengan poin enam, hasil dari dua partai. Raihan angka itu disamai oleh Shakhtar Donetsk yang menang 3-0 saat dijamu Braga --Shakhtar hanya kalah selisih gol. Kemenangan tandang Shakhtar itu sendiri lahir dari sepasang gol Luiz Adriano dan Costa.
Jalannya Pertandingan
Cordova Cleo menunjukkan kalau dirinya adalah pemain depan Partizan yang harus diwaspadai Arsenal selama 2x45 menit partai ini usai mendapat celah untuk melepaskan tembakan di menit ke-5. Namun, bola masih bisa dijinakkan Lukasz Fabianski dengan mudah.
Cleo kembali menggebrak pada menit delapan. Ia mampu mengacaukan pertahanan Arsenal dan merangsek masuk ke area penalti dan coba mengirim bola kepada Nemanja Tomic kendati Denilson berhasil memotong.
Semenit kemudian gawang Arsenal kembali dalam ancaman. Sundulan lemah Sebastien Squillaci ke arah Fabianski nyaris dimanfaatkan Boya yang sudah menghambur ke arah kiper Arsenal itu. Untung buat Arsenal, Fabianski sigap berjibaku mengamankan gawang.
Terus dalam tekanan, Arsenal malah berhasil mencuri gol pada menit 15. Mendapat bola tak jauh dari garis tengah, Andrei Arshavin menggiring bola dan kemudian bekerja sama satu-dua dengan Jack Wilshere sebelum mengirim bola ke dalam gawang Partizan.
Kombinasi yang sama nyaris membuahkan gol lagi di menit ke-23. Kali ini Wilshere memberikan umpan sontekan ke arah Arshavin yang sedang berlari ke arah gawang lawan. Tinggal berhadapan dengan kiper Vladimir Stojkovic, tendangan Arshavin masih bisa dihalau si penjaga gawang.
Arsenal makin leluasa menekan dan hasilnya beberapa menit berselang kiper Stojkovic sekali lagi harus berjibaku dan menyelamatkan gawangnya saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Tomas Rosicky pada menit 25.
Dari serangan balik dua menit setelah itu, Arshavin melepaskan tendangan melewati hadangan kiper Stojkovic yang berusaha memangkas jarak. Bola lantas mengarah ke gawang walau Marko Jovanovic berhasil mengejar dan menendangnya menjauhi gawang.
Wasit menunjuk titik putih di area gawang Arsenal pada menit 32! Coba menghalau bola, tangan Denilson mengenai si kulit bundar. Cleo tampil jadi eksekutor dan menaklukkan Fabianski. 1-1.
Partizan harus bermain minus satu pemain usai Jovanovic menjatuhkan Marouane Chamakh di kotak terlarang. Chamakh punya peluang besar bikin gol usai menerima umpan terobosan Arshavin sehingga saat ia dijatuhkan, wasit pun langsung menunjuk titik putih dan mengartu merah si pemain Partizan.
Arshavin maju menjadi eksekutor untuk membuat Arsenal kembali unggul. Ia menyepak tapi sepakannya dapat dibaca Stojkovic dan skor pun belum berubah sampai dengan menit 56.
Sekali lagi kiper Stojkovic memperlihatkan ketangguhannya di bawah gawang Partizan dengan mengamankan sepakan Arshavin yang sempat mengenai kaki pemain belakangnya sendiri.
Tak lama berselang, gawang Stojkovic akhirnya jebol lagi. Dari umpan silang Rosicky, Chamakh memenangi duel udara untuk menanduk bola. Stojkovic sempat menepis bola yang akhirnya mengenai mistar tapi tetap meluncur masuk.
Squilacci menambah keunggulan Arsenal! Dari sepak pojok, Samir Nasri melayangkan bola ke muka gawang untuk ditanduk Squilacci dengan delapan menit tersisa.
Hanya sesaat usai gol tersebut, wasit menunjuk titik putih lagi menyusul pelanggaran dari Kieran Gibbs. Kali ini Fabianski berhasil menyelamatkan gawang usai menebak arah sepakan Cleo dengan tepat.
Susunan Pemain:
Partizan Belgrade: 88-Vladimir Stojkovic, 3-Ivan Stevanovic, 13-Marko Jovanovic, 20-Mladen Krstajic, 18-Aleksandar Lazevski; 7-Nemanja Tomic (Stefan Savic '59), 8-Radosav Petrovic (Lola '69), 4-Medo, 22-Sasa Ilic; 11-Pierre Boya (Ivica Iliev '83), 9-Cleo.
Arsenal: 21-Lukasz Fabianski; 3-Bacary Sagna, 20-Johan Djourou, 18-Sebastien Squillaci, 28-Kieran Gibbs; 7-Tomas Rosicky, 17-Alex Song, 15-Denilson, 23-Andrei Arshavin (Gael Clichy '83); 19-Jack Wilshere (Samir Nasri '74), 29-Marouane Chamakh (Carlos Vela '75).
- Liga Champions Grup G
Milan Bawa Satu Poin dari Ajax
Amsterdam - AC Milan membawa pulang satu angka dari lawatannya ke Ajax Amsterdam. Bermain di Amsterdam Arena, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, kedua tim bermain sama kuat 1-1.
Bermain tanpa Ronaldinho, yang diistirahatkan oleh Masimilliano Allegri, Milan lebih dulu tertinggal oleh gol yang dilesakkan Mounir El Hamdaoui di menit 23. Sebelum turun minum, tepatnya menit 37, Rossoneri menyamakan kedudukan lewat Zlatan Ibrahimovic.
Tambahan satu poin membuat Milan sementara duduk di posisi dua klasemen dengan empat poin dikumpulkan. Diavolo Rosso tertinggal dua angka atas Real Madrid, yang pada laga lain menang 1-0 dalam lawatan ke Auxerre.
Sementara Ajax tertahan di posisi tiga klasemen. Setelah atas Los Merengues di matchday pertama lalu, skuad besutan Martin Jol baru mengumpulkan satu poin.
Jalannya pertandingan
Milan sedikit dalam tekanan di awal-awal babak pertama. Tembakan ke arah gawang pertama menjadi milik tuan rumah melalui Luis Suarez, yang tak menghasilkan apapun karena sepakannya melayang tinggi di atas mistar.
Tim tamu mendapat kesempatan pertamanya membuat gol di menit 14 melalui Robinho. Mendapat umpan saat menusuk di sisi kiri, sepakan pesepakbola Brasil itu masih bisa ditepis kiper Maarten Stekelenburg dan gagal di-rebound Ibra yang datang sedikit terlambat.
Pertandingan memasuki menit 23 saat publik tuan rumah bersorak girang menyusul bobolnya gawang Milan. Gol ini lahir berkat skill individu yang menawan dari Luis Suarez saat memperdaya Alesandro Nesta di pinggir kotak penalti. Bola yang dia oper ke El Hamdaoui bisa diceploskan ke dalam gawang meski dapat kawalan dari banyak pemain Rossoneri.
Kembali lewat Robinho, Milan berkesempatan mencetak gol. Namun pesepakbola yang diboyong dari Manchester City itu tak mampu menjebol gawang tuan rumah saat dalam posisi satu lawan satu dengan kiper Stekelenburg. Bola pelan yang diarahkannya ke sisi kanan terlalu melebar.
Milan akhirnya bisa menyamakan kedudukan di menit 37 lewat sebuah serangan balik yang dikreasikan Clarence Seedorf. Menusuk dari sisi kanan dan mendahului barisan pertahanan Ajax saat menerima umpan panjang dari tengah lapangan, gelandang Belanda itu mengirim bola pada Ibra, yang dengan sempurna mengontrolnya menggunakan dana dan menceploskan ke dalam gawang dari jarak dekat.
Di awal babak kedua Milan tampil percaya diri dan mendominasi penguasaan bola dengan memperagakan umpan-umpan pendek dan cepat. Namun justru pertahanan mereka yang lebih dulu dapat ancaman lewat Suarez.
Striker asal Uruguay tersebut kembali membuat Milanisti was-was saat dia menari-nari di dalam kotak penalti memperdaya beberapa bek lawan. Kembali upayanya tersebut tak membuahkan gol karena pemain Milan yang berkumpul di muka gawang bisa menghalaunya.
Di sisi lain Milan juga punya peluang menambah golnya. Setelah tembakan melengkung Robinho masih meleset dari sasaran, upaya serupa yang dilakukan Ibra tak membuahkan hasil karena bola mengarah tepat ke Stekelenburg.
Enam menit sebelum bubaran, Milan berpeluang menambah gol saat Ibra berhasil mencuri bola dan menusuk ke dalam kotak penalti dari sisi kiri. Berhasil melepas umpan pada Boateng di tiang jauh, sepakan gelandang pinjaman dari Genoa itu dari sudut sempit berhasil diselamatkan dengan gemilang oleh Stekelenburg.
Susunan Pemain
Ajax Amsterdam: Maarten Stekelenburg, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, Vurnon Anita (Miralem Sulejmani '39), Gregory Van Der Wiel, Siem De Jong, Demy De Zeeuw (Rasmus Lindgren '80), Eyong Enoh, Urby Emanuelson, Mounir El Hamdaoui, Luis Suárez
AC Milan: Christian Abbiati, Thiago Silva, Alessandro Nesta, Andrea Pirlo, Luca Antonini, Gianluca Zambrotta, Clarence Seedorf (Ignazio Abate '85), Gennaro Gattuso, Mathieu Flamini (Kevin-Prince Boateng '52), Zlatan Ibrahimovic, Robinho (Filippo Inzaghi '86)
Milan Bawa Satu Poin dari Ajax
Amsterdam - AC Milan membawa pulang satu angka dari lawatannya ke Ajax Amsterdam. Bermain di Amsterdam Arena, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, kedua tim bermain sama kuat 1-1.
Bermain tanpa Ronaldinho, yang diistirahatkan oleh Masimilliano Allegri, Milan lebih dulu tertinggal oleh gol yang dilesakkan Mounir El Hamdaoui di menit 23. Sebelum turun minum, tepatnya menit 37, Rossoneri menyamakan kedudukan lewat Zlatan Ibrahimovic.
Tambahan satu poin membuat Milan sementara duduk di posisi dua klasemen dengan empat poin dikumpulkan. Diavolo Rosso tertinggal dua angka atas Real Madrid, yang pada laga lain menang 1-0 dalam lawatan ke Auxerre.
Sementara Ajax tertahan di posisi tiga klasemen. Setelah atas Los Merengues di matchday pertama lalu, skuad besutan Martin Jol baru mengumpulkan satu poin.
Jalannya pertandingan
Milan sedikit dalam tekanan di awal-awal babak pertama. Tembakan ke arah gawang pertama menjadi milik tuan rumah melalui Luis Suarez, yang tak menghasilkan apapun karena sepakannya melayang tinggi di atas mistar.
Tim tamu mendapat kesempatan pertamanya membuat gol di menit 14 melalui Robinho. Mendapat umpan saat menusuk di sisi kiri, sepakan pesepakbola Brasil itu masih bisa ditepis kiper Maarten Stekelenburg dan gagal di-rebound Ibra yang datang sedikit terlambat.
Pertandingan memasuki menit 23 saat publik tuan rumah bersorak girang menyusul bobolnya gawang Milan. Gol ini lahir berkat skill individu yang menawan dari Luis Suarez saat memperdaya Alesandro Nesta di pinggir kotak penalti. Bola yang dia oper ke El Hamdaoui bisa diceploskan ke dalam gawang meski dapat kawalan dari banyak pemain Rossoneri.
Kembali lewat Robinho, Milan berkesempatan mencetak gol. Namun pesepakbola yang diboyong dari Manchester City itu tak mampu menjebol gawang tuan rumah saat dalam posisi satu lawan satu dengan kiper Stekelenburg. Bola pelan yang diarahkannya ke sisi kanan terlalu melebar.
Milan akhirnya bisa menyamakan kedudukan di menit 37 lewat sebuah serangan balik yang dikreasikan Clarence Seedorf. Menusuk dari sisi kanan dan mendahului barisan pertahanan Ajax saat menerima umpan panjang dari tengah lapangan, gelandang Belanda itu mengirim bola pada Ibra, yang dengan sempurna mengontrolnya menggunakan dana dan menceploskan ke dalam gawang dari jarak dekat.
Di awal babak kedua Milan tampil percaya diri dan mendominasi penguasaan bola dengan memperagakan umpan-umpan pendek dan cepat. Namun justru pertahanan mereka yang lebih dulu dapat ancaman lewat Suarez.
Striker asal Uruguay tersebut kembali membuat Milanisti was-was saat dia menari-nari di dalam kotak penalti memperdaya beberapa bek lawan. Kembali upayanya tersebut tak membuahkan gol karena pemain Milan yang berkumpul di muka gawang bisa menghalaunya.
Di sisi lain Milan juga punya peluang menambah golnya. Setelah tembakan melengkung Robinho masih meleset dari sasaran, upaya serupa yang dilakukan Ibra tak membuahkan hasil karena bola mengarah tepat ke Stekelenburg.
Enam menit sebelum bubaran, Milan berpeluang menambah gol saat Ibra berhasil mencuri bola dan menusuk ke dalam kotak penalti dari sisi kiri. Berhasil melepas umpan pada Boateng di tiang jauh, sepakan gelandang pinjaman dari Genoa itu dari sudut sempit berhasil diselamatkan dengan gemilang oleh Stekelenburg.
Susunan Pemain
Ajax Amsterdam: Maarten Stekelenburg, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, Vurnon Anita (Miralem Sulejmani '39), Gregory Van Der Wiel, Siem De Jong, Demy De Zeeuw (Rasmus Lindgren '80), Eyong Enoh, Urby Emanuelson, Mounir El Hamdaoui, Luis Suárez
AC Milan: Christian Abbiati, Thiago Silva, Alessandro Nesta, Andrea Pirlo, Luca Antonini, Gianluca Zambrotta, Clarence Seedorf (Ignazio Abate '85), Gennaro Gattuso, Mathieu Flamini (Kevin-Prince Boateng '52), Zlatan Ibrahimovic, Robinho (Filippo Inzaghi '86)
- Grup F Liga Champions
Spartak Raih Kemenangan Kedua
Moskow - Spartak Moskow mendapakan hasil gemilang usai menaklukkan Zilina 3-0. Dua dari tiga gol kemenangan tuan rumah tersebut disumbangkan oleh striker asal Brasil, Ari.
Pada laga di Luzhniki Stadium, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Spartak mampu tampil dominan. Tuan rumah akhirnya memimpin lebih dulu lewat gol Ari di menit ke-34 lewat sundulannya.
Striker bernama lengkap Ariclenes da Silva Ferreira, ini berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 di menit ke-61. Spartak masih terus bersemangat menekan lawannya meski sudah unggul.
Satu menit sebelum pertandingan usai, pemain pengganti, Ibson, melengkapi kemenangan Spartak menjadi 3-0. Gol tersebut dicetak lewat tendangan kaki kanannya setelah memanfaatkan crossing Cristian Maidana.
Ini merupakan kemenangan kedua Spartak di Grup F dan sementara memuncaki klasemen dengan enam poin. Sedangkan di laga lainnya Chelsea sedang menjamu Marseille diStamford Bridge.
Susunan Pemain :
Spartak Moskow : 81-Andriy Dykan; 15-Sergei Parshyvlyuk, 19-Nicolas Pareja, 17-Marek Suchy, 16-Yevgeny Makeyev; 64-Aiden McGeady, 5-Alexander Sheshukov (6-Renat Sabitov 90), 9-Ari, 99-Dmitry Kombarov (2-Christian Maidana 84); 12-Alex, 11-Welliton (7-Ibson 67).
Zilina: 30-Martin Dubravka; 5-Lubomir Guldan, 15-Jozef Piacek, 23-Ondrej Sourek, 6-Patrik Mraz; 9-Emil Rilke (44-Admir Vladavic 65), 3-Mario Pecalka (18-Momodou Ceesay 46), 37-Sergio Vittor, 10-Tomas Majtan (2-Stanislav Angelovic 82); 12-Robert Jez, 14-Tomas Oravec.
Spartak Raih Kemenangan Kedua
Moskow - Spartak Moskow mendapakan hasil gemilang usai menaklukkan Zilina 3-0. Dua dari tiga gol kemenangan tuan rumah tersebut disumbangkan oleh striker asal Brasil, Ari.
Pada laga di Luzhniki Stadium, Rabu (29/9/2010) dinihari WIB, Spartak mampu tampil dominan. Tuan rumah akhirnya memimpin lebih dulu lewat gol Ari di menit ke-34 lewat sundulannya.
Striker bernama lengkap Ariclenes da Silva Ferreira, ini berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 di menit ke-61. Spartak masih terus bersemangat menekan lawannya meski sudah unggul.
Satu menit sebelum pertandingan usai, pemain pengganti, Ibson, melengkapi kemenangan Spartak menjadi 3-0. Gol tersebut dicetak lewat tendangan kaki kanannya setelah memanfaatkan crossing Cristian Maidana.
Ini merupakan kemenangan kedua Spartak di Grup F dan sementara memuncaki klasemen dengan enam poin. Sedangkan di laga lainnya Chelsea sedang menjamu Marseille diStamford Bridge.
Susunan Pemain :
Spartak Moskow : 81-Andriy Dykan; 15-Sergei Parshyvlyuk, 19-Nicolas Pareja, 17-Marek Suchy, 16-Yevgeny Makeyev; 64-Aiden McGeady, 5-Alexander Sheshukov (6-Renat Sabitov 90), 9-Ari, 99-Dmitry Kombarov (2-Christian Maidana 84); 12-Alex, 11-Welliton (7-Ibson 67).
Zilina: 30-Martin Dubravka; 5-Lubomir Guldan, 15-Jozef Piacek, 23-Ondrej Sourek, 6-Patrik Mraz; 9-Emil Rilke (44-Admir Vladavic 65), 3-Mario Pecalka (18-Momodou Ceesay 46), 37-Sergio Vittor, 10-Tomas Majtan (2-Stanislav Angelovic 82); 12-Robert Jez, 14-Tomas Oravec.
Selasa, 28 September 2010
- Jelang Liga Champions
Bayern Tak Ingin Bersembunyi di Balik Robben-Ribery
Basel - Laju Bayern Muenchen tengah seret. Boleh jadi absennya Franck Ribery-Arjen Robben jadi penyebabnya. Namun Bayern tak ingin menjadikan hal tersebut sebagai alasan.
Performa Bayern di kompetisi domestik tengah tidak mantap. Dua kemenangan, dua hasil seri, dan dua kali kalah adalah hasil yang dicatat tim Bavaria itu di Bundesliga.
"Kami tidak punya alasan apa-apa. Musim lalu kami mengalahkan Juventus di Turin meski tanpa Arjen dan Franck," tegas kapten Mark Van Bommel dilansir dari situs resmi UEFA.
Tengah pekan ini Bayern akan melawat ke markas FC Basel dalam laga lanjutan Liga Champions. "Mungkin laga nanti akan menjadi titik balik bagi kami, seperti halnya laga di Turin," tambah pemain asal Belanda itu.
Finalis Liga Champions musim lalu itu tengah menghadapi problem yakni seret gol. Dalam enam laga terakhir mereka hanya mencetak lima gol. "Kering gol adalah masalah dan sesuatu yang harus kami cari jalan keluarnya," lugas Van Bommel.
Musim lalu Bayern harus menempuh jalan terjal fase grup Liga Champions. Die Roten baru memastikan lolos di partai terakhir ketika mengalahkan Juventus.
Bayern Tak Ingin Bersembunyi di Balik Robben-Ribery
Basel - Laju Bayern Muenchen tengah seret. Boleh jadi absennya Franck Ribery-Arjen Robben jadi penyebabnya. Namun Bayern tak ingin menjadikan hal tersebut sebagai alasan.
Performa Bayern di kompetisi domestik tengah tidak mantap. Dua kemenangan, dua hasil seri, dan dua kali kalah adalah hasil yang dicatat tim Bavaria itu di Bundesliga.
"Kami tidak punya alasan apa-apa. Musim lalu kami mengalahkan Juventus di Turin meski tanpa Arjen dan Franck," tegas kapten Mark Van Bommel dilansir dari situs resmi UEFA.
Tengah pekan ini Bayern akan melawat ke markas FC Basel dalam laga lanjutan Liga Champions. "Mungkin laga nanti akan menjadi titik balik bagi kami, seperti halnya laga di Turin," tambah pemain asal Belanda itu.
Finalis Liga Champions musim lalu itu tengah menghadapi problem yakni seret gol. Dalam enam laga terakhir mereka hanya mencetak lima gol. "Kering gol adalah masalah dan sesuatu yang harus kami cari jalan keluarnya," lugas Van Bommel.
Musim lalu Bayern harus menempuh jalan terjal fase grup Liga Champions. Die Roten baru memastikan lolos di partai terakhir ketika mengalahkan Juventus.
- Jelang Liga Champions
'Cluj Bukan Lagi Kejutan'
Roma - CFR Cluj sempat membuat Eropa heboh dengan mengalahkan salah satu raksasa Italia AS Roma dua tahun silam. Namun kini Cluj diyakini bukan lagi tim kejutan.
Di musim 2008/2009 Cluj melakoni debutnya di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu dengan bertanding di Stadio Olimpico menghadapi Roma. Hasilnya mengejutkan. Giallorossi mereka kalahkan, sampai-sampai mereka menganggapnya sebagai "mimpi".
Pelatih AS Roma Claudio Ranieri menilai bahwa peristiwa dua tahun silam tidak akan kembali terjadi saat kedua tim kembali berhadapan di ajang yang sama, Selasa (28/9/2010) malam waktu setempat.
"Dua tahun lalu CFR menang di Roma; saya ingat Juan Culio mencetak dua gol dan dia juga bakal tampil di pertandingan nanti. Namun CFR bukan lagi tim kejutan sekarang," lugas Ranieri dilansir dari situs resmi UEFA.
Kemenangan atas Inter Milan di Seri A akhir pekan kemarin menjadi modal positif bagi Il Lupi.
"Ketika Anda bisa mengalahkan tim yang musim lalu merupakan juara Liga Champions melalui penampilan yang sangat baik itu menunjukkan bahwa Anda bisa fokus sepanjang 90 menit. Kami harus mulai untuk percaya kepada kemampuan kami. Kami tidak ingin berhenti," tandas Ranieri.
Pelatih berjuluk The Tinkerman itu sudah memiliki gambaran tentang seperti apa strategi yang akan diterapkan pelatih Sorin Cartu nantinya.
"CFR akan bermain dengan formasi 4-4-1-1 dan mereka akan menunggu, serta melancarkan serangan balik karena mereka memiliki sejumlah pemain yang cukup cepat," ujar Ranieri.
"Mereka juga memiliki empat pemain yang bertinggi lebih dari 190cm, jadi kami harus memberikan perhatian kepada tendangan bebas dan sepak pojok," tutup mantan pembesut Juventus itu.
'Cluj Bukan Lagi Kejutan'
Roma - CFR Cluj sempat membuat Eropa heboh dengan mengalahkan salah satu raksasa Italia AS Roma dua tahun silam. Namun kini Cluj diyakini bukan lagi tim kejutan.
Di musim 2008/2009 Cluj melakoni debutnya di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu dengan bertanding di Stadio Olimpico menghadapi Roma. Hasilnya mengejutkan. Giallorossi mereka kalahkan, sampai-sampai mereka menganggapnya sebagai "mimpi".
Pelatih AS Roma Claudio Ranieri menilai bahwa peristiwa dua tahun silam tidak akan kembali terjadi saat kedua tim kembali berhadapan di ajang yang sama, Selasa (28/9/2010) malam waktu setempat.
"Dua tahun lalu CFR menang di Roma; saya ingat Juan Culio mencetak dua gol dan dia juga bakal tampil di pertandingan nanti. Namun CFR bukan lagi tim kejutan sekarang," lugas Ranieri dilansir dari situs resmi UEFA.
Kemenangan atas Inter Milan di Seri A akhir pekan kemarin menjadi modal positif bagi Il Lupi.
"Ketika Anda bisa mengalahkan tim yang musim lalu merupakan juara Liga Champions melalui penampilan yang sangat baik itu menunjukkan bahwa Anda bisa fokus sepanjang 90 menit. Kami harus mulai untuk percaya kepada kemampuan kami. Kami tidak ingin berhenti," tandas Ranieri.
Pelatih berjuluk The Tinkerman itu sudah memiliki gambaran tentang seperti apa strategi yang akan diterapkan pelatih Sorin Cartu nantinya.
"CFR akan bermain dengan formasi 4-4-1-1 dan mereka akan menunggu, serta melancarkan serangan balik karena mereka memiliki sejumlah pemain yang cukup cepat," ujar Ranieri.
"Mereka juga memiliki empat pemain yang bertinggi lebih dari 190cm, jadi kami harus memberikan perhatian kepada tendangan bebas dan sepak pojok," tutup mantan pembesut Juventus itu.
Langganan:
Postingan (Atom)